Baby Blues, Perasaan Sedih Setelah Melahirkan: Bagaimana Cara Mengenali dan Mengatasinya?

Walau penyebab utamanya belum berhasil diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang dapat memicu munculnya baby blues, antara lain:

  • Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan yang disebabkan fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang mendadak sehingga menyebabkan mood swings atau perubahaan perasaan yang drastis yang diikuti rasa lelah dan depresi.
  • Pola makan dan tidur yang terganggu akibat proses melahirkan.
  • Kecemasan akan perubahan. Wanita yang baru pertama kali melahirkan dan memiliki anak pertama akan merasa bimbang dan tidak percaya diri dalam merawat bayinya sehingga mudah cemas atau khawatir selain juga harus menghadapi kenyataan bahwa hidupnya telah berubah seiring dimulai kehidupannya sebagai seorang ibu.
  • Kondisi emosional. Bagi yang sebelumnya tengah berjuang mengatasi depresi, maka setelah melahirkan akan lebih rentan terkena baby blues jika tidak segera diantisipasi.

Baca juga: Berkendara dengan Bayi, Mengapa Perlu Kursi Khusus Anak?

Adapun indikasi seorang ibu yang terkena baby blues antara lain adalah:

If your partner has the baby blues, they may:

  • Menarik diri dari orang lain.
  • Merasa marah, berubah suasana hati, mudah kesal dan cemas.
  • Kehilangan minat atas pekerjaannya atau hobinya atau malah menjadi fokus pada pekerjaan saja.
  • Frustasi atau sedih.
  • Merasa tidak berdaya atau kualahan.
  • Sulit tidur atau sulit mengambil keputusan.

Baby blues memang bisa berlalu dengan sendirinya, tetapi kita juga perlu tahu bagaimana menyikapinya agar merasa lebih baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

Foto oleh Keira Burton dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories