5 Jurus Ajak Anak Bahas Isu Sensitif Tanpa Resah

Moms and Pops, sangat disayangkan, tetapi mau tidak mau kita harus mengakui bahwa di tengah era arus cepat informasi saat ini, anak-anak menjadi lebih rentan terekspos keruwetan dunia. Untuk dapat mengantipasi hal ini, orang tua harus sigap terhadap isu-isu global dan pembahasannya di lingkungan luar rumah seperti di sekolah, di antara teman sepermainan mereka, dan juga tentunya dari Internet yang mereka akses.

Isu seperti perang di Ukraina sudah cukup marak beredar di aplikasi populer seperti TikTok dan Instagram yang dapat dengan mudah diakses oleh anak-anak yang sangat sensitif dengan sekitar mereka. Efek globalisasi saat ini membuat dunia menjadi lebih terasa dekat sementara kondisinya masih sangat jauh dari ideal dan sebagai orang tua kita harus mampu membimbing si kecil dalam mengeksplorasinya secara sehat.

Isu negatif seperti pandemi atau konflik antara Rusia dan Ukraina mau tidak mau akan berseliweran dalam keseharian dan bisa jadi menyebabkan beragam pertanyaan yang tidak terjawab bagi otak mereka yang masih polos.

Baca juga: Menerapkan 5 Bahasa Cinta Kepada Anak

Berikut beberapa hal yang dapat dicoba untuk memulai pembicaraan dengan si kecil tentang hal-hal yang mungkin meresehkan atau sulit mereka pahami tersebut.

Foto oleh Sima Ghaffarzadeh dari Pexels
  1. Jadilah inisiator.

Menurut Robin Gurwitch, seorang psikologis dan profesor di Pusat Medis Universitas Duke di Carolina Utara, Amerika Serikat, sebaiknya kita jangan menunggu si kecil bertanya tetapi cobalah membahasnya terlebih dahulu. Karena dengan demikian kita memberi kesan sebagai sumber terpercaya sehingga lain kali ada hal lain yang ingin ditanyakan mereka jadi tidak ragu.

Jangan lupa tanyakan juga bagaimana hal itu dibicarakan di sekolah oleh guru dan teman-temannya dan tanyakan juga apakah ada pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada kita.

Menurut Gurwitch, untuk anak yang sudah bukan balita, respon mereka terhadap suatu masalah umumnya adalah ingin turut serta membantu melakukan perubahan. Ajak bertukar pikiran tentang apa yagn tepat untuk dilakukan bila ingin membantu. Coba jajaki komunitas di daerah kita seperti Mesjid, karang taruna dan sejenisnya, cari tahu apakah ada kegiatan yang terkait isu yang sedang kita bahas dengan anak.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories