17-an di Rumah Sakit

Pernah juga perawat-perawat berinisiatif untuk mengadakan peragaan busana daerah. Pesertanya tidak lain adalah anak-anak yang sedang dirawat. Selain anak-anak, para perawat juga tidak mau ketinggalan. Saat peragaan berlangsung, mereka menemani anak-anak berjalan di sepanjang koridor bangsal yang disulap sejenak menjadi sebuah catwalk dengan mengenakan busana superhero. Suatu pemandangan yang menarik dimana seorang anak yang berbusana daerah papua berjalan dengan ditemani oleh Superman.

Lomba dirancang tidak hanya untuk anak-anak. Orang tua juga diajak untuk turut meramaikan. Ada lomba make up, yaitu si anak yang diminta untuk merias wajah ibu atau bapaknya sambil matanya ditutup. Ada juga lomba memindahkan biji kacang hijau dari mangkok besar ke piring masing-masing peserta lomba. Siapa yang mengumpulkan biji kacang hijau dalam piringnya paling banyak, dialah pemenangnya.

Lain di Jakarta, lain pula di Serukam-Kalimantan Barat. Anak-anak karyawan yang menjadi penyelenggara perayaan 17 Agustus di bangsal kanker anak menyiapkan lomba makan kerupuk. Lomba yang selalu dihadirkan setiap perayaan 17-an, kali ini ditampilkan secara unik. Peserta lomba tetap di tempat tidurnya, sementara panitia yang adalah anak- anak juga, membentangkan tali yang sudah ada kerupuknya. Pada hitungan ketiga, anak-anak boleh langsung melahap kerupuk yang ada di hadapannya sampai habis.

Baca juga: Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?

Lomba berikutnya adalah lomba mewarnai. Ada sebuah peristiwa yang menarik perhatian saya saat itu. Di bangsal kebetulan ada seorang anak yang baru menjalani operasi usus buntu. Akibatnya ia tidak dapat mengikuti lomba layaknya teman-temannya yang lain. Walaupun demikian, panitia menginginkan agar anak ini tetap dapat mengikuti lomba. Caranya adalah si anak cukup menyebutkan warna yang ingin digunakan, misalnya gambar topinya mau dia beri warna merah. Ia cukup mengatakan warnanya dan anak-anak panitia yang akan mewarnainya. Akhirnya gambar itupun sudah terwarnai dengan indahnya. Sebagai kenang-kenangan, mereka abadikan kebersamaan ini dengan gambar hasil kerjasama mereka.

Sebagai penutup, saya didaulat untuk menyanyikan lagu “Tanah Airku”, duet bersama seorang anak yang adalah panitia acara tersebut. Dirgahayu negeriku, tetap jaya Indonesiaku.

Tanah air ku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu

Tanah ku yang kucintai

Engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah ku rasa senang

Tanah ku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

Foto utama oleh istock

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories