Apakah Semua Harus Berakhir di ICU?

Dimana tempat yang terbaik buat anak dengan penyakit dan kondisi seperti ini? Pastinya bukan di ICU. Rumah merupakan tempat yang sempurna. Seandainya ketika sang anak masih sadar penuh dan dia minta pulang, ada baiknya keluarga dan dokter memenuhi permintaannya tersebut.

Di rumah pasti dia merasa bahagia karena bisa berada di tengah-tengah keluarga besarnya. Keluarga yang menyayangi, mendoakan, dan mendukungnya berikut orangtuanya.

Di akhir hidupnya, dia juga pasti bahagia karena seluruh keluarga yang mencintainya ada di sekelilingnya untuk melantunkan doa, mengantar kepergiannya. Apakah semua ini bisa terjadi jika sang anak masuk ICU?

Jika menjelang akhir hidupnya, anak ini memang sudah berada di rumah sakit, dokter dan perawat biasanya akan berusaha mencari ruangan agar seluruh keluarga dapat berkumpul untuk mendampingi si anak menghadap Sang Pencipta.

Oleh karena itu, bila sampai ada anak yang terkena kanker stadium 4 masuk ICU, itu pasti keinginan keluarga, bukan keinginan anaknya. Cobalah kita memposisikan diri sejenak sebagai seorang anak dengan kanker stadium 4, dimana tidak ada lagi tindakan medis yang dapat diberikan untuk tujuan menyembuhkan.

Saat perburukan, kita dimasukkan ke ICU dengan berbagai macam selang yang akan tertancap di tubuh dan alat bantu napas yang juga akan dipasang. Apakah ini yang diharapkan di akhir hidup kita? Mengapa kita tidak bisa meninggalkan dunia ini dengan rasa bahagia?

Dimana tempat yang terbaik buat anak dengan penyakit dan kondisi berat seperti ini?

Ibarat seorang anak mau pulang, mengapa kita harus menahannya dengan berbagai macam cara yang justru akan membuatnya menderita. Setelah melihat kenyataan ini, sebagai orangtua, apakah masih ingin anaknya dirawat di ICU?

Apakah anak-anak dengan kanker stadium 4 tidak mempunyai harapan? Anak-anak seperti ini bukannya tidak mempunyai harapan, namun kita harus merubah harapannya. Harapan yang tadinya ingin sembuh, sekarang harus dirubah, yaitu seandainya anak ini memang harus meninggalkan dunia, biarlah dia pergi tanpa harus menderita.

Semoga penjelasan ini dapat membuat orangtua semakin jelas bahwa tidak semua penyakit yang berat harus berakhir di ICU. Diingatkan kembali bahwa ICU diindikasikan bagi seseorang yang sakit dan mengalami perburukan, namun masih punya potensi untuk disembuhkan. 

Jangan merasa bersalah atau berdosa karena anak tidak masuk ICU. Anak tidak masuk ICU bukan berarti orangtua belum atau tidak memberikan yang terbaik buat anaknya.

Selain itu, jangan pula berprasangka buruk kepada dokter yang tidak menganjurkan sang anak masuk ICU. Percayalah bahwa anak-anak yang terkena kanker stadium 4 ini justu mengucapkan terima kasih kepada orangtuanya karena mereka diijinkan untuk tidak masuk ICU, sehingga ketika waktunya Tuhan tiba, mereka dapat meninggalkan dunia dengan bahagia, tidak menderita.

Foto utama dan ilustrasi oleh National Cancer Institute dari Unsplash


Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories