Beragam Terapi Untuk Anak yang Mengalami Lambat Bicara

Moms dan Pops, anak yang lambat bicara atau speech delay biasanya baru dikenali setelah berusia 18 bulan ke atas. Pada usia tersebut mereka masih memilih menggunakan gestur tubuh daripada vokalisasi saat berkomunikasi dengan orang lain.

Mereka juga kesulitan untuk menirukan suara dan memahami permintaan verbal sederhana. Pada usia 2 tahun, anak yang lambat bicara hanya bisa menirukan kata yang sama berulang dan tidak bisa menggunakan bahasa oral lebih dari yang mereka butuhkan.

Bagi Moms dan Pops jika sang buah hati memiliki tanda-tanda lambat bicara bisa menghubungi dokter atau terapis khusus speech delay. Selain memberikan terapi langsung pada anak, ahli biasanya akan mendorong Moms dan Pops untuk berperan dalam terapi sehari-hari di rumah. Orang tua berperan penting sehingga anak yang lambat bicara dapat berkembang dengan baik. Berikut beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk anak yang lambat bicara:

  • Membaca untuk anak
Foto dari Pexels.com

Sebagian orang tua memilih memberikan anaknya ponsel atau tv sejak masih kecil. Meskipun ponsel dan tv mengeluarkan suara dan berbicara namun itu tidak bisa mendorong anak untuk berbicara. Anak-anak membutuhkan interaksi dengan manusia untuk mengembangkan kemampuan bicara mereka.

Caranya yaitu bisa dengan membacakan mereka buku. Saat Moms dan Pops membaca untuk sang anak, mereka akan mendengarkan bagaimana kata tersebut diucapkan. Mereka bisa belajar kata-kata baru dan menggunakan kata yang mereka dengar setiap hari.

Baca juga Kesehatan Telinga Si Kecil: Deteksi Gangguan Sejak Dini!

  • Self-talk

Berbicara sendiri saat bersama dengan anak juga bisa menjadi cara untuk mengenalkan kata-kata pada anak. Saat bermain bersama, Moms dan Pops bisa mengatakan apa saja benda atau kegiatan yang sedang dilakukan. Tunjuk benda yang dimainkan lalu sebutkan benda tersebut. Jangan takut untuk mengatakan secara berulang karena anak belajar melalui repetisi. Semakin banyak mengulang kata sederhana atau dua frasa kata, maka anak bisa berkesempatan belajar kata dan frasa tersebut.

  • Parallel talk

Latihan ini serupa dengan self-talk, namun bukan mendeskripsikan aksi diri sendiri tapi melabeli aksi dari anak. Salah satu cara untuk membantu proses ini yaitu dengan melabeli benda yang anak gunakan. Bisa juga dengan mengatakan nama dari benda yang mereka gunakan seperti kursi, meja, garpu, pensil, dan lain-lain.

Selalu gunakan frasa yang lebih panjang dari yang anak ucapkan. Misalnya jika anak hanya mengucapkan “susu”, maka bisa mengatakan, “susu, kamu ingin minum susu?”.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories