Belajar Sejarah Jawa di Ullen Sentalu

KAMPUNG KAMBANG

Tour berlanjut di antara labirin-labirin yang berdiri di atas kolam. Suasana ini menggambarkan
keadaan perkampungan pada umumnya di Jawa, berkelok-kelok dan berhimpitan antara 1 rumah dan rumah yang lain. Maknanya tentu saja untuk selalu membina hubungan yang  baik dengan sesama.

Di Kampung Kambang ini terdapat 5 bangunan sebagai ruang pamer pajang, Ruang Tineke, Ruang Ratu Mas, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran, dan Ruang Putri Dambaan. Masing-masing ruang memiliki cerita menarik sendiri-sendiri. Misalnya Ruang Tineke, di mana seluruh ruangan ini berisi surat cinta, puisi-puisi patah hati dan surat berisi penghiburan untuk Putri Tineke yang hubungan percintaannya tidak disetujui oleh Sultan hingga akhirnya Putri Tineke melepas status ningratnya untuk mengejar cinta.

Atau Ruang Putri Dambaan yang memajang foto-foto Gusti Nurul yang terkenal karena kecantikannya, kabarnya banyak orang-orang terkenal yang hendak mempersunting Gusti Nurul. Termasuk Bapak Ir Soekarno namun ditolak oleh Gusti Nurul karena beliau enggan dimadu. Gusti Nurul meninggal pada usia 94 tahun pada tanggal 10 Oktober 2015.

Ruangan yang menarik lainnya adalah  Ruang Batik. Banyak informasi menarik tentang motif-motif batik. Contohnya adalah penggunaan motif parang yang dulu hanya boleh digunakan oleh Sultan, karena motif parang ini identik dengan perang dan hanya Sultan yang berhak untuk mengobarkan peperangan. Bahkan ternyata penggunaan motif batik pada zaman dahulu tidak boleh sembarang pakai, ada batik yang hanya boleh digunakan saat pernikahan, masa berkabung, bahkan saat “cinta lama bersemi kembali”.

Banyak fakta menarik saat memasuki Ruang Ratu Mas, ruang yang diperuntukan bagi permaisuri Ratu Hemas yang masih berusia belia saat dipersunting Pakubuwono X yang saat itu sudah berusia 50 tahun. Konon katanya Beliau (Pakubuwono X) adalah orang kaya pertama di Indonesia dan orang pertama yang mengimpor mobil dari Eropa yang sekarang ini dikenal dengan Mercedez Benz. Melihat tubuhnya yang gemuk pun mungkin agak berbeda dengan Sultan-sultan yang lain.

Pakubuwono X menggemukkan badannya agar ada cukup tempat untuk meletakan lencana-lencana, tanda kebesarannya di seluruh bagian torsonya (dada). Karena hartanya melimpah, beliau setiap hari Kamis sering bertatap muka dengan warga dan membagi-bagikan sedekah, dari situlah muncul istilah Ngemis (warga yang mengharapkan sedekah pada hari Kamis) sedangkan untuk warganya sendiri mendapat julukan sebagai Pengemis.

Sebelum melanjutkan penjelajahan, pengunjung diperkenankan untuk istirahat di salah satu ruang dan diperbolehkan untuk berfoto di sini. Pengunjung juga akan disuguhkan minuman awet muda resep rahasia dari Gusti Nurul yang terkenal cantik dan menjadi dambaan banyak orang.

Tempat menikmati ramuan awet muda

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories