4 Tahapan Usia Anak dan Kecondongan Merespons Teknologi Digital

Kecondongan respons dan perilaku anak terhadap teknologi digital

*Usia 0-3, bagaimana bereaksi dan berperilaku dalam kegiatan daring?
Bayi baru lahir dan balita jelas tidak terlibat langsung terkait teknologi digital. Justru harus dilindungi dari paparan dini terhadap lingkungan digital atau layar apa pun pada usia sebelia ini. Sebab juga sangat terbatas manfaat yang mereka peroleh berkaitan dengan kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan stimulasi tertentu. Bagi balita, paparan penggunaan teknologi digital justru berpengaruh buruk terhadap kesehatan.

Justru orang tua perlu mengamati perilaku diri sendiri, terutama saat mendampingi anak di bawah usia tiga tahun. Tidak disarankan memprioritaskan aktivitas digital. Harus tatap muka dan permainan dunia nyata, bukan maya dan harus melebihi aktivitas statis.

Ekstra hati-hati dan selektif memposting gambar dan video bayi. Hindari membuat jejak digital pertama anak di mana kemudian hari bisa menimbulkan trauma yang tidak seharusnya terjadi.

Foto oleh Burst

*Usia 4-8, apa yang mereka lakukan dengan aktivitas daring?
Tampaknya sudah menjelajahi aplikasi berupa tampilan video, apalagi semakin banyak saluran televisi digantikan layanan video streaming. Tugas orangtua menyesuaikan dengan total waktu harian anak agar tidak mengganggu kesehatan fisik.

Baca juga: Si Kecil Gelisah Pelajaran Matematika? Yuk Bantu dengan Tips Berikut!

Mereka mungkin belum paham komputer, tetapi biasanya sangat nyaman menavigasi melalui antarmuka layar yang berbeda. Pada usia 5 – 7 tahun, anak cenderung mulai suka video bersifat permainan, semacam aplikasi membaca, matematika serta berbagi teknologi dengan anak lain seusia.

Foto oleh Patricia Prudente dari Unsplash

Sementara usia 8 tahun menikmati waktu beraktivitas secara daring, mulai bermain game, menonton tutorial atau video konferensi dengan keluarga. Belum terlalu menyimak perihal akun media sosial sendiri. Menghabiskan lebih banyak waktu menonton video dan mempelajari strategi permainan dari game yang baru mereka lihat.

Di usia ini, teknologi yang mendorong anak-anak pada hal-hal lebih kompleks sebenarnya baik untuk diperkenalkan. Semisal belajar baca tulis, mendengarkan cerita, lagu dan sajak. Bagaimana mengembangkan keterampilan mendengarkan dan berbicara sekaligus menghibur anggota keluarga lain.

Orangtua harus aktif mendukung dan membimbing dengan pilihan program dan kegiatan positif. Membuat pembatasan waktu kegiatan daring sejelas mungkin. Akan lebih baik jika anak-anak diarahkan memilih alternatif permainan yang melibatkan kehidupan nyata dengan “berpetualang” bersama. Tidak melulu berbasis daring.

*Usia 9-12, bagaimana aktivitas daring mereka berkembang?
Disebut usia pra-remaja, beralih dari rasa malu ke tahap kemandirian. Butuh perjuangan memahami kelompok ini. Anak-anak mulai mampu menambah perangkat digital dan teknologi yang membuat segalanya menjadi lebih sulit untuk diikuti dan dipantau. Orangtua tak selalu mampu mengetahui aktivitas daring anak-anak dengan penggunaan tablet, smartphone, dan komputer untuk tugas sekolah.

Barangkali sekolah pun tak selalu memberi panduan cukup soal batasan penggunaan perangkat. Jika orangtua juga lalai di titik ini, anak-anak bisa saja sudah berselancar jauh ke situs yang belum pantas dimasuki. Perhatian dan kecekatan orangtua sangat dituntut di titik ini.

Anak-anak mungkin sudah tergoda bergabung dengan situs jejaring media sosial. Umumnya memiliki batasan usia minimal 13 tahun. Perusahaan juga diijinkan beriklan kepada anak usia 13 tahun ke atas dan datanya dapat digunakan untuk tujuan pemasaran.

Waspada! Orangtua harus mengajari anak sejak awal bersikap kritis terhadap setiap informasi lewat internet. Terdengar membuat was-was memang, namun kabar baiknya adalah, anak-anak di usia ini memiliki keterampilan yang diperlukan memahami tantangan masyarakat digital dan dapat membantu membuat kesepakatan dalam keluarga.

Baca juga: Moms, Ini 4 Manfaat Menyusui

Saat tepat menyiapkan dan memperkuat kebiasaan sehat dan pemikiran kritis. Orangtua harus jeli mengamati aktivitas mereka, termasuk membuat kesepakatan menemani ketika menggunakan perangkat digital. Jadi tahu kapan perlu turun tangan jika dibutuhkan, juga paham bilamana harus “memberhentikan” aktivitas daring jika sudah melebihi waktu. Atau, karena sudah masuk ke situs yang tidak sesuai usia.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories