7 Tips Dampingi Anak Atasi Rasa Takut Gagal

4.Ubah Sikap Kita tentang Kata Gagal
Anak-anak belajar dari teladan kita, jadi harus jeli dan jelas memperhatikan respons terhadap kesalahan atau kegagalan. Anak-anak menyikapi terjadinya kesalahan atau kegagalan dari orang tuanya.

Mengamati hingga menjadi mengerti bahwa kesalahan atau kegagalan dapat menguatkan atau malah melemahkan mental dan semangat mereka.

Ketika kita membuat kesalahan atau menemui kegagalan, tanggapi dengan positif. Bicarakan dengan anak-anak pelajaran apa dibalik kesalahan tersebut. Perlihatkan kesiapan dan semangat tetap bangkit mencoba lagi.

Jika anak-anak akhirnya berjuang, mau bangkit karena menemukan kegagalan, jangan perlihatkan kekhawatiran. Meski samar, anak-anak peka menangkap kecemasan orang tua. Sebaliknya tunjukan sikap optimis yang tinggi.

Baik juga mengambil langkah serta mendorong dan “merayakan” kesalahan atau kegagalan anak. Boleh “berbagi” cerita atau kisah kegagalan ketika makan malam bersama. Sebagai momen kesempatan “merayakan” upaya mereka tetap semangat, sambil berpesan: “Jika tidak gagal itu berarti belum mencoba sesuatu yang menantang hari itu!”

Anak-anak menyikapi terjadinya kesalahan atau kegagalan dari orang tuanya.

Manakala hidup tidak berjalan sesuai keinginan, anak-anak galau dan muncul rasa malu. Tetap tenang di hadapan anak-anak agar mengalir dampak positif menyikapi rasa takut salah maupun gagal.

5. Latih dengan “Skenario Terburuk”
Latihan “skenario terburuk” dilakukan secara urun-rembug dan ditulis dalam tiga kolom. Kolom 1: Daftar skenario terburuk. Kolom 2: Cara mengurangi kemungkinan skenario terburuk terjadi. Kolom 3: Bagaimana jalan keluar dari setiap skenario ini.

Cara ini memberi ancang-ancang pada anak bahwa beberapa hal terburuk dalam hidup belum tentu terjadi. Bisa saja tak pernah terjadi.

Baca juga: Stressor Juga Diperlukan dalam Perkembangan Anak

Melatih dengan cara membuat 3 kolom, menuliskannya sambil bertukar pikiran dengan anak-anak melalui daftar pertanyaan berikut:
1. Jika semua salah, apa kemungkinan hal terburuk terjadi?
2. Seberapa besar kemungkinannya terjadi?
3. Apa yang lebih mungkin terjadi?
4. Adakah yang dapat kita lakukan mencegah skenario terburuk ini?
5. Apa harus dilakukan jika skenario terburuk sungguh terjadi?

Ide dasar dari ilustrasi simulatif ini membantu memahami bahwa ketakutan kegagalan sebagian besar tidak beralasan. Anak-anak akan menyadari, mereka dapat melakukan hal-hal tertentu mencegah hasil negatif sehingga mengalirkan perasaan mampu untuk mengendalikan.

6. Dialog Terbuka tentang Kata Sukses–Gagal
Ada anak-anak yang diberi tahu belajar itu sulit dan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar membuat mereka tampil lebih baik dalam ujian dibandingkan yang tidak diberi jaminan seperti itu. Benarkah begitu?

Tergantung pada usia anak. Kita mungkin dapat berdiskusi terbuka tentang kesuksesan dan betapa sulit mencapainya bersama anak-anak. Jika tidak yakin bagaimana memulai percakapan, gunakan ilustrasi. Seperti membahas kesuksesan menggunakan analogi gunung es.

Ketika melihat orang sukses, kita hanya melihat puncak gunung es tanpa melihat “bagian bawah” atau apa yang diperlukan sehingga mencapai kesuksesan. Tentu ada kegagalan, penolakan, ketabahan, usaha, disiplin, dan ketekunan dalam prosesnya.

Baca juga: Kolom GWTT: Peran Orang Tua Saat Anak Hadapi Masalah

Jelaskan bahwa kegagalan bermanfaat karena mengarah pada kesuksesan. Dengan catatan, belajar dari kegagalan lalu mencoba lagi. Uraikan bahwa saat gagal, kita belajar tentang apa yang berhasil dan tidak. Selalu ada titik belajar untuk terus maju daripada langsung menyerah. Gagal bukan lawan kata sukses!

Jangan ragu mengatakan bahwa ketakutan gagal hanya menghalangi kita mencoba bahkan mencegah mencapai impian dan potensi optimal. Sekilas ilustrasi, bagaimana jika Lionel Messi berhenti bermain bola ketika terdeteksi kelainan tubuhnya? Gunakan saja ilustrasi ini sebagai motivasi agar anak-anak lebih ulet! Banyak ilustrasi mendemonstrasikan bagaimana orang terkenal gagal dalam perjalanan mereka sebelum menuju kesuksesan.

Foto dari Burst

7. Apresiasi, Motivasi dan Inspirasi Tanpa Henti
Meski tidak permanen, takut gagal berdampak negatif pada kepercayaan diri dan kinerja anak-anak. Saat belajar menerima kesalahan, mereka sadar bahwa: menyerah, mengeluh dan menyalahkan keadaan bukanlah jawaban untuk maju dan berkembang. Mereka akan menemukan kepercayaan diri dan keberanian mengatasi tantangan baru dengan antusiasme lebih tinggi.

Tanamkan kesan mendalam bahwa kala kesuksesan muncul di depan pintu, kegagalan menjauh keluar melalui jendela. Mendobrak pintu tertutup (menghalau kegagalan) lebih manfaat dan cepat daripada menunggu orang lain mengupayakannya (memberi keberhasilan).

Dampingi anak-anak menghadapi realita dengan terbuka. Gambarkan bahwa satu-satunya kesalahan nyata adalah kesalahan yang darinya kita tidak belajar apa-apa. Apakah kesalahan (kegagalan) menjadikan kita belajar dari peristiwa itu? Jika iya, itulah keberhasilan.

Kegagalan menjadi keberhasilan ketika kita mampu memetik pelajaran berharga dari peristiwa itu. Sukses bukan segalanya dan gagal juga bukan pintu yang akan menutup segalanya. Kita tak kuasa membetulkan kesalahan (kegagalan) yang sudah terjadi tetapi kita punya upaya menentukan hasil akhir lebih baik yang kita idamkan.

Step up your game and success will step up to you. The trees we plant today are the forests we enjoy tomorrow! (Matshona Dhliwayo)

Jadi, optimislah merancang, niscaya keberhasilan akan menghampiri. Upaya yang kita lakukan hari ini akan jadi, berbuah manis dan indah pada waktunya!

Maximus Gorky Sembiring adalah seorang pegiat pembelajaran
sepanjang hayat & praktisi pendidikan jarak jauh serta guru
besar Manajemen Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka.

Foto utama oleh Yan Krukov dari Pexels

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories