5 Tips Mendampingi Anak Menjadi Seperti yang Kita Doakan

2. Menjadi Panutan
Sedapat mungkin mainkan peran terbesar dalam menciptakan kepercayaan diri. Termasuk rasa aman dan nyaman pada diri anak. Upayakan mengidentifikasi kualitas positif yang membedakan anak kita dari anak lain secara bijak.

Ingatkan dan perlihatkan keunikannya agar menyadari dan perlu tahu bahwa kita selalu mencintai, terlepas dari apapun keterbatasan mereka.

Sebagai orangtua, kita menjadi model mempraktikkan kebaikan. Praktik nyata yang banyak hilang saat ini. Perankan model karakter yang diharapkan dapat terlihat kelak mewujud dalam dirinya. Mereka cermat mengamati dan mengawasi apakah kita suka atau tidak atas hal tertentu. Memberi contoh baik menjadi keniscayaan.

Baca juga: Fakta Seputar Kekuatan Penyembuhan & Manfaat Sentuhan dan Dekapan

Jika harus memilih bekerja lembur sehingga “mengorbankan” perhatian untuk anak-anak, biarkan itu menjadi anomali. Pekerjaan kemungkinan besar akan selalu ada. Tetapi tak demikian halnya dengan kesempatan dan waktu bersama anak-anak. Perlihatkan keberpihakan terhadap mereka.

Ketika anak meminta berhenti merokok misalnya (atau kebiasaan buruk lainnya): Segera lakukan dan stop merokok! Itu artinya mereka dengan sungguh meminta kita sesuai dengan kebaikan yang mereka bayangkan dan harapkan. Ini akan menjadi karakter nyata mereka sekarang dan kelak.

3. Mencintai Apa Adanya
Nyatakan tulus bahwa kita mencintai mereka. Jangan berasumsi mereka tahu. Jadikan itu prioritas. Kita bahkan dapat mengubahnya menjadi adegan menyenangkan. Caranya, bertanya kepada anak-anak, “Apakah ada yang memberi tahu bahwa mereka juga mencintai kita?” Pastikan memberi tahu semua alasan mengapa kita mencintai mereka tanpa syarat.

Foto oleh Albert Rafael dari Pexels

Belai dengan penuh sayang dan peluk saat mereka mengajukan pertanyaan. Mungkin akan datang saat ketika mereka berhenti meminta, lalu menemukan kita akan memberi apapun hanya demi memeluk mereka lagi.

Selalu beri perlindungan dan selamatkan anak dari kemungkinan bahaya. Baik yang nyata maupun dirasakan. Ingat, menjadi pahlawan itu selalu keren di mata anak-anak.

Ada kala anak-anak sedang bahagia, lalu menawarkan hadiah kepada kita. Tak peduli seberapa kecilnya bagi kita atau seberapa letih di saat tersebut. Terima dengan bahasa tubuh dan refleksi hati tulus dan gembira. Mereka menawarkan yang terbaik yang harus mereka berikan. Jangan ada firasat kekecewaan atas cara kita menerima tanda kasih mereka kepada kita.

4. Bermain dan Bergembira
Bermain adalah ekspresi tertinggi dalam perkembangan manusia, teristimewa masa kanak-kanak. Sehingga bermain adalah ekspresi bebas dalam jiwa mereka. Jadi, mengajak bermain, bercengkrama dan bergembira sangat tepat.

Perlihatkan sifat-sifat yang kita harapkan yang akan mereka temukan pada pasangannya di masa depan. Tetapkan standar tinggi. Dorong mereka selalu mencermati dengan seksama dalam membangun relasi.

Upayakan waktu bermain dengan anak-anak (melalui games misalnya). Cari model permainan bermanfaat dan menarik minatnya. Hindari melakukan permainan yang paling nyaman bagi kita. Ini cara efektif mengidentifikasi apa yang menggairahkan imajinasi anak. Bagus untuk perkembangan ketika kelak mereka menghadapi realita kehidupan sesungguhnya.

Baca juga: Kalau Kanker, Kenapa Harus Kemoterapi?

Perhatikan ketika mengawasi anak-anak. Mereka menginginkan lebih dari sekadar perhatian. Ingin tahu bahwa kita menghargai mereka lebih dari gawai kita. Menantikan bahwa mereka jauh lebih penting dari pekerjaan kita sekalipun.

Kenali kegemaran dan potensi anak-anak melalui permainan dan kegembiraan saat mereka menjalani. Kita akan terkesima dengan apa yang mereka pikirkan dan dapat lakukan.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories