Tonsilitis (radang amandel) adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Tonsilitis paling sering terjadi pada anak-anak, dimana kejadian tertinggi berada pada kelompok usia 5-10 tahun.
Pada umumnya, tonsilitis dibagi menjadi dua tipe berdasarkan waktunya, yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronik. Tonsilitis akut diartikan sebagai peradangan tonsil akibat virus atau bakteri yang disertai dengan rasa sakit ketika menelan, pembengkakan dan kemerahan pada tonsil, dapat disertai dengan nanah pada tonsil, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam yang timbul selama kurang dari tiga bulan.
Pada tonsilitis kronik, tonsil sudah mengalami perubahan dalam jangka waktu panjang, yaitu sekitar lebih dari tiga bulan meskipun telah diberikan pengobatan yang sesuai.
Tonsilitis dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti kebersihan mulut yang buruk, pengaruh cuaca, dan kelelahan fisik. Kebersihan mulut yang buruk berperan dalam kekambuhan tonsilitis.
Oleh karenanya, kebersihan mulut dapat dijaga dengan cara menggosok gigi, setidaknya pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Selain itu, makanan dan minuman tertentu juga dapat menyebabkan tonsilitis.
Apa saja makanan dan minuman yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung?
1. Makanan yang tidak bersih
Jenis makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi adalah makanan yang sudah terkontaminasi oleh lingkungan yang tidak bersih, seperti penyediaan makanan yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah, tempat yang banyak dihinggapi oleh lalat, dan makanan yang terkontaminasi oleh tangan yang belum dicuci.
Makanan yang tidak diproses dengan higenis serta tempat penyimpanan makanan yang terbuka dapat tertempel oleh kuman. Apabila dikonsumsi terus-menerus, maka tonsillitis dapat terjadi akibat paparan kuman yang masuk melalui mulut.
