KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING
Beri seseorang ikan, akan disantapnya habis dalam sehari. Beri dia perangkat mengakses internet dan media sosial, bisa jadi lupa makan hingga mati kelaparan!
Waduh, seram juga ya. Sedahsyat itukah konsekwensinya jika tidak waspada dan salah kaprah memanfaatkan teknologi, utamanya internet dan media sosial di era digital ini?
Kita memang tak dapat mengendalikan waktu untuk berselancar memanfaatkan teknologi. Tapi, kita berkuasa mengatur pemanfaatan waktu dalam mengakses internet dan media sosial!
Konon, teknologi menjanjikan kita akan saling terhubung dan dapat selalu bersama meski terpisah jarak. Nyatanya, malah menjauhkan yang tadinya sudah dekat. Secara elektronik benar kita saling terhubung. Namun jika tidak pas, malah menjadi asing satu sama lain, dilanda sepi luar biasa.
Baca juga: 8 Cara Dampingi Anak Bermedia Sosial
Dalam konteks demikian, penting mengetahui dan mendalami bagaimana manusia, utamanya anak-anak kita memanfaatkan teknologi digital. Mengamati reaksi mereka dan pastinya beda cara merespons tiap anak. Mutlak bagi orangtua memperhatikan kaitan usia anak dengan kecondongan respons tersebut demi membantu melakukan pendampingan dalam memanfaatkan teknologi secara positif dan produktif agar tidak salah kaprah.
Harus menjaga anak-anak tetap aman meski beraktivitas secara daring. Persiapkan mereka berkembang di dunia digital secara bertanggung jawab sambil mewaspadai gelagat aneh dewasa ini. ‘Kita hidup dalam masyarakat di mana terlihat keren di media sosial meski tidak sesuai kenyataan.
Gejala yang merebak ini justru lebih penting daripada menjadi orang yang hidup tulus dan apa adanya. Ironis!’
Baca juga: Mencuri Demi Susu Formula – Apakah 4 Sehat 5 Sempurna Masih Relevan?
Coba simak bagaimana anak-anak dalam rentang usia tertentu merespons teknologi, yang lahir bersama internet dan media sosial. Sejatinya tak harus menggerus kondisi psikologis dan sosiologis semua orang sebagai insan utuh.