7 Tips Simpel dan Bijak Ajarkan Anak Bergaul

Perkembangan sosial anak merupakan salah satu hal yang tak boleh luput dari perhatian orang tua. Sebab balita tidak akan terus-menerus bersama dan mendapatkan perlindungan dari ayah dan ibunya. Ada saat anak bergaul bersama teman-teman sebaya di luar rumah.

Si kecil akan tumbuh besar dan akan membutuhkan relasi yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih maju dan dinamis. Di usia balita, Anda bisa mulai memperkenalkan Si Kecil dengan interaksi dan pergaulan yang aman dan sehat dengan teman-teman sebayanya.

Lantas hal-hal apa saja yang bisa Anda lakukan untuk melatih kemampuan sosial anak dengan teman-teman seumurannya? Mari simak tips simple dan bijak berikut ini untuk penjelasan selengkapnya:

1. Memberikan Contoh Terbaik

Meskipun anak lahir dengan sifat bawaan yang khas, perilaku orang tuanya akan berpengaruh besar pada tingkah laku balita. Anda harus berusaha memberikan contoh yang baik dan tidak berpura-pura sehingga anak bisa menyerap perilaku baik itu untuk diterapkan pada dirinya sendiri. Jagalah interaksi Anda dengan pasangan dan orang-orang di sekitar, selalu memprioritaskan sabar ketimbang marah, serta beri contoh pada anak untuk terbiasa mengutarakan perasaannya dengan ucapan, bukan tangisan.

Begitupun dengan pergaulan orangtua dengan orang-orang terdekat di rumah, misalnya dengan orang tua, asisten rumah tangga dan tetangga. Anak begitu memperhatikan cara Moms berbicara, menyapa dan beragam bentuk interaksi lainnya. Jadilah contoh yang baik untuk anak.

Baca juga: Serunya Pertama Kali Mengenalkan Balita Pada Hewan dan Tumbuhan

2. Ajak Anak Berinteraksi dengan Sekitar

Meski rumah sepertinya menjadi tempat yang paling aman untuk anak, Anda harus sesekali mengajaknya keluar dan bermain di lingkungan sekitar. Kesempatan dan momen seperti ini akan membantu perkembangan sosial anak, karena ia akan belajar untuk beradaptasi dengan orang baru; teman seumur, lingkungan baru, maupun keramaian.

Meski begitu, Anda tetap harus memberi contoh tentang bagaimana bersikap dan bersopan santun terhadap orang-orang sekitar. Bukan hanya harus menyayangi sesama, tapi anak juga harus diajarkan untuk menyayangi hewan dan tumbuhan. Interaksi sosial dengan makna yang lebih luas tentu saja mencakupi bukan hanya manusia sebagai mahluk hidup satu-satunya, namun juga mahluk lain yang ada di muka bumi ini.

Kesempatan dan momen seperti ini akan membantu perkembangan sosial anak, karena ia akan belajar untuk beradaptasi dengan orang baru; teman seumur, lingkungan baru, maupun keramaian. Foto oleh Nathan Dumlao Unsplash.

3. Membiasakan Anak untuk Gemar Berbagi

Salah satu tanda kemajuan untuk perkembangan sosial anak adalah ketika ia mau berbagi dengan sebayanya, atau orang-orang di lingkungannya. Artinya, ia sudah terlatih untuk menahan egonya, bahwa apa yang dia miliki tidak selalu harus dinikmati sendiri. Anda bisa mengajaknya untuk playdate dengan balita lain yang seumuran dengannya. Tapi Anda harus terus mengawasi agar anak-anak bisa bermain dengan aman.

Anda juga bisa mengajaknya untuk menghadiri acara pertemuan keluarga. Ia akan belajar mengenal keluarga lainnya, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan yang lainnya. Rangsang anak untuk menawarkan makanan yang ia punya, atau berbagi kepada anggota keluarga yang lain.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories