Toxic Parenting

OPINI

Jika ditinjau dari berbagai literatur, keluarga dapat disimpulkan sebagai sekelompok orang yang dihubungkan oleh pernikahan, keturunan, atau adopsi yang hidup bersama dalam sebuah rumah tangga. Bagaikan pondasi dan pilar utama, orang tua berperan dalam membangun dan menjaga tumbuh-kembang setiap anggota keluarga.

Namun, sesungguhnya orang tua juga manusia, tak lepas dari salah dan lupa. Dalam istilah psikologi, toxic parents (orang tua yang beracun) dikenal sebagai orang tua dengan karakter pola asuh yang bersifat destruktif, kasar, dan mampu meracuni psikologis anaknya. Tak selalu berbentuk kekerasan fisik, toxic parents juga dapat bersifat manipulatif, controlling, terlalu mengkritisi pendapat atau kehidupan anak,  bahkan egosentris.

Dampak yang timbul meliputi rendahnya performa akademik anak di sekolah, kurangnya kepercayaan diri dan rasa berharga, cenderung menyalahkan diri sendiri, mudah stres, dan beresiko mengalami masalah atau gangguan kejiwaan.

Sebelum beranjak lebih jauh, perlu dipahami bahwa anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan dan bukanlah proyek untuk memenuhi ekspektasi orang tua.

Anak memiliki hak untuk menyusun hidupnya sendiri tanpa terlepas dari arahan orang tua.  Di sisi lain, orang tua tentunya memiliki maksud dan tujuan yang baik, tapi terkadang cara-nya kurang dapat diterima oleh anak. Tidak ada orang tua yang sempurna seutuhnya, and that’s okay, selama orang tua mau mengevaluasi dan memperbaiki diri dalam membimbing anak sesuai perkembangan zaman dengan menciptakan komunikasi yang berkesan dengan anak.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories