Apa yang Boleh Dimakan Anak-anak yang Mengidap Kanker

Oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.

Banyak orang tua yang anaknya terkena kanker menanyakan hal-hal berikut ketika dalam perawatan, seperti:

“Anak saya selama kemoterapi boleh minum vitamin nggak dok?”.

“Supaya kuat, ada tenaganya, pas kemo boleh minum madu nggak dok?”

Tentunya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan senada.

Setiap kali seorang anak akan memulai kemoterapi, saya selalu mengingatkan orang tua untuk melapor atau menanyakan terlebih dahulu kalau ingin memberikan sesuatu kepada anaknya di luar dari apa yang diberikan dokter.

Anak yang terkena kanker, khususnya leukemia, sebaiknya tidak mengkonsumsi vitamin. Hal ini mengingat vitamin mengandung asam folat yang justru merupakan pupuk bagi sel leukimia. Tujuan pengobatan ingin menghilangkan sel-sel leukemia, kalau diberikan vitamin justru malah akan membuat sel-sel leukemianya jadi bertambah banyak. Hasil akhirnya tentu tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan.

Baca juga: Working Moms, Ini 5 Manfaat + 5 Tips Tetap OK Beri ASI Eksklusif untuk Bayi

Pernah ada seorang anak dengan leukemia yang tidak lama lagi akan mengakhiri program kemoterapi yang dijalaninya. Namun, beberapa bulan menjelang berakhirnya pengobatan, kadar sel-sel leukemianya meningkat lagi. Usut punya usut, ternyata orang tua memberikan vitamin kepada anaknya secara diam-diam tanpa sepengetahuan dokter maupun perawat. Akhirnya si anak harus menanggung akibat dari ulah orang tuanya, yaitu menjalani kemoterapi dari awal lagi. Suatu hal yang tidak diinginkan tentunya oleh dokter maupun keluarga.

Mengenai madu, sebagai dokter kita harus teliti dengan menanyakan bagaimana madu itu dikemas, apakah diolah terlebih dahulu, apakah ditambahkan vitamin, mineral, atau zat-zat lainnya. Jika madu itu asli (belum diberi tambahan macam-macam) dan diolah terlebih dahulu sehingga bersih, anak-anak yang terkena kanker mungkin dapat mengkonsumsinya. Bila sudah ditambahkan sesuatu ke dalamnya, baca label komposisinya. Lihat apakah ada kandungan asam folat atau tidak di dalamnya.

Orang tua yang kritis pasti juga akan bertanya, “Anak saya masih minum susu, sementara susu pasti ada asam folatnya. Apakah anak saya harus berhenti minum susu?”. Mengenai hal yang satu ini, ada pengecualian. Bagi anak yang masih minum susu, silahkan untuk dilanjutkan. Hal ini mengingat bahwa anak masih membutuhkan susu untuk tumbuh kembangnya.

Foto oleh Tara Winstead dari Pexels

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

[td_block_social_counter facebook="Parents-Guide-107900794865316" style="style6 td-social-boxed" open_in_new_window="y" f_counters_font_family="394" f_network_font_family="891" f_counters_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEzIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMiJ9" f_network_font_size="eyJhbGwiOiIxMyIsImxhbmRzY2FwZSI6IjExIiwicG9ydHJhaXQiOiI5In0=" counter_color="#ffffff" counter_color_h="#ffffff" network_color="#ffffff" network_color_h="#ffffff" tdc_css="eyJsYW5kc2NhcGUiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjQwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJsYW5kc2NhcGVfbWF4X3dpZHRoIjoxMTQwLCJsYW5kc2NhcGVfbWluX3dpZHRoIjoxMDE5LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiLTEwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdF9tYXhfd2lkdGgiOjEwMTgsInBvcnRyYWl0X21pbl93aWR0aCI6NzY4LCJwaG9uZSI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiNDAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBob25lX21heF93aWR0aCI6NzY3fQ==" twitter="burhanabe" instagram="parentsguide.co" manual_count_instagram="400"]

Recent Stories