17-an di Rumah Sakit

Oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA

Bulan Agustus adalah bulan dimana  seluruh masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Bulan yang identik dengan lomba panjat pinang, balap karung, makan kerupuk dan lain-lain. Anak-anak pada umumnya sudah tidak sabar untuk ikut lomba dan berusaha memenangkannya agar bisa mendapat hadiah.

Perasaan yang sama ternyata juga dirasakan oleh anak-anak yang terkena kanker, yang berada di rumah sakit karena harus menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, menjelang tanggal 17 Agustus, perawat-perawat mulai sibuk menghias bangsal kanker anak dengan untaian bendera merah putih berukuran kecil, balon warna-warni, dan spanduk yang bertuliskan pekik kemerdekaan.

Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Perawat, dokter, relawan, dan staf non medis bangsal kanker anak terlihat sudah menggunakan atribut yang melambangkan warna bendera kita. Tempelan bendera merah putih menghiasi pipi, ikat kepala dengan warna yang sama juga turut membuat heboh penampilan.

Baca juga: Perlukah Playgroup Bagi Si Kecil?

Anak-anak mulai pasang muka penasaran. Mereka bertanya-tanya, “Hari ini kita lomba apa ya?”.

Merayakan 17-an pertama di bangsal kanker anak,  saya menemani seorang anak lelaki yang terkena peripheral nerve sheath tumor. Ia tidak dapat mengikuti kemeriahan lomba di ruang bermain karena baru saja menjalani operasi besar dibagian perutnya. Ia sedih karena hanya bisa mendengarkan keseruan teman-temannya dari kamar.

Akhirnya saya minta satu orang relawan untuk masuk ke kamarnya dengan membawa kertas yang ada gambar benderanya dan masih polos belum diwarnai. Walaupun bagian perutnya masih terasa sakit, ia berusaha duduk supaya bisa mewarnai gambar bendera tersebut. Suatu upaya yang kesannya sederhana, namun sudah dapat membuat hatinya gembira.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories