Home Blog

Momen HAN 2024, 300 Anak Seru-Seruan Seharian di Ajang Santri Bahagia Akbar di Omah Kecebong

0

300 santri anak-anak turut serta dalam ajang Santri Bahagia Akbar, tampil menghabiskan waktu seru-seruan dalam beragam aktifitas seru, menyenangkan, mendidik sekaligus menginspirasi di Omah Kecebong, Sleman Yogyakarta, dalam momen Hari Anak Nasional 2024.

Santri Bahagia Akbar digelar atas sebuah kolaborasi istimewa dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Yogyakarta, relawan Paskas (Pasukan Amal Sholeh) dan Omah Kecebong, sebuah destinasi wisata alam dan budaya Jawa yang berada di kawasan Cebongan Mlati, Sleman.

Sebanyak 300 santri anak-anak yang hadir berasal dari 8 pondok pesantren dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta serta bersama para orang tua asuh dan relawan Paskas (Pasukan Amal Sholeh) turut mensemarakkan ajang spesial ini berpartisipasi dengan semangat dan keceriaan dalam sejumlah aktifitas seperti mengaji bersama, fun games, berfoto dan bervideo, tampil di Pentas Santri, mendengarkan dongeng serta tentu saja menikmati sajian kuliner melimpah yang lezat serta dihidangkan dengan nuansa khas Omah Kecebong.

Relawan PASKAS Pasukan Amal Sholeh, Khamzah Beriasta menyampaikan, “Secara keseluruhan kegiatan Santri Bahagia Akbar adalah sebuah ikhtiar Melayani Memuliakan dan Membahagiakan Santri yatim dan penghafal Al-Quran. Berdasarkan dari hadis Nabi, “salah satu amalan yang paling Allah cintai adalah, memasukkan perasaan bahagia terhadap mumin lainnya. Dan juga kami ingin sesurga bersama Rasulullah, sebagai hadis nabi bahwa siapa yg mengurus anak yatim seperti ini di surga.”

Lebih jauh Khamzah menjelaskan bahwa saat menggagas awal acara Santri Bahagia Akbar ini, Omah Kecebong jadi pihak pertama yang diajak untuk berkolaborasi karena selalu mendukung setiap kegiatan/dakwah yg berkaitan dengan anak anak panti/pondok. Penggagas Omah Kecebong saat itu dengan semangat menyambut baik ide cemerlang dan menyanggupi untuk dapat menerima kedatangan hingga 300 santri anak. Padahal awalnya hanya mentargetkan 50-100 santri panti asuhan dan pondok Tahfiz saja.

Sementara itu, penggagas Omah Kecebong, Hasan Setyo Prayogo menuturkan, “Sungguh bahagia, semangat dan terharu untuk dapat berkolaborasi bersama Baitulmaal Munzalan Indonesia Yogyakarta, sekaligus menjadi tuan rumah, kedatangan ratusan santri anak-anak untuk bergembira dan beraktifitas di Omah Kecebong ini. Momen Hari Anak Nasional 2024 terasa sangat istimewa. Allah telah memberikan nikmat yang tidak dapat dihitung kepada saya dan Omah Kecebong.  Dengan turut mendukung acara ini, rasanya belum seberapa yang bisa saya berikan kepada anak anak calon penghuni surga ini dibandingkan dengan apa yang sudah saya nikmati. Senang sekali bisa melihat mereka semua tersenyum. Terima kasih saya sampaikan setulusnya kepada semua donatur, orang-orang baik hati yang turut mendukung terwujudnya acara ini.”

Penguru Baitulmaal Munzalan Indonesia Yogyakarta, Yudhistira menjelaskan bahwa selain acara santri Bahagia Akbar, sejumlah program lain juga rutin dihelat seperti Program pokoknya adalah Gerakan Infaq Beras. Program lainnya; Mustahik Produktif Centre, Hadiah Untuk Muslimah, Ifthar (buka puasa sunnah) Bahagia, Jum’at Ganteng, Smart (Sedekah Makanan di Hari Jum’at), Samahrasa (Sayur Mayur & Buah Segar untuk Santri), Silaturahmi Sahabat Santri, serta Munzalan Menyapa Orang Tua Asuh.

Baitulmaal Munzalan Indonesia ini adalah dari Masjid Kapal Munzalan Indonesia yang berlokasi di Pontianak yang diasuh oleh Kyai Luqmanulhakim,” ujar Yudhistira menambahkan.

Relawan PASKAS Pasukan Amal Sholeh, Bundo Lathifah menyampaikan, “Sangat membahagiakan dan sesuai dengan semboyan dan semangat kita; memuliakan, melayani, membahagiakan. Dukungan penuh yang diberikan Omah Kecebong dan para donatur menjadi bukti bahwa masih banyak orang baik di bumi ini dengan kepedulian dan rasa kasih sayang yang besar. Semoga ajang Santri Bahagia Akbar ini dapat menjadi agenda rutin, minimal 1 tahun sekali, dan alhamdulilah sudah disepakati dengan Mas Hasan selaku penggagas Omah Kecebong).”

Sejumlah santri cilik yang ditanyakan kesannya hadir dan menghabiskan waktu di ajang Santri Bahagia Akbar di Omah Kecebong secara kompak menjawab; “Sangat seru, senang bisa bermain dan makan enak sepuasnya. Kapan-kapan kami diundang lagi ya!”

Ini Suara Anak Papua di Ajang Peringatan HAN 2024

0

Subtema yang diangkat pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 adalah “Suara Anak Membangun Bangsa”. Salah satu agenda yang menarik dalam acara ini adalah pembacaan Suara Anak Indonesia Tahun 2024. Pada kesempatan ini, anak-anak Provinsi Papua menyampaikan harapannya terhadap pemenuhan atas hak-hak mereka dengan didampingi oleh anak-anak lainnya dari 38 provinsi. Penyampaian Suara Anak dari seluruh Indonesia disusun oleh Forum Anak Nasional (FAN) yang kali ini disampaikan oleh 5 anak perwakilan FAN.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam keterangan pers menekankan pentingnya kebebasan anak-anak dalam berekspresi, terlebih pada momentum HAN 2024. Pada kesempatan ini, Presiden juga menikmati berbagai penampilan yang disuguhkan anak-anak. “Hari Anak Nasional adalah harinya anak-anak, tempat anak berinteraksi, bermain, bersenang-senang,” ujarnya, Selasa (23/7).

Salah satu anak Papua yang hadir dalam perhelatan akbar ini adalah Enis Bahabol, siswa kelas 11 jurusan Audio Video, SMKN 1 Sentani. Ia menyampaikan harapannya agar pendidikan di wilayah Papua semakin mendapat perhatian dari pemerintah, terutama sarana dan prasarana pendidikan.

“Kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah seperti alat transportasi yang memudahkan kami untuk mencapai sekolah,” ungkapnya ketika diwawancarai di sekitar Istora Papua Bangkit, Provinsi Papua.

Baca juga: Masa Depan Bangsa Indonesia Ditentukan Anak-anak

Pada puncak peringatan HAN, Enis mengajak kepada generasi muda Papua agar terus meningkatkan kompetensinya, tidak hanya melalui jalur akademis namun juga nonakademis. Menurutnya, keterampilan nonteknis saat ini juga memegang peranan penting dalam mendukung kesuksesan di masa depan.

“Saya merasakan manfaat berorganisasi dalam mengajarkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila. Supaya ketika saatnya kita menjadi pemimpin akan lebih siap dan matang secara mental. Pesan saya, mari kita ikuti aktivitas yang positif untuk memperkaya wawasan, pergaulan dan ilmu pengetahuan seperti terlibat dalam organisasi sekolah,” ucapnya sambil memberi semangat kepada sesama siswa untuk terus belajar dan mencoba berbagai hal positif yang mampu meningkatkan kualitas diri guna melampaui berbagai tantangan di masa depan.

Senada dengan Enis, Denalyn Ivana Mitzie Sokoy, siswi kelas 11 jurusan Teknik Komputer Jaringan, mengatakan bahwa aktif berorganisasi di sekolah dapat menjadi contoh teladan bagi teman-teman lainnya. Selain itu, aktivitas di organisasi juga menghasilkan pengalaman luar biasa yang belum tentu didapat dari pelajaran akademis di kelas.

Ikhtiar di HAN 2024, Bentuk YDC Tuk Lindungi Anak di Dunia Digital

0

Peringatan hari anak nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, menjadi momentum penting seluruh pihak untuk merefleksikan upaya yang telah dilakukan terhadap pemenuhan hak-hak anak. Sejalan dengan sub tema HAN 2024 yakni anak cerdas, berinternet sehat dan suara anak membangun bangsa, Save the Children Indonesia membentuk Digital Youth Council (DYC) untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital.

Dunia digital menawarkan banyak peluang bagi anak-anak untuk belajar, bermain dan berinteraksi dengan teman dan keluarga hanya dengan sentuhan jari. Namun, tanpa pengawasan, perlindungan, dan kesadaran yang memadai, dunia digital menyimpan risiko serius seperti perundungan, kekerasan seksual, grooming, dan lainnya.

“Anak-anak adalah pelaku utama dalam dunia digital. Namun, mereka pada umumnya tidak memiliki literasi yang memadai, sehingga menjadi sasaran kejahatan di dunia digital. Meningkatkan kesadaran dan perlindungan anak-anak di dunia digital adalah langkah penting untuk memastikan bahwa teknologi informasi dapat digunakan dengan aman dan positif. Digital Youth Council adalah suatu terobosan karena sebagai pelaku utama, suara anak-anak layak di dengar, terutama tentang dukungan apa yang dibutuhkan untuk melindungi generasi saat ini dan mendatang. DYC juga dapat berkontrbusi mengisi kekosongan regulasi maupun penyadaran dan pengawasan di ranah daring yang berspektif kepentingan terbaik anak” jelas Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, selama lima tahun terakhir memaparkan terdapat peningkatan presentase populasi yang memiliki akses ke internet dari 64,8% (2018) hingga 79,5% (2024) atau sebanyak 221.563.479 jiwa dari total populasi penduduk Indonesia. Dan 48.10% anak-anak kurang dari 12 tahun sudah memiliki akses ke internet. Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa 95% anak-anak mengakses internet setidaknya sekali sehari, 2%nya atau sekitar 500.000 anak di Indonesia, menyatakan pernah menjadi korban eksploitasi seksual dan perlakuan yang salah di dunia maya dalam setahun terakhir.

Baca juga: Masa Depan Bangsa Indonesia Ditentukan Anak-anak

CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar juga menyampaikan bahwa tantangan besar dalam hal perlindungan anak di dunia digital sangat beragam mulai dari belum adanya peraturan perlindungan anak di dunia digital secara khusus, dan juga belum ada lembaga yang ditunjuk oleh Negara secara khusus untuk melindungi anak-anak di dunia digital termasuk bentuk penegakkan hukum yang masih banyak memiliki tantangan. Selain itu kajian analisis, riset, dan data yang tersedia masih minim.

Pembentukan Digital Youth Council (DYC) bertujuan untuk melakukan edukasi kepada anak dan orang muda untuk meningkatkan resiliensi di dunia digital serta melakukan aksi untuk penyadaran publik terkait perlindungan anak di dunia digital, dan diharapkan dengan terbentuknya DYC ini dapat membantu kementerian dan lembaga untuk dapat membuat kebijakan perlindungan anak di dunia digital yang mendengarkan dan mengakomodir pendapat anak. DYC terdiri dari perwakilan kelompok Children and Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia dan Forum Anak Nasional Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Masa Depan Bangsa Indonesia Ditentukan Anak-anak

0

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, keutuhan suatu bangsa negara sangat ditentukan oleh 2 pihak, yaitu ibu dan anak. Dia menerangkan, bila perempuan di suatu negara baik dan kuat, maka kokohlah negara itu. Dan apabila perempuan itu ringkih dan lemah, maka akan roboh suatu negara itu.

Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat mengisi sambutan pada “Festival Ekspresi Anak: Anak Cerdas Berinternet Sehat”, dalam rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024, di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis (18/7/2024).

“Marilah kita betul-betul berupaya menjaga, menghormati, dan melindungi ibu-ibu kita di dunia ini. Kemudian juga harus menjaga, merawat, dan melindungi anak-anak kita. Anak-anak kita yang akan menentukan kelangsungan bangsa Indonesia ke depan,” jelasnya.

Menko Muhadjir menjelaskan, dalam upaya melindungi ibu dan anak, pemerintah telah melakukan berbagai macam intervensi sejak dini. Perempuan sejak remaja telah dipantau dan diberikan intervensi tablet tambah darah supaya tidak mengalami anemia kronis. Dia menyampaikan apabila sampai mengalami anemia maka saat menjadi ibu akan mengancam kondisi calon janin.

“Kalau sampai mengalami anemia maka bisa mengancam kondisi janin. Kalau janin tidak bagus maka taruhannya adalah masa depan Bangsa Indonesia. Melahirkan generasi yang tidak kuat, tidak cerdas, karena janin yang tidak sehat,” ujarnya.

Baca juga: Cegah KLB, PIN Polio ke-2 Digelar

Kemudian, ketika ibu hamil sudah disiapkan program makanan tambahan dari Dana Desa dan Kemensos, serta diperiksa kesehatan janin di puskesmas menggunakan USG. Setelah melahirkan, anak balita dipantau dan dicek kesehatan secara menyeluruh untuk mendapatkan intervensi apabila mengalami stunting dan kurang gizi.

Muhadjir menyampaikan, upaya pemerintah dalam mencegah stunting pada anak-anak dilakukan dengan gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di seluruh Indonesia sepanjang bulan Juni 2024 dengan alat pengukuran antropometri terstandar dan tenaga kesehatan yang terlatih. Berdasarkan data, pengukuran yang dilakukan secara serempak sudah mencapai 96 persen balita di Indonesia atau sekitar 16 juta balita.

Muhadjir menjelaskan, saat ini Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sangat serius dalam memenuhi kesehatan gizi ibu dan anak. Pemerintah sudah memiliki program makanan tambahan untuk ibu dan balita. Kemudian, untuk periode pemerintahan selanjutnya akan dilakukan program pemberian makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.

“Masa depan bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh anak-anak. Karena itu marilah kita bersama-sama untuk terus mendorong pemerintah, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak kita dan ibu-ibu kita,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga berinteraksi dengan anak-anak peserta kegiatan Festival Ekspresi Anak Nasional. Muhadjir juga mengetes mereka dalam kemampuan hafalan dasar negara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Muhadjir menyampaikan bahwa anak Indonesia merupakan harapan yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia.

“Anak-anak ini tunas bangsa masa depan, dan jangan lupa, cerdas itu penting, sehat penting, kuat penting, dan berakhlak mulia penting. Tapi jangan lupa bahwa kita akan menyiapkan generasi pemimpin masa depan Indonesia. Karena itu mestinya semua remaja Indonesia harus hafal mulai dari Pancasila dan pembukaan UUD 1945,” jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan Festival Ekspresi Anak: Anak Cerdas Berinternet Sehat, merupakan rangkaian kegiatan menuju puncak acara peringatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024 yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua pada tanggal 23 Juli 2024 mendatang.

Baca juga: Di Festival Ekspresi Anak, Menteri PPPA Ajak Ortu dan Anak Bijak Berinternet

Dalam kegiatan Festival Ekspresi Anak yang dilaksanakan di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol diikuti oleh perwakilan anak-anak sekolah dan komunitas anak dari seluruh Indonesia. Selain itu juga dilibatkan anak-anak penyandang disabilitas dari sekolah luar biasa (SLB) yang mengikuti kegiatan. Kegiatan dimeriahkan dengan pertunjukan tari-tarian, marching band, dan senam yang dipimpin oleh anak-anak disabilitas. Kegiatan berlangsung meriah penuh suka cita.

Turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Bintang Puspayoga, Direktur PT Jaya Ancol, Ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), dan perwakilan anak-anak sekolah dan komunitas anak dari seluruh Indonesia.

Di Festival Ekspresi Anak, Menteri PPPA Ajak Ortu dan Anak Bijak Berinternet

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) hari ini menggelar Festival Ekspresi Anak di Wahana Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta. Festival Ekspresi Anak adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ke-40 dan diikuti sekitar seribu peserta dari perwakilan Forum Anak Nasional tingkat Provinsi, Forum Anak Nasional se-DKI Jakarta, para perwakilan pelajar dari wilayah Jabodetabek, perwakilan anak disabilitas, panti asuhan, anak-anak dengan HIV dari Yayasan Vina, perwakilan anak dari Papua, dan pelajar Sekolah Luar Biasa di Jakarta.

Sesuai dengan dunia anak yang identik dengan bermain, agenda festival diwarnai dengan bernyanyi, bermain, dan bergembira bersama.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi yang turut hadir berharap setiap anak Indonesia mendapatkan perlindungan yang optimal agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Menurut Menko PMK, anak-anak adalah pemilik masa depan bangsa sehingga selayaknya semua pihak, khususnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dan para ibu karena anak dan ibu memiliki kedekatan satu sama lain.

“Anak Cerdas, Berinternet Sehat” adalah isu utama yang diusung dalam Festival Ekspresi Anak untuk merespon perkembangan anak-anak yang setiap harinya tidak pernah lepas dari teknologi dan internet. Peluang besar mendapatkan informasi seluas-luasnya dari internet menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga harus disertai dengan tanggung jawab penggunaan internet dengan bijaksana agar terhindar dari kekerasan di ranah daring.

Baca juga: Cegah KLB, PIN Polio ke-2 Digelar

“Tidak semua anak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal. Banyak di antara anak-anak yang menjadi korban penyalahgunaan internet, seperti adiksi atau kecanduan menggunakan gawai terus menerus, kecanduan game online, yang menyedihkan juga banyak anak-anak menjadi korban judi online, bahkan banyak anak yang data pribadinya tersebar hingga mendapatkan kekerasan dan eksploitasi ekonomi maupun seksual di ranah daring atau internet,” ujar Menteri PPPA.

Lingkungan keluarga sebagai lingkaran pertama dan terdekat dalam kehidupan anak, khususnya orangtua memiliki tanggung jawab penuh atas tumbuh kembang anak, pengasuhan anak, dan memastikan anak tetap aman saat berselancar di dunia maya.

“Saya mengajak orangtua untuk memiliki kemampuan mendidik anak-anak mereka menggunakan internet dengan bijak. Jadilah panutan bagi anak untuk bisa memilih konten-konten yang positif bagi perkembangan otak anak, konten yang mendidik, menghindari konten negatif, memanfaatkan teknologi untuk belajar dan pastikan anak-anak kita tidak menjadi korban kekerasan dan ekspolitasi seksual di media sosial dan platform internet lainnya. Dalam hal ini, baik orangtua dan anak-anak harus kerjasama meningkatkan kecerdasan digital yang menjadi salah satu benteng perlindungan anak-anak di ranah daring,” tegas Menteri PPPA.

Pada kesempatan ini, Forum Anak Nasional menyerahkan hasil penyusunan Suara Anak Indonesia (SAI) kepada Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) yang diwakili oleh Siti Faridah Pratikno, disaksikan oleh Menko PMK dan Menteri PPPA. Suara Anak Indonesia akan dibacakan di hadapan Presiden RI dan Ibu Negara pada puncak Peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024 di Jayapura, Provinsi Papua. Suara Anak Indonesia merupakan bentuk representasi aspirasi, kebutuhan, keinginan, bahkan kekhawatiran anak Indonesia dalam isu pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Suara Anak Indonesia disusun sejak 23 Juni hingga 17 Juli 2024 yang dilakukan secara daring dan luring.

Tema Hari Anak Nasional 2024 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan 6 sub-tema yaitu :

1. Anak Cerdas, Berinternet Sehat

2. Suara Anak Membangun Bangsa

3. Pancasila di Hati Anak Indonesia

4. Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor

5. Pengasuhan Layak Untuk Anak : Digital Parenting

6. Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting

Pada kesempatan ini juga dilakukan penayangan video launching Standar Nasional Indonesia (SNI) “Taman Asuh Ramah Anak”, penyerahan hadiah pemenang Tiktok Challenge, penampilan Operet Ekspresi Anak oleh Teater Tanah Air, dan penampilan Youtuber Mazaya.

Baca juga: Moms n Pops, Gyukatsu Kyoto Katsugyu, Restoran Spesialis Beef Katsu No 1 Di Jepang, Hadir di Jakarta!

Festival Ekspresi Anak terselenggara atas sinergi dan kolaborasi Kemen PPPA dengan berbagai pihak. Menteri PPPA mengapresiasi peran semua pihak dalam upaya perlindungan anak, termasuk mitra pembangunan, dunia usaha, dan masyarakat. Menteri PPPA mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dalam mewujudkan Indonesia yang maju dengan anak-anak yang terlindungi dan perempuan yang berdaya.

Cegah KLB, PIN Polio ke-2 Digelar

0

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menerima laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 Provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Yudi Pramono menyampaikan, dengan adanya laporan kasus polio serta risiko penularan virus polio yang tinggi, Kemenkes kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua. PIN Polio ini akan dilaksanakan pada minggu ketiga Juli 2024.

“Pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan secara massal dan serentak untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan dapat mencegah perluasan transmisi virus polio,” kata Dr. Yudi yang disampaikan pada temu media yang dilaksanakan secara daring pada Jumat (19/7).

Dr. Yudi menjelaskan, pelaksanaan PIN Polio dilakukan dalam dua tahap. “PIN tahap pertama sudah dilaksanakan pada 27 Mei 2024, sementara PIN tahap kedua akan dilaksanakan pada 23 Juli 2024,” kata Dr. Yudi.

Baca juga: Sub Pekan Imunisasi Nasional Melindungi 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio

PIN Polio tahap pertama dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya. Sedangkan, PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, kecuali di Kabupaten Sleman, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Pemberian imunisasi pada PIN Polio sangat penting untuk mencegah virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap. Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang akan diberikan adalah vaksin imunisasi tetes dan suntik.



Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes dr. Prima menjelaskan, polio dapat dicegah dengan imunisasi polio lengkap. Imunisasi polio lengkap yang telah dimasukkan ke dalam program nasional terdiri dari dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio yang diberikan secara tetes dan vaksin polio dengan suntikan.

“Vaksin polio tetes yang diberikan melalui mulut sebanyak tiga kali pemberian, yaitu umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, yang dikenal dengan OPV 1, OPV 2 dan OPV 3. Sedangkan pada umur 4 bulan, pemberian vaksin digabung, yaitu tetes dan suntikan yang disebut dengan IPV. Tidak hanya sampai di situ, pada umur 9 bulan akan kembali diberikan vaksin IPV 2,” kata dr. Prima yang juga sebagai narasumber pada temu media tersebut.

Pemberian imunisasi lengkap atau kombinasi imunisasi polio tetes (OPV) dan imunisasi polio suntik (IPV) diperlukan untuk membentuk kekebalan yang optimal terhadap semua virus polio.

Cakupan imunisasi polio, baik tetes maupun suntik, harus mencapai 95% dan merata di suatu wilayah untuk membentuk kekebalan kelompok. Hal ini untuk mencegah virus polio menyebar luas dan memicu munculnya kasus polio berisiko.

“Apabila cakupan imunisasi polio di suatu wilayah rendah selama beberapa tahun maka kekebalan kelompok di wilayah tersebut tidak terbentuk serta banyak anak yang tidak kebal terhadap virus polio sehingga berisiko munculnya kembali kasus polio,” lanjut dr. Prima.

Kemenkes telah melakukan upaya pemetaan polio di Indonesia. Kemenkes juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Imunisasi Nasional (KIN), Komite Ahli Surveilans PD3I, WHO dan Unicef untuk melaksanakan pemberian imunisasi tambahan, salah satunya melalui PIN polio untuk menanggulangi KLB serta menggunakan vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang khusus digunakan untuk merespons KLB polio tipe 2.

Perwakilan Komite Nasional PP-KIPI dr. Ellen Roostaty Sianipar menyampaikan, mengenai keamanan vaksin nOPV2 yang digunakan, para ahli telah melakukan pengkajian terkait Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), baik di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi. Selain itu, berbagai penelitian menunjukkan vaksin nOPV2 aman dan dapat ditoleransi oleh golongan usia bayi dan anak.

Baca juga: Antara Keberhasilan Program KB dan Menjaga Regenerasi

“Data keamanan nOPV2 telah dikaji oleh Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) yang didapatkan dari 253 juta dosis nOPV2 dan telah diberikan di 13 negara. Hasilnya menyimpulkan tidak ada risiko berbahaya dari data yang ada,” kata dr. Ellen Roostaty yang juga menjadi narasumber pada temu media tersebut.

dr. Ellen menjelaskan, KIPI nOPV2 di Indonesia menunjukkan setiap satu juta dosis imunisasi yang diberikan, keluhan atau gejala yang dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan data uji klinis. Pada data uji klinis 1 dan 2 nOPV2 produksi biofarma, tidak ditemukan KIPI serius pada kelompok bayi dan anak.

“Data keamanan vaksin nOPV2 di Indonesia serta berbagai penelitian menunjukkan imunisasi nOPV2 dapat membantu menghentikan penyebaran virus polio, serta keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan program imunisasi dan juga pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi KIPI akibat kekeliruan prosedur,” kata dr. Ellen.

Kemenkes berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan PIN Polio yang akan dilaksanakan untuk memperkuat imunitas serta kekebalan, terutama untuk polio tipe 2 yang saat ini sangat rendah. Hal ini juga sebagai upaya untuk memutus transmisi virus polio yang telah ada saat ini.

Moms n Pops, Gyukatsu Kyoto Katsugyu, Restoran Spesialis Beef Katsu No 1 Di Jepang, Hadir di Jakarta!

Gyukatsu Kyoto Katsugyu, yang memiliki lebih dari 75 cabang di 7 negara, kini hadir di Indonesia dengan membuka cabang pertamanya di Arena Square, Gatot Subroto, Jakarta. Restoran spesialis Beef Katsu asal Kyoto ini dibuka oleh Arena Group, salah satu operator Food & Beverage terkemuka di Indonesia.

Dengan dibukanya gerai pertama, warga Jakarta diharapkan dapat menikmati Gyukatsu yang otentik dan memiliki pengalaman bersantap menyenangkan, seolah mereka menikmatinya seperti di Jepang.

Gyukatsu Kyoto Katsugyu membidik segmen pelanggan pekerja kantoran di Jakarta Selatan yang membutuhkan tempat makan yang enak dan nyaman untuk makan siang atau makan malam. Selain itu, restoran ini juga menyasar kalangan profesional, keluarga, dan pecinta makanan Jepang yang ingin menikmati beef katsu yang lezat.

Yusuf Fadilah, Brand Manager Gyukatsu Kyoto Katsugyu Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap operasional dapur, servis, dan ambiance yang mempengaruhi pengalaman makan pengunjung. Restoran ini juga selalu memperhatikan masukan pengunjung untuk meningkatkan kualitas dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua pelanggan.



Gyukatsu Kyoto Katsugyu hanya menyediakan daging sapi berkualitas terbaik dengan crust panko tipis, yang dihasilkan dalam lapisan tipis yang lezat dan sangat renyah. Restoran ini menyajikan Beef dalam takaran Medium Rare yang ideal untuk menikmati Beef Katsu secara maksimal. Namun, bagi pengunjung yang ingin tingkatan daging yang lebih matang, mereka juga menyediakan alat pemanggang beef di atas meja.

Baca juga: Sejumlah Perempuan Pegiat Olahraga Bicara Seru di Forum Ini

Restoran ini menawarkan sejumlah menu favorit Beef Katsu yang setiap menunya memiliki ciri unik, seperti Sirloin, Chuck Flap Tail, Tenderloin, Wagyu, dan Beef Tongue. Semua menu tersebut siap disajikan dengan nasi Jepang, salad, dan sup miso AKA.

Selain Beef Katsu sebagai menu andalan, Gyukatsu Kyoto Katsugyu juga menawarkan menu-menu lainnya seperti Salmon Katsu, Ebi Katsu, Tori Katsu, Nasi Kari, dan Katsu-Ni. Bagi pelanggan yang ingin dapat merasakan 2 kelezatan daging dalam 1 set menu, mereka merekomendasikan untuk memilih menu half & half.


Hal lain yang membedakan Gyukatsu Kyoto Katsugyu dari restoran katsu lainnya adalah sajian berbagai macam saus dan bumbu yang diracik sendiri oleh chef dalam setiap set menunya. Pelanggan dapat menikmati beragam rasa, mulai dari gigitan pertama hingga akan terasa sampai gigitan terakhir dengan beragam bumbu khas Gyukatsu.

Untuk memeriahkan Grand Opening outlet pertama ini, Gyukatsu Kyoto Katsugyu memberikan promo diskon hingga 30% bagi pelanggan yang memiliki kartu JCB, kartu kredit Bank Mandiri, dan kartu BRI.

Jakarta International Premium Products Fair (JIPREMIUM 24) dan Indonesia Mom & Kids Baby Wellness Fair (IMKIDS) akan Menampilkan Produk Premium dan Kesehatan Terbaik dari Indonesia dan Luar Negeri

0

Jakarta, 12 Juli 2024 – Jakarta International Premium Products Fair (JIPremium 24) dan Indonesia Mom & Kids Baby Wellness Fair (IMKIDS) yang akan datang akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 September 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC Senayan) Hall A & B. Acara yang sangat dinantikan ini diselenggarakan oleh COEX, pusat konvensi dan pameran terbesar di Seoul, Korea, bersama dengan KITA (Korea International Trade Association) dan PT Aremgo Grafindo, akan fokus pada kategori produk premium dan kesehatan, yang memberikan kesempatan luar biasa bagi para peserta pameran Indonesia untuk menembus pasar internasional.

JIPremium telah menjadi pameran perdagangan terkemuka di Indonesia untuk produk premium dan pertumbuhannya yang konsisten merupakan bukti keberhasilannya. Edisi sebelumnya mencatat hasil yang mengesankan dengan peningkatan partisipasi dari peserta pameran dan pengunjung setiap tahun. Edisi 2018, 2019, 2022, dan 2023 menarik peserta pameran dari berbagai negara, menampilkan berbagai produk premium, dan memfasilitasi banyak peluang perjodohan bisnis.

Membangun respons yang luar biasa yang diterima di JIPremium 2023, edisi tahun ini menjanjikan akan lebih besar dan lebih baik. Acara ini akan berlangsung selama empat hari dan dua hall, menawarkan area pameran yang lebih luas untuk pengalaman yang lebih baik. JIPremium 2024 telah mendapatkan dukungan signifikan dari berbagai organisasi terhormat termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kementerian UKM & Startups dari Republik Korea, Korea Foundation for Cooperation of Large & Small Business Rural Affairs, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kadin Indonesia, ASEPHI, HIMKI, GAPMMI, AMI, KITA (Korea International Trade Association), dan negara-negara ASEAN lainnya.

Salah satu sorotan penting dari JIPremium 2024 adalah inklusi Indonesia Mom & Kids Baby Wellness Fair (IMKIDS). IMKIDS didedikasikan untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, menampilkan sesi parenting, sesi pijat bayi, lokakarya edukasi, dan berbagai produk yang dirancang untuk mendukung keluarga. Penambahan ini menandakan cakupan pameran yang semakin luas untuk mencakup kesehatan keluarga bersama dengan produk premium.

JIPremium 2024 akan menampilkan berbagai konferensi, seminar, dan program perjodohan bisnis khusus. Para ahli industri terkenal akan berbagi wawasan mereka, memberikan pengetahuan berharga dan peluang jaringan bagi para peserta. Acara ini bertujuan untuk mendukung usaha kecil dan menengah di Indonesia, memberdayakan mereka untuk mempromosikan merek mereka kepada audiens yang lebih luas dan menembus pasar internasional.

Antara Keberhasilan Program KB dan Menjaga Regenerasi

0

Jagad media sedang dihebohkan dengan tajuk berita “BKKBN Mewajibkan Punya Anak Perempuan 1 dalam Keluarga”. Judul berita tersebut bersliweran dengan ragam komentar pro dan kontra dari masyarakat.

Sangat wajar apabila kemudian menimbulkan kehebohan di masyarakat, mengingat paparan informasi mengenai hal tersebut belum kentara benar. Untuk itulah, mari kita ulik sedikit, sebenarnya bagaimana kebenaran informasinya.

Belum lama ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto, menyampaikan pernyataan yang cukup menggelitik masyarakat. “Kami mempunyai target satu perempuan ‘rata-rata’ melahirkan satu anak perempuan.”

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh dokter Hasto saat menyikapi angka kelahiran (Total Fertility Rate = TFR) di Indonesia yang sudah mencapai angka ideal 2,1 pada saat kegiatan Media Briefing yang diselenggarakan di Hotel Santika Semarang, minggu lalu.

Sebelumnya, mari kita garis bawahi bersama, penafsiran makna ‘rata-rata’. Pengertian rata-rata, merupakan perwakilan kuantitas dari sekelompok data. Besar kecilnya nilai rata-rata dipengaruhi oleh jumlah semua data dan banyaknya data. Dari penjelasan epic ini, makna rata-rata tidaklah sama dengan pengertian wajib.

Penjelasannya, bukan lantas bermakna satu keluarga wajib mempunyai anak perempuan. Bukan. Bisa jadi ada keluarga yang mempunyai dua anak laki-laki semua, atau justru mempunyai dua anak perempuan semua. “Kalau depan rumah saya punya anak perempuan dua, belakang saya gak punya anak perempuan, pas sudah.”

Baca juga: Sambut HAN 2024, Kolaborasi Penyanyi Anak Ini Tampilkan Senandung Nusantara di Bali

Demikian penjelasan lanjut dokter Hasto saat ditemui di sela kegiatan “Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan untuk Mensukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Jawa Tengah” di Hotel Atria Magelang, Minggu (07/07/2024).

● Keberhasilan Program Keluarga Berencana

Menghindari 4Terlalu dalam program Keluarga Berencana (program KB) yaitu menghindari Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat dan Terlalu banyak dalam perencanaan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, merupakan tujuan dari program KB. Sebuah tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta menekan angka kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan.

Program KB juga berperan menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu, terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan.

Kebijakan pemerintah meluncurkan program KB sejak tahun 1970-an dinilai telah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan penduduk Indonesia melambat dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, sepanjang 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen, menurun cukup tajam dibandingkan periode 1971-1980 yang sebesar 2,31 persen. Bahkan, laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2024 ini “hanya” 1,11%, persentase ini menurun 0,2% dari tahun 2023

Banyak faktor yang pada akhirnya mempengaruhi penurunan laju penurunan penduduk di Indonesia. Salah satunya adalah penurunan angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia. Diketahui, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020, angka TFR di Indonesia sudah mendekati angka standar 2,1.

Angka rujukan tersebut merupakan angka capaian ideal bagi seluruh negara yang kemudian disebut dengan istilah Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS). Jika TFR berada di bawah angka 2,1, maka penduduk cenderung akan mengalami penurunan jumlah. Namun jika TFR lebih dari 2,1, maka akan terjadi pertumbuhan penduduk.

TFR sendiri merupakan indikator penting yang mencerminkan rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa reproduksinya. Nilai TFR menjadi acuan strategis untuk menilai efektivitas program KB dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di suatu negara.

Penurunan TFR, juga berperan penting dalam mencegah terjadinya ledakan kelahiran (babyboom) di masa pandemi Covid-19. Pandemi ini telah memicu kekhawatiran bersama akan lonjakan angka kelahiran akibat penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan keterbatasan layanan kesehatan.

Meskipun demikian, tentu ada disparitas angka kelahiran (TFR) di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan dan akses informasi yang belum merata menjadi salah satu pangkalnya. Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/06/2024), dokter Hasto memaparkan,“Di Jawa (TFR) sudah 2,00 sekian ya. Di Jabar sudah 2,00 sekian. Sementara di Jawa Tengah 2,04, di DIY 1,9, di DKI 1,89. Jadi, pembangunan yang sifatnya asimetris harus disikapi bersama.”

“Ada wilayah lain seperti NTT dan Papua yang anaknya masih banyak. Tapi di daerah Jawa rendah sekali,” ungkapnya.

Ditambahkan dokter Hasto, untuk itulah BKKBN berkomitmen untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah. Hal ini dilakukan demi menjaga keseimbangan dan mencapai angka kelahiran ideal di seluruh wilayah Indonesia.

Lantas, apa pentingnya mempertahankan TFR di Indonesia jangan sampai lebih dari 2,1 dan anjuran rata-rata keluarga memiliki satu anak perempuan?

● Perencanaan Keluarga, TFR = 2,1 & NRR = 1

Fertilitas cenderung berkorelasi terbalik dengan tingkat pembangunan ekonomi. Secara historis, wilayah maju memiliki tingkat fertilitas yang jauh lebih rendah, yang umumnya berkorelasi dengan kekayaan, pendidikan, tekhnologi, arus informasi, dan faktor-faktor lain yang lebih besar.

Sebaliknya, di wilayah yang kurang berkembang, tingkat fertilitas cenderung lebih tinggi. Tingkat fertilitas juga lebih tinggi antara lain karena kurangnya akses ke alat kontrasepsi.

Seperti diketahui, dikatakan suatu negara telah mencapai penduduk tumbuh seimbang, maka angka fertilitas atau TFR ideal sebesar 2,1. Maka, agar tidak terjadi de-populasi nilai Net Reproductive Rate (NRR) sebesar 1,00.

NRR sendiri adalah jumlah bayi perempuan yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya dengan asumsi bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan pola mortalitas ibunya.

Karena itulah ada korelasi kuat antara TFR dengan NRR. Bahasa mudahnya demikian: rata-rata kelahiran anak perempuan di masyarakat dianjurkan satu anak, tetapi dengan tetap mengupayakan di setiap keluarga memiliki anak rata-rata sebanyak dua anak.

Meskipun terdengar seperti mengatur kelahiran, tetapi begitulah pentingnya merencanakan suatu kehamilan. Hak prerogative memang milik Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi tidak ada salahnya merencanakan suatu kehamilan dalam keluarga.

Baca juga: Imunisasi Tidak Merusak Sel dan DNA

Hal itu sejalan dengan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) BKKBN, yang menitikberatkan kepada pentingnya merencanakan sebuah keluarga. Dimulai dari memperhatikan asupan makanan bagi remaja untuk pertumbuhannya.

Penting juga menjaga kesehatan pada setiap calon pengantin, menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui, dan memperhatikan asupan makanan bergizi bagi bayi dan anak.

Seperti rantai makanan, seluruhnya saling berkaitan erat. Tujuannya tentu saja untuk mewujudkan generasi emas 2045, serta menjaga agar regenerasi tetap berjalan baik.

Foto utama oleh Devon Daniel dari Unsplash

Hidupkan Kembali Legenda Kompetisi Bola Basket Sekolah & Kampus, Dash Sports Gelar 3 Dekade Basketball

0

Salah satu turnamen bola basket yang melegenda namun sempat terhenti penyelenggaraannya, 3 Dekade Basketball akan digelar kembali oleh Dash Sports dengan tampilan yang lebih megah, seru dan diramaikan oleh puluhan tim alumni lintas umur dan pelajar aktif sekolah dan universitas. 3 Dekade Dash Basketball adalah turnamen pertama di Indonesia yang memperkenalkan format kompetisi antara tim alumni sekolah menengah dan universitas.

Melanjutkan legenda kompetisi, ajang ini hadir menjadi platform reuni akbar bagi tim bola basket sekolah. Mengangkat semangat persahabatan dan nostalgia, acara ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta bola basket di seluruh tanah air, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Event Management Dash Sports & Event Director 3Dekade Dash Basketball, Andrie Rhesa Prastanto menjelaskan bahwa 3 Dekade Dash Basketball digelar mulai 13 Juli hingga 31 Agustus 2024 di 3 venue; GOR Otista, Pulo Gadung dan Bulungan, memkompetisikan 16 kategori, diikuti oleh 90 tim, ratusan pertandingan dimainkan, dimeriahkan seribuan pebasket bertanding lebih dari sebulan dan bakal disaksikan oleh ribuan penonton dan penikmat olahraga bola basket.

“Salah satu yang membuat ajang 3 Dekade ini menarik banyak perhatian adalah kompetisi ini memanggil kebanggaan semua pesertanya, membela pride sekolah dan kampusnya masing-masing. Belum lagi antusiasme penontonnya yang lumayan fanatik, setiap game, semuanya bernostalgia kebersamaan masa sekolah dan kuliah dulu. Kita juga menambah kategori umur kecil yaitu, mix 10 tahun dan 12 tahun. Gaungnya sudah begitu membahana, nantikan ya keseruannya!” tambah Rhesa.

Sementara itu, CEO dan penggagas Dash Sports, Alit Aryaguna menyampaikan, “Format event kompetisi antara alumni ini yang memungkinkan teman dan sahabat sekolah dan kuliah 3 dekade untuk bertemu, bernostalgia dan reunian, di lapangan basket, bertanding dan menghidupkan kembali keseruan suasana masa lalu. Industri dan skena bola basket pasca Pandemi Covid-19 memang semakin bergairah. Apalagi di dalam negeri, digelarnya sejumlah perhelatan skala internasional, seperti FIBA World Cup, olahraga ini semakin jadi bagian dari urban lifestyle, termasuk antusiasme tinggi penontonnya. Menghadirkan 3 Dekade Basketball, Dash Sports ikut meramaikan industri dan olahraga bola basket. Menjawab antusiasme besar masyarakat, Dash Sports akan menghadirkan suguhan live-streaming untuk tiap pertandingan yang akan digelar.”

3 Dekade Dash Basketball akan mempertandingkan 16 kategori yang terbagi dalam High School Alumni yang terbagi dalam sub-kategori Men 1993-2002, 2003-2012 dan 2013-2022, University Alumni terbagi dalam sub-kategori Men 1993-2002, 2003-2012 dan 2013-2022 dan Open Community dengan sub kategori Men umur 30+ dan 40+ dan Women 35+, High School Student Women dan Men serta Kategori Umur 10 Mix & 12 dan 14 Putera, memperebutkan total hadiah senilai lebih dari Rp100 juta.

“Tahun lalu Dash Sports menggelar 8 sport events, renang, lari, basketball, dan lain-lain. Nah, di semester kedua tahun ini, Dash Sports masih akan menggelar sejumlah event, antara lain di bulan September ada Jakarta Short Course 2024 dan Dash Fest, serta tennis di Oktober. Dash juga tertarik untuk menggelar turnamen paddle. Untuk 3 Dekade Basketball sendiri, kami begitu berniat untuk bisa menggelarnya tahunan. Ini juga bagian dari komitmen Dash untuk merangkul semua stake holder, baik pebasket, penonton dan tentu saja sponsor atau industri. Ikut bertanding dan menyaksikan pertandingan bola basket kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan momen rekreasi keluarga,” tutup Alit.

Pegiat olahraga bola basket, Ikhwanul Iwan atau dikenal sebagai Iwan Basket menuturkan, “3 Dekade digagas pertama kali di tahun 2013, dengan keinginan agar alumni bisa berkumpul dalam satu kegiatan yang seru. Kita pada waktu itu mempertemukan peserta alumni SMA dan Universitas angkatan 80, 90 n 2000. Tahun itu kita sempat menggelar sampai 2 kali. Dari alumni SMA kemudian jg digelar yg Universitas. Sempat terhenti di 2017, sekaligus juga Pandemi datang. Saya dan begitu banyak alumni berterima kasih kepada Dash Sports untuk menghidupkan kembali kompetisi 3 Dekade. Saya memanggil semua alumni, disini kita sudah bisa 100% gaspol! Buat tim-tim alumni SMA dan Universitas yang belum sempat mendaftar, ini 3 Dekade hidup kembali, ayo ramaikan!