9 Pendekatan Mendampingi Anak Dominan

KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING

Hadiah terbesar dan berharga serta diperlukan anak-anak adalah tanggung jawab sebagai akar, disiplin sebagai batang dan kemandirian sebagai dahan!

Seorang anak terlihat cenderung gigih, Tangguh dan tampak penuh determinasi sejak kecil. Jika memiliki keinginan tertentu, pantang menyerah, terus berjuang sebelum mendapatkan yang diidamkan. Sekali lagi, penuh dengan determinasi, selalu mendominasi. Tak jarang anak dengan sikap demikian kelihatan seperti suka memaksakan kehendak.

Di sisi lain, ada pula anak manis dan lembut. Meski sedang sangat menginginkan sesuatu, tidak memperlihatkan determinasinya. Tak tampak perilaku memaksakan kehendak dengan gamblang. Tetap kalem meski keinginan yang sangat didambakan tidak tercapai. Entah karena tidak atau belum terpenuhi.

Baca juga: Apa Saja Refleks Bayi Baru Lahir? Mari Ibu Kenali

Anak dengan kecenderungan mendominasi sering diasosiakan dengan sebutan ‘mau menang sendiri’. Sementara yang tidak terlalu menampakkan dominasi dan keinginan keras disebut ‘anak manis dan penurut’.

Apa pilihan kita sebagai orang tua jika dihadapkan pada dua fakta ekstrim demikian? Akan cenderung memilih anak yang kecondongannya mau memang sendiri atau anak manis dan penurut?

Dari ragam kisah, meski terdengar sayup-sayup, kebanyakan cenderung memilih dan memiliki anak manis dan penurut.

Boleh saja memang dengan harapan dan pilihan seperti itu.

Pertanyaannya: Apakah kita sebagai orangtua “pasti” mendapatkan titipan amanah, anak dalam hal ini, dengan kecondongan sikap manis dan penurut? Belum tentu!

Jika dihadapkan dengan kenyataan memiliki dan mendampingi anak yang cenderung dominan, lalu harus bagaimana?

Anak adalah titipan ilahi, bukan barang yang dapat dibentuk, tetapi insan yang harus dicerahkan. Anak seperti semen masih basah, apa yang mereka lihat dan alami akan meninggalkan kesan.

Foto oleh Alexandr Podvalny dari Unsplash

Jadi, sekali lagi, kita harus mencintai anak-anak tanpa pamrih. Tidak mudah memang, namun itu satu-satunya jalan. Cara manjur mendampingi agar bertumbuh-kembang baik adalah membuatnya bahagia akan keberadaan mereka. Apa adanya!

Banyak orangtua mendadak frustrasi mendampingi anak dengan kecondongan dominan. Harus selalu dituruti kemauannya. Meski hanya seorang diri, mendampingi anak dominan adalah tantangan tersendiri. Apa lagi jika dalam keluarga ada beberapa anak, lalu salah satunya memiliki sifat dominan.

Keadaan mendampingi anak dominan, apa lagi punya saudara lebih dari satu dalam keluarga, sungguh menguji kesabaran.

Namun, harus diingat betul. Allah pasti punya rancangan baik dan indah buat semua umat. Tak ada ciptaan-Nya yang tidak sempurna. Kita harus terus dan tanpa henti berikhtiar menggenapi kesempurnaan itu demi tumbuh-kembang anak.

Baca juga: Jenis Seni Bela Diri untuk Anak

Tanpa bermaksud mengubah sifat atau kodrati anak-anak, teruslah mencari cara yang akan membuat anak-anak (dominan) lebih mengenal diri sekaligus mampu mengembangkan potensi sesuai bawaan kodrat lahiriahnya.

Berikut beberapa orientasi yang diharapkan dapat mengurangi kompleksitas mendampingi anak dominan. Sekali lagi, kita tidak berpretensi mau atau mampu merubah apa lagi menghilangkan kodrat lahiriah anak. Bukan hendak mengubah agar anak mendadak menjadi manis dan penurut.

Juga tidak sedang membahas bahwa anak manis dan penurut lebih baik dibanding yang dominan; atau sebaliknya. Kita bukan pada posisi membandingkan.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories