4 Tips Jeli Menemukan dan Mengembangkan Keunikan Anak

Hidup bukan semata soal kompetisi atau memangsa-dimangsa. Tiap insan punya jalan dan perjalanan masing-masing. Idealnya, jalani hidup sesuai nilai, kapasitas dan pilihan masing-masing!

Tantangan apa dihadapi anak yang dianggap masuk kategori lamban dalam belajar?
Pembelajaran normal di kelas umumnya sesuai tuntutan kurikulum, fokus pada perolehan keterampilan baru berdasarkan konsep yang dipelajari sebelumnya. Ketika sebagian besar anak belajar dengan kecepatan tinggi, otomatis anak berkategori lamban cenderung tertinggal.

Orangtua harus jeli mendampingi anak (yang katanya) masuk Kategori Lamban Belajar. Sekaligus menemukan keunikannya agar dapat berkembang sesuai kodrati tiap anak. Foto dari Burst.

Terciptalah kesenjangan pengetahuan dalam konsep dan keterampilan dasar. Lalu mengurangi kemampuan pemahaman anak di berbagai bidang pelajaran lain. Anak yang lamban belajar tidak hanya menghadapi tantangan dalam ranah pendidikan, tetapi juga tantangan secara sosial dan personal.

Baca juga: Cucu Saya Nanti Bisa Kena Kanker?

Konsekuensi ketidakmampuan menyamai kecepatan belajar anak lainnya, mereka menganggap diri lebih rendah daripada yang lain. Hal ini mempengaruhi kepercayaan diri, motivasi dan harga diri mereka. Menjadi sulit menjalin ikatan dan hubungan secara emosional dengan anak-anak lain seusia.

Tak jarang malah dikucilkan, apakah dari kegiatan ekstrakurikuler sepeti berkesenian atau olah raga. Dalam konteks tertentu, bahkan sudah terkucil jadi sasaran perundungan pula. Di titik ini keadaan dapat menjadi lebih buruk karena anak jadi mudah cemas dan dapat mempertebal citra diri secara negatif.

Orangtua harus jeli mendampingi anak (yang katanya) masuk Kategori Lamban Belajar. Sekaligus menemukan keunikannya agar dapat berkembang sesuai kodrati tiap anak.

4 jurus pendekatan berikut layak digunakan dan diyakini manjur membantu anak lamban dalam belajar agar tidak terhambat dalam bertumbuh kembang. Termasuk mengantisipasi agar terhindar dari potensi dikucilkan apalagi sampai menjadi sasaran perundungan.

1. Dialog.

Buka ruang dialog terbuka. Dorong terciptanya komunikasi lisan interaktif guna membangun optimisme. Anak dengan kategori lamban harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga mampu secara lugas menggemakan perasaan maupun mengutarakan pemikiran dengan nyaman. Tanpa khawatir apa lagi tertekan.

Baca juga: Kolom GWTT: Tidak Suka Sayur, Adakah Makanan Pengganti Dengan Nutrisi yang Sama?

Di saat bersamaan, sebagai orangtua hindari menjawab apa lagi menyanggah. Justru menanyakan pengalaman mereka di sekolah. Sesekali bisa diselingi mendiskusikan acara televisi tertentu yang menjadi minat mereka. Tentang flora, fauna, musik, darmawisata atau olah raga misalnya.

2. Harapan.

Di awal tentu saja orangtua mempunyai harapan atas diri anak. Harapan kita mutlak harus realistis. Lalu, minta anak menguraikan harapan dan kebutuhan mereka terhadap harapan yang telah kita bebankan ke pundak mereka.

Dari ungkapan kebutuhan mereka, akan dapat gambaran apakah harapan kita (berupa target) masih dalam jangkauan atau malah sudah di luar batas yang mampu mereka lakoni. Penting bagi orang tua (dan guru) memahami apa yang dapat dicapai anak sehingga target (harapan) untuk mereka sesuai kemampuan sesungguhnya.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

  1. Terima kasih banyak saya ucapkan kepadaguru besar Profesor MAKSIMUS GORKY SEMBIRING,Msc dan semua petinggi UT maupun kepada semua pihak yang sudah berperan aktif dalam krgiatan zoom meeting yang sudah diadakan pada hari Minggu lalu🙏🙏🙏
    Terima kasih banyak untuk ilmu yang sudah dibagikan kepada kami Prof🙏🙏🙏jujur saja, ilmu ini sangat membantu saya sebagai mahasiswi PAUD dan juga sebagai ibu dari ketiga orang anak.
    Saya tunggu informasi meeting selanjutnya🙏🙏🙏🙏🙏
    SALAM KASIH PERSAUDARAAN🙏🙏🙏

Comments are closed.

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories