Home Blog Page 18

Moms dan Pops, Ini Aturan Penanggulangan Covid-19 di Masa Endemi

0

Pemerintah Indonesia secara resmi mencabut status Pandemi COVID-19 pada Rabu 21 Juni 2023 dengan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 17 tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. Kemudian Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2023 tentang Pengakhiran Penanganan Pandemi COVID-19.

Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dinyatakan telah berakhir masa tugasnya dan dibubarkan. Untuk selanjutnya pelaksanaan penanganan COVID-19 pada masa endemi dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai tindak lanjut dari kedua aturan tersebut,Kementerian Kesehatan kemudian menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Masa Endemi. Menurut Kepala Biro Hukum Kementerian Kesehatan, Indah Febrianti SH, MH., ada beberapa substansi yang diatur dalam Permenkes nomor 23 tahun 2023 diantaranya mengenai promosi kesehatan, surveilans, manajemen klinis, vaksinasi COVID-19 hingga pengelolaan limbah.

PMK Nomor 23 Tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan COVID 19

Indah mengatakan, dalam Permenkes 23 tahun 2023 juga diatur mengenai masa peralihan dari Pandemi menjadi Endemi dalam pelayanan bagi pasien COVID-19.

Baca juga: Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Seni Nusantara

Di dalam permenkes 23 tahun 2023 dijelaskan, rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien covid-19 yang dirawat sebelum berlakunya Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi COVID-19 di Indonesia tetap dapat mengajukan klaim penggantian biaya pasien covid-19 sesuai dengan ketentuan dalam keputusan Menteri kesehatan mengenai petunjuk teknis klaim penggantian biaya pasien COVID-19, kata Indah dalam konferensi pers secara daring yang dilakukan pada Senin, 21 Agustus 2023.

Indah menyebutkan, Keppres nomor 17 tahun 2023 ditetapkan pada tanggal 21 juni 2023, sehingga pasien-pasien yang masuk sebelum 21 juni 2023 harus diselesaikan dulu penanganannya dan rumah sakit yang menangani tetap dapat mengajukan klaim penggantian biaya. Sementara untuk pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit setelah tanggal 21 Juni hingga akhir Agustus, rumah sakit masih dapat mengklaim biaya penggantian sesuai Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Penggantian Biaya Pasien COVID-19.

”Sehingga setelah tanggal 31 agustus 2023 artinya mulai tanggal 1 September, klaim penggantian biaya tidak bisa diajukan ke Kemenkes, tetapi ditanggung melalui mekanisme JKN, dibiayai mandiri oleh masyarakat atau penjamin lainnya,” sebut Indah.

Lebih lanjut Indah menyatakan, Permenkes 23 tahun 2023 juga diatur tentang kebijakan vaksinasi COVID-19. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tetap dilaksanakan sampai tanggal 31 desember 2023. Setelah itu, kata Indah, yaitu mulai 1 Januari 2024 vaksinasi COVID-19 akan menjadi imunisasi program yang mengikuti peraturan Menteri kesehatan tentang imunisasi. Adapun vaksin yang akan diberikan adalah Indovac dan Inavac.

Sementara itu Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, M.K.M., menyatakan, ketika vaksinasi COVID-19 menjadi imunisasi program maka hal tersebut menjadi tanggungjawab Pemerintah dalam hal pengadaan dan pemberian imunisasi. Pada pelaksanaan imunisasi program vaksin dengan pemberian imunisasi terdiri dari dosis primer hingga dosis booster kedua.

Imunisasi COVID-19 diberikan secara gratis kepada masyarakat yang masuk ke dalam kriteria penerima program imunisasi COVID-19. Ada beberapa kelompok masyarakat yang nantinya akan masuk pada kriteria penerima program imunisasi COVID-19.

”Sasaran dalam imunisasi program ini ada dua yakni pertama kelompok masyarakat berisiko tinggi kematian dan penyakit parah akibat infeksi COVID-19 yaitu kelompok masyarakat lanjut usia dan dewasa muda yang memiliki komorbid dan obesitas berat. Kedua adalah kelompok berisiko lainnya yang memerlukan perhatian yaitu usia dewasa, remaja usia 12 tahun ke atas dengan kondisi immunocompromised sedang sampai berat, wanita hamil dan tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan,” ujar Prima.

Prima menyampaikan, baik Vaksinasi COVID-19 yang akan dilaksanakan hingga 31 Desember maupun program imunisasi COVID-19 yang akan dimulai pada Januari 2024 semuanya akan menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Kedua vaksin tersebut, kata Prima, sudah terjamin keamanannya dan juga kehalalannya.

Prima menambahkan, untuk masyarakat yang tidak masuk ke dalam kategori penerima program imunisasi COVID-19 maka masuk kelompok kategori imunisasi pilihan. Sehingga apabila akan melakukan vaksinasi COVID-19 pada tahun depan maka akan dikenakan biaya.

”Apakah berbayar? Kalau dalam imunisasi program tidak berbayar, alias gratis. Kalau dalam (kategori) imunisasi pilihan akan berbayar,” sebut Prima.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM., menyebut tren testing sejak tahun 2022 memang mengalami penurunan di seluruh dunia namun pemantauan kasus tetap dilakukan hingga saat ini. Selain itu terkait kebijakan isolasi mandiri (isoman) bagi pasien yang hasil swab antigen menunjukan positif COVID-19 maka apabila tidak memiliki komorbid disarankan untuk istirahat di rumah selama 3 hingga 5 hari.

Baca juga: Tidak Ada Alasan ASI Tidak Bisa Keluar

”Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan sering mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, memakai masker bila sakit atau memiliki komorbid, menerapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung dengan lengan atas ataupun tisu,” jelas Farchanny.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Standardisasi Klinis DIrektorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, dr. Yayan Gusman, AAAK, menyatakan, di masa endemic untuk tata laksana penanganan pasien COVID-19 di fasilitas kesehatan tidak ada yang berbeda dengan sebelumnya. Namun demikian, terkait pengobatan dan juga hasil-hasil kajian ilmiah yang disepakati secara global tetap terus diikuti sehingga pasien akan mendapat penanganan yang tepat.

”Pengobatan tidak ada perubahan dan gejala ringan dan tidak ada komorbid tidak disarankan untuk menggunakan obat antivirus dsbnya. Pemberian terapinya kami kerja sama dengan seluruh profesi terkait,” ujar Yayan.

Foto oleh Farhan Abas dari Unsplash

Family Suite Yello Hotel Harmoni, Bisa untuk 5 Orang dalam 1 Kamar

0

Hotel biasanya bergaya modern, klasik atau minimalis. Dengan kesan mewah, elegan atau bahkan berkesan homey. Jarang sekali hotel berani menghadirkan sesuatu yang beda di dalam interior dan ambience-nya. Seperti yang dihadirkan oleh Yello Hotel Harmoni. Hotel ini berani bereksperimen dengan sesuatu yang di luar kebiasaan hotel hadirkan. Kesan unik, nyentrik dan ceria sangat terasa begitu pengunjung memasuki area transit lobby di lantai dasar.

Area transit lobby

Yello Hotel Harmoni terletak di Gedung HXC yang juga masih satu gedung dengan Vertu Hotel. Posisinya berada di Jalan Hayam Wuruk, tidak jauh dari halte TransJakarta. Jadi secara posisi Yello Hotel Harmoni sangat strategis berada di pusat Jakarta. Selain itu bisa juga dijangkau dengan KRL. Stasiun terdekat adalah Stasiun Juanda. Jika tiba dari luar kota maka stasiun terdekat adalah Stasiun Gambir. Selain akses yang mudah, Yello Hotel Harmoni juga dekat dengan pusat perbelanjaan dan kawasan hiburan. Gedung HXC memiliki tenant-tenant makanan, minuman dan minimarket sehingga memudahkan tamu hotel untuk mencari alternatif makanan atau membeli keperluan di minimarket. Pusat perbelanjaan lainnya yang dekat adalah Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Sarinah, Pusat Grosir Tanah Abang. Sementara untuk destinasi wisata Yello Hotel Harmoni berada dekat dengan Monumen Nasional beserta museum yang ada di kawasan sekitar Monumen Nasional. Untuk menuju ke Kota Tua pun sangat mudah dan dekat. Pun untuk menjangkau Ancol juga sangat mudah menggunakan TransJakarta. Yang juga tidak boleh dilewatkan adalah berwisata kuliner di jalan Pecenongan. Jaraknya tidak lebih dari 10 menit berjalan kaki.

Kaleng cat jadi hiasan dinding

Lobby Yello Hotel Harmoni terletak di lantai 6. Begitu tiba di lantai 6 kesan funky, ceria dan estetik sangat terasa. Seperti yang bisa dilihat di lorong lift, kaleng cat bekas yang sudah penyok saja bisa menjadi hiasan dinding yang sangat estetik. Area lobby dibuat melebar dengan sofa untuk menunggu proses check in atau check out di sebelah kanan merapat ke dinding. Sementara di sebelah kirinya juga ada beberapa deretan sofa dan beberapa unit komputer sebagai internet corner. Plus ada satu buah mesin fuzzball yang bisa dimainkan oleh seluruh tamu Yello Hotel Harmoni. Di lantai yang sama juga terdapat ruangan untuk kebugaran. Gym area ini memiliki alat yang cukup lengkap, ada beberapa alat untuk treadmill serta alat untuk angkat beban. Cukup memadai untuk pengunjung yang suka berolahraga.

Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Seni Nusantara

0

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan “Tunjukkan Indonesiamu: Pergelaran Kolosal 17 Tarian Tradisional Indonesia” yang diselenggarakan oleh Yayasan Belantara Budaya Indonesia sebagai salah satu bentuk kecintaan dan kebanggaan akan keragaman, kekayaan, serta warisan budaya nusantara dalam semarak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menteri PPPA mengungkapkan, pergelaran seni dan budaya, khususnya pertunjukan tarian tradisional merupakan kegiatan positif karena anak secara langsung mendekat dan melekat pada nilai-nilai budaya, cita rasa seni sehingga secara alamiah terpelihara dan terwariskan. Bila semakin banyak anak terlibat dan berkiprah dalam kegiatan seni budaya, maka seberapapun besar gempuran teknologi, informasi, dan globalisasi, maka anak-anak akan tetap mampu bertahan dan bahkan menjadikan seni budaya sebagai wahana utama tumbuh kembang yang konstruktif.

“Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat dirasakan oleh anak dan remaja, maka kita perlu menanamkan dan menumbuhkan rasa kecintaan akan kekayaan warisan budaya nusantara yang begitu beragam kepada anak-anak kita di waktu luangnya. Salah satu bentuk menanamkan rasa kecintaannya adalah melalui kegiatan budaya seni tari dan musik tradisional yang sarat akan makna dan kearifan lokal budaya Indonesia,” ujar Menteri PPPA dalam sambutannya, Sabtu (19/8).

Baca juga: Momen HUT RI ke-78, Bayi di Indonesia Dapat Imunisasi Rotavirus

Menteri PPPA meyakini bahwa budaya nusantara akan kokoh berdiri di antara budaya-budaya lain bila kegiatan seni budaya, seni tari dan musik tradisional terus dihidupkan di semua segi kehidupan anak. Sekaligus kegiatan seni budaya merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak anak dalam pemanfaat waktu luangnya terutama di luar waktu sekolah dan di luar rumah.

Menteri PPPA juga mengajak setiap orang harus cerdas dan kreatif dalam menggali potensi lokal, nilai kearifan masyarakat, serta memaksimalkan peran anak untuk berpartisipasi aktif, memanfaatkan waktu luang, memperluas wawasan, dan menggali potensi melalui kegiatan budaya seni tari dan musik tradisional.

“Kegiatan budaya seni tari dan musik tradisional merupakan suatu kegiatan positif, kreatif, dan produktif yang dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak baik secara fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa dan komunikasi, meningkatkan kepercayaan diri, serta kerjasama dan interaksi dengan teman sesama. Proses tersebut tentunya sangat berkontribusi dalam memperkuat upaya kita bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Layak Anak 2030,” tutur Menteri PPPA.

Lebih lanjut, Menteri PPPA mengingatkan kepada orang tua untuk terus mendukung pemenuhan hak anak dalam berpartisipasi dan pemanfaatan waktu luangnya karena hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Menteri PPPA pun menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap komitmen Yayasan Belantara Budaya Indonesia yang secara berkesinambungan terus mendukung pemenuhan hak anak, anak berkebutuhan khusus, dan perempuan Indonesia melalui pendampingan yang berfokus melalui kesenian dan kebudayaan.

“Semoga pergelaran ini menjadi langkah awal bagi anak-anak kita untuk terus mengembangkan kemampuan dan potensi dalam memperkenalkan dan melestarikan kekayaan warisan budaya Indonesia baik itu secara regional, nasional, maupun di kancah internasional. Bagi anak-anak Bunda, semoga kalian dapat terus berkarya dan berinovasi dalam mengembangkan bakat luar biasa kalian karena kalianlah yang akan memegang tongkat estafet dalam memajukan bangsa Indonesia,” tandas Menteri PPPA.

Dalam kesempatan tersebut, penggagas Yayasan Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardani Wijayanti menyampaikan bahwa Yayasan Belantara Budaya Indonesia merupakan yayasan kepedulian yang berfokus pada pendidikan dan perkembangan karakter anak-anak dan remaja di Indonesia melalui kesenian dan kebudayaan.

“Selama 10 tahun berkarya, Yayasan Belantara Budaya Indonesia telah memiliki 18 sekolah tari dan musik tradisional yang 2 diantaranya adalah sekolah khusus difabel dan telah mengampu 7000 siswa binaan dimana 99% siswanya merupakan perempuan. Sekolah tari dan musik tradisional milik Yayasan Belantara Budaya Indonesia merupakan sekolah gratis tanpa adanya pungutan biaya yang dapat diikuti oleh siapapun yang ingin mempelajari ataupun memperdalam wawasannya akan kekayaan warisan budaya dan tradisi Indonesia melalui karya seni tari dan musik,” ungkap Diah.

Baca juga: Kesepahaman Delapan K/L Lindungi Anak dari Kekerasan Ditandatangani

Diah mengemukakan, sejalan dengan visi Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk menjadi wadah dalam pembelajaran seni budaya dan tradisi Indonesia bagi generasi muda, kegiatan “Tunjukkan Indonesiamu: Pergelaran Kolosal 17 Tarian Tradisional Indonesia” diharapkan dapat mengajak anak Indonesia, khususnya generasi muda untuk bangga melestarikan budaya dan tradisi nusantara. Diah juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama dan bergandeng tangan dalan melestarian budaya dan tradisi Indonesia.

Pergelaran tersebut diikuti oleh sejumlah 378 penari dimana diantaranya 375 penari perempuan dan 3 penari laki-laki, 17 anak berkebutuhan khusus atau difabel, dan 45 perempuan binaan Yayasan Belantara Budaya Indonesia yang menampilkan medley 17 tarian tradisional Indonesia seperti tari piring, tari payung, tari bungong jeumpa, tari jaipong, dan tari mapadendang, serta musik angklung yang sarat makna dan pesan akan warisan budaya dan tradisi Indonesia.

Tidak Ada Alasan ASI Tidak Bisa Keluar

0

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengajak para ibu yang memiliki bayi untuk dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara baik.

Dr. Hasto berharap, bagi mereka yang masih menyusui harus bisa memperhatikan kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Kata dr. Hasto, ini menjadi sangat penting. Kemudian menyusui disempurnakan sampai 24 bulan. Masih kata Hasto, ini akan menjadi penentu yang luar biasa.

Hal ini disampaikan Kepala BKKBN pada saat membuka Webinar Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri 8 dengan tema “Kejar Tumbuh pada Balita”. Acara ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelola dan pelaksana kegiatan Bina Keluarga Balita dan Anak dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.

Diselenggarakan secara virtual dan live streaming melalui Youtube Channel @BKKBN Official Webinar, acara tersebut berlangsung Selasa (15/08/2023).

Baca juga: Ajak Masyarakat Cegah Stunting Sejak Dini

Kata Hasto, “Mayoritas ibu-ibu yang tidak menyusui alasannya ASI tidak keluar. Sebetulnya alasan ASI tidak keluar itu tidak bisa kita terima. Sebab tidak keluarnya ASI karena kita sendiri yang tidak memberikan ASI sesering mungkin,” kata dr. Hasto.

“Sebenarnya Tuhan sudah membuat hukum yang sangat baik ketika bayi itu menyedot puting ibunya, maka ada hormon yang dikeluarkan dari otaknya perempuan itu. Namanya hormon oksitosin dan hormon prolaktin”.

“Ketika hormon oksitosin keluar, maka air susu memancar dan ketika hormon prolaktinnya keluar dari otak, maka produksi air susu meningkat. Dengan kata lain, kalau putingnya tidak pernah disedot sama bayinya maka otak atau hipotalamusnya tidak juga memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin karena sebetulnya Tuhan sudah membuat hukum yang sangat praktis sehingga kita mendapatkan sumber air susu yang baik murah tanpa harus membayar dan juga kualitasnya luar biasa,” ungkapnya.

“Nah, kita perlu sampaikan bahwa templatenya manusia dicetak sebelum usia dua tahun. Sehingga orang tua hebat kalau nanti mau hamil lagi, ingat hamilnya harus direncanakan dengan baik supaya anaknya tidak ada cacat, supaya anaknya tidak stunting, supaya anaknya sehat,” tambahnya.

“Hamil harus direncanakan dengan baik karena ingat organogenesis atau pembentukan organ itu selesai dalam waktu dua bulan pertama kehidupan di dalam rahim. Kalau kita mau hamil tapi ternyata HB-nya rendah anemia, kurang gizi, terlalu kurus, kurang vitamin D, maka plasentanya tipis. Kalau plasentanya tipis maka bayinya pun juga kecil, tidak tumbuh dengan baik,” imbuh dr. Hasto.

Selanjutnya, dr. Hasto menyampaikan, “Sebetulnya di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) itu juga ditentukan kesempurnaan penglihatan, pendengaran, bicara, emosi, logika, kemandirian-interaksi, motorik. Semunya dimulai di situ sehingga kalau ini salah dalam memulai maka bisa menentukan masa depan anak itu sendiri dan waktunya adalah 1000 HPK,” kata dr. Hasto.



Di akhir sambutannya dr. Hasto menegaskan, “Kalau ada perintah sempurnakanlah menyusui sampai 24 bulan, itu clear karena Tuhan menutup ubun-ubun ini 24 bulan. Ubun-ubun itu menutup 96 persen di usia 24 bulan. Kita harus sadar betul kalau ingin anaknya tidak stunting ya waktunya 1000 HPK.”

Hasto melanjutkan, “Inilah yang perlu orang tua hebat ketahui dan aturlah jarak anak karena jarak anak yang terlalu dekat itu membuat banyak anak yang stunting dan juga banyak kemudian autisme. Makanya kita mengaturnya tiga tahun jarak ideal punya adik,” tutup dr. Hasto.

Hadir juga Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Ia menyampaikan harapannya. “Penting meningkatkan kualitas penyelenggaraan kelas pengasuhan Bina Keluarga Balita (BKB) serta meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.”

Ia juga melihat penting meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan program BKB dan anak dalam mengoptimalkan kejar tumbuh balita. Penting juga meningkatkan pemahaman para orang tua khususnya dan masyarakat umumnya tentang pencegahan stunting.

Baca juga: Pekan ASI Sedunia, Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui

Charles juga berharap, BKKBN dapat terus berinovasi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi tidak hanya menjadi kegiatan rutin saja yang dilaksanakan setiap serinya. Tetapi juga dapat memberikan output yang maksimal dan bermanfaat bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.

Charles menambahkan, “Masa balita merupakan periode yang paling penting di awal masa pertumbuhan anak. Pada periode ini kita memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang adil untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka.”

Mengapa kejar tumbuh balita sangat penting untuk dipahami dan dilaksanakan? “Balita adalah masa yang penuh akan pembelajaran dan perkembangan yang pesat. Ini adalah waktu di mana dasar-dasar yang kuat diletakkan untuk kemampuan kognitif, emosional, sosial dan fisik bagi anak-anak kita,” tambah Charles.

Foto utama oleh HRDNE Stock Project dari Pexels

Ajak Masyarakat Cegah Stunting Sejak Dini

0

Kemenko PMK terus melakukan berbagai kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Sosialisasi Pencegahan Stunting kepada masyarakat khususnya yang berisiko stunting.

Pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan YB Satya Sananugraha mengatakan stunting terjadi diantaranya disebabkan asupan gizi yang kurang pada masa 1000 hari pertama kehidupan dan juga faktor faktor lain seperti pola asuh, dan juga karena 4T yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak.

Untuk itu upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini yakni sejak masa remaja, saat akan menikah, hamil, sampai anak berusia 5 tahun. Upaya pencegahan ini sangat penting dilakukan sehingga anak yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan tidak stunting.

Baca juga: Pekan ASI Sedunia, Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui

Hal tersebut disampaikan pada acara Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kabupaten Pesawaran bertempat di Desa Banjar Negri Kecamatan Way Lima pada selasa pagi (15/8/2023) yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial mewakili Bupati Pesawaran dan Ketua Tim Penggerak PKK dan para Camat, Kepala Desa, Tim Penggerak PKK, dan tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Pada Kesempatan tersebut, dan Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa mengatakan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Jadi yang pendek belum tentu stunting tapi kalau stunting pasti pendek.

Jelsi selanjutnya menyatakan bahwa dampak stunting pada anak yakni rendahnya kemampuan kognitif/kecerdasan pada anak, anak mudah sakit, lambat dalam mengikuti pelajaran.

Jelsi menambahkan, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting pada yakni konsumsi makanan yang mengandung protein hewani setiap hari (telur, ikan, daging sapi, daging ayam, dan berbagai bahan makanan lainnya), rutin melakukan penimbangan ke Posyandu, dan berikan ASI Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan. ASI mengandung zat gizi lengkap dan mudah diserap dengan sempurna terutama ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).

Pada kesempatan ini Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Pesawaran Hj. Nanda Indira Dendi, S.E., M.M., menegaskan bahwa TPPS telah melakukan berbagai macam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Pesawaran. Mulai dari kecamatan hingga desa. “TPPS Pesawaran saat ini telah membentuk tim audit kasus stunting yang bertanggung jawab melaksanakan audit kasus stunting dan rencana tindak lanjutnya,” katanya

Sementara itu, Bupati Pesawaran melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Sunyoto mengucapkan terima kasih kepada Kemenko PMK atas dipilihnya Pesawaran sebagai lokus pencegahan stunting.

Baca juga: Momen HUT RI ke-78, Bayi di Indonesia Dapat Imunisasi Rotavirus

“Pak Bupati berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya untuk bersama-sama mencegah dan menurunkan stunting dalam meningkatkan SDM yang berkualitas di Pesawaran,” ucap Sunyoto

Dia menambahkan persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, di mana Pesawaran menjadi salah satu kabupaten prioritas lokus stunting sejak tahun 2020.

“Komitmen Pemkab Pesawaran diwujudkan dengan dikeluarkannya SK bupati tentang TPPS agar programnya dapat dilaksanakan secara holistik, integratif, tematik dan spacial. Juga mengedepankan kualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi dengan kecamatan, desa dan seluruh mitra kerja serta pemangku kepentingan,” pungkasnya.

Foto utama oleh Hui Sang dari Unsplash

Pekan ASI Sedunia, Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui

Banyak faktor yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati. Ketika ibu bekerja, biasanya pemberian ASI hanya berlangsung selama tiga bulan sesuai dengan jadwal cuti, padahal untuk lulus ASI eksklusif berlangsung selama enam bulan. Ini menjadi alasan untuk mengkampanyekan dukung ibu bekerja terus menyusui.

Menyusui adalah salah satu investasi terbaik bangsa karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Bayi yang tidak mendapatkan ASI, berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya.

Baca juga: Momen HUT RI ke-78, Bayi di Indonesia Dapat Imunisasi Rotavirus

Lebih lanjut, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif akan lebih mungkin mengalami kekurangan gizi dan vitamin A. Bayi juga berisiko terjadi alergi dan intoleransi laktosa. Selain itu, ada peningkatan risiko beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.

”Inilah yang sangat ingin kita kampanyekan pada pekan ASI tahun ini yaitu kita mendukung ibu-ibu bekerja untuk terus menyusui karena pada umumnya kita cuma dapat cuti itu tiga bulan padahal lulus ASI eksklusif itu enam bulan,” kata Dirjen dr. Maria.

Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan supaya ibu yang bekerja tetap dapat memenuhi ASI eksklusif selama enam bulan.

”Ini kita sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak supaya ibu-ibu tetap bisa memberikan ASI eksklusif,” lanjut dr. Maria.

Baca juga: Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi HPV Gratis

Untuk itu, dalam peringatan Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023, ini merupakan momentum yang tepat untuk semua pihak baik suami, keluarga, rekan kerja, pemberi kerja/dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah perlu terlibat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengakomodasi praktik menyusui.

Tiap minggu pertama bulan Agustus diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia. Tahun ini Pekan ASI sedunia mengangkat tema global ”Enabling Breastfeeding: Making a Difference for Working Parents”, dan tema nasional ”Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui” dengan dua slogan ”Ibu Bekerja Tetap Menyusui Pasti Bisa” dan ”Bantu Ibu Bekerja Tetap Menyusui”.

Trik dan Tips Jitu Mengenalkan Sosialisasi kepada Si Kecil

0
Moms dan Pops, trik dan tips jitu mengenalkan sosialisasi kepada si kecil memang perlu diketahui oleh para orang tua. Hal ini karena sosialisasi merupakan salah satu elemen penting bagi pertumbuhan si kecil dalam kehidupan sosialnya.
Sebenarnya, mengajarkan si kecil bersosialisasi bisa dibilang gampang-gampang susah. Satu hal yang pasti, orang tua harus sabar sekaligus tegas dalam mengajarkan anak bersosialisasi. Untuk itu, mulailah dengan mengajarkan si kecil dengan  keterampilan sosial yang paling dasar sebelum berlanjut ke tingkat berikutnya.

Trik dan Tips Jitu Mengenalkan Sosialisasi Kepada Si Kecil

1. Ajarkan Tata Krama

Hal pertama yang harus Moms dan Pops ajarkan kepada anak tentang trik dan tips jitu mengenalkan sosialisasi adalah tata krama. Beritahu si kecil akan aturan-aturan yang berlaku serta pentingnya bersikap sopan dan hormat kepada orang lain. Biasakan di kecil mengucapkan 3 kata ajaib, yakni tolong, terima kasih, dan maaf kepada orang lain. 

2. Ajarkan Empati

Ajarkan juga si kecil empati. Moms dan Pops bisa mengajarkannya saat si kecil mengambil mainan temannya dan teman tersebut menangis. Saat itu, tanyakan kepadanya mengapa temannya menangis. Setelah ia menjawab, tanyakan bagaimana kalau itu terjadi kepadanya. Bagaimana perasaannya? Dengan cara ini si Kecil akan mudah mengerti tentang perasaan orang lain.

Baca juga Pentingnya Asupan Lemak dan Protein untuk Balita. Apa Sajakah Manfaatnya?

3. Ajarkan Berbagi

Ajarkan si kecil berbagi, salah satu caranya adalah dengan  memintanya berbagi makanan ringan atau mainan dengan teman-temannya.  Agar si kecil tertarik, Moms bisa menjelaskan manfaat berbagi,  seperti bisa membuat temannya bahagia dan ia akan disukai teman-temannya.

Momen HUT RI ke-78, Bayi di Indonesia Dapat Imunisasi Rotavirus

0

Menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia, seluruh bayi akan mendapatkan imunisasi tetes rotavirus (RV). Hal ini dilakukan untuk melindungi anak Indonesia dari kejadian diare berat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr.Muhammad Syahril menyatakan pemberian imunisasi RV akan dilaksanakan secara Nasional pada 15 Agustus 2023 di Sulawesi Selatan.

”Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan (atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei) yang akan diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari,” Jelas dr. Syahril.

Baca juga: Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi HPV Gratis

Pada tahun 2022, pemberian imunisasi RV di Indonesia dilaksanakan secara bertahap di 21 kab/kota di 18 Provinsi dengan sasaran 196.876 bayi

”Ada dua pertimbangan pada saat itu yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi,” jelas dr. Syahril

Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi. Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) sekitar 45% kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan Rotavirus. Bahkan Sekitar 9,8% kematian pada bayi dibawah 12 bulan dan 4,55 kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare.

Baca juga: Kesepahaman Delapan K/L Lindungi Anak dari Kekerasan Ditandatangani

Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan secara terpadu dengan lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana

Seluruh kebutuhan vaksin dibebankan pada APBN, sedangkan biaya operasional dibebankan pada APBN, APBD dan sumber lainnya yang tidak mengikat.

PRAMUKA: Tri Satya dan Dasa Dharma Tak Lekang Dalam Kekinian

0

Selamat Hari Pramuka

Di tengah beragam situasi, seorang Pramuka tidak akan kaget, apalagi panik.  Sebab sudah  tahu apa yang harus dilakukan manakala terjadi sesuatu, sekalipun peristiwanya tak terduga. 

Benarkah demikian?

Dalam era kini yang penuh ketidakpastian dan perubahan bukan saja tidak terduga, tapi demikian pesat, masihkah seorang Pramuka dapat mempertahankan semua ketrampilan itu?

Sebegitu kuatkah nilai-nilai yang ditanamkan dalam kepramukaan terpatri? 

*

Gerakan Pramuka di Indonesia, dikenal juga dengan istilah Kepanduan dimulai sejak 1923. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional dan berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Dan setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

Pramuka sudah berkembang lebih dulu dalam pembinaan remaja di Inggris oleh Lord Robert Baden Powell. Pengalaman dan ketrampilan Powell seperti berlayar, berenang, berkemah dan lainnya yang ditulis dalam buku ‘Aids to Scouting’ dijadikan panduan dalam latihan-latihan Pramuka. Menyebar cepat di Inggris dan berbagai negara termasuk Indonesia.  

Lantas bagaimana dunia pendidikan Indonesia di tengah hantaman jaman yang serba digital kini bisa mempertahankan latihan dasar-dasar kepramukaan? Terlebih membuat tetap diminati para siswa dan nilai-nilai yang ditanamkan tidak luntur?

“Kalau nilai-nilai Pramuka itu sendiri tentulah tetap relevan sampai sekarang. Hanya saja implementasinya memang harus disesuaikan dengan situasi dan gaya jaman sekarang,” demikian diungkapkan Agam Amintaha, Kepala Sekolah SMK Raden Umar Said Kudus di Tengah peringatan Hari Pramuka Indonesia.

Agam Amintaha

Kenyataannya belakangan ini memang banyak siswa mulai setengah hati mengikuti kegiatan Pramuka. Sebagaimana dikeluhkan salah satu remaja ini, “Malas ikut, panas-panas, apalagi kadang kakak-kakak pramukanya nggak bersahabat. Mending ngumpet atau pura-pura sakit kalau ada kegiatan Pramuka.”

Menghadapi penolakan begini, memang selayaknya kegiatan Pramuka dalam kaitannya membangun karakter siswa harus mengikuti perkembangan jaman.

“Nilai-nilai yang diajarkan sebagaimana tertera dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka sangat baik untuk pembetukan karakter. Juga tidak lekang oleh waktu. Jadi saat mengaplikasikan kegiatan itulah harus dibuat kekinian agar tidak terasa ketinggalan jaman,” tutur Rico Andriansyah yang juga merupakan tenaga pendidik. 

Rico Andriansyah

Semua juga setuju, bahwa kegiatan Pramuka sangat baik dan teruji sebagai bahan pendidikan karakter.

“Di sekolah kami, Pramuka tetap dipertahankan. Sekalipun ada beberapa siswa  enggan mengikuti karena berbagai alasan. Tetapi jika  beragam kegiatan itu terus menyesuaikan dan mengikuti tantangan jaman, para siswa pasti tetap bersemangat,” imbuh Arif Jauhari yang di sekolahnya menjabat sebagai Waka  Kurikulum dan merasa wajib mempertahankan Pramuka sebagai bagian dari kegiatan formal sekolah.   

Arif Jauhari
Sya’roni Afandi

“Yang terpenting pelaksanaan kegiatan yang menunjang pembentukan karakter tersebut tidak kaku. Harus membuat siswa lebih bergairah mengikuti. Agar tujuannya tercapai sesuai nilai-nilai terkandung tadi,” demikian ditambahkan Sya’roni Afandi yang juga merupakan tenaga pendidik menutup perbincangan bersama selepas merayakan Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 2023.

Pentingnya Asupan Lemak dan Protein untuk Balita. Apa Sajakah Manfaatnya?

0

Moms, pentingnya asupan lemak dan protein untuk balita haruslah diketahui oleh para orang tua. Dengan begitu, orang tua pun bisa memberikan asupan gizi yang tepat dan seimbang kepada buah hatinya. Hal inilah yang sering dilupakan oleh orang tua karena menganggap asal anak mereka sudah kenyang karena mengonsumsi karbohidrat maka itu sudah cukup.

Padahal, asupan lemak dan protein juga memiliki peran yang penting. Kebutuhan balita akan protein bisa didapat dari berbagai produk hewani dan nabati. Protein berperan sebagai pembentuk sel dalam tubuh, hormon, perkembangan otak, dan sistem kekebalan tubuh. Lemak juga dibutuhkan balita untuk kebutuhan tumbuh kembangnya. Lemak yang dibagi menjadi tiga, jenuh, tak jenuh, dan lemak trans ini berperan dalam memberi energi pada tubuh. Dengan begitu, orang dapat beraktivitas dengan baik.

Sumber Asupan Lemak dan Protein untuk Balita

Berikut ini jenis-jenis makanan yang merupakan sumber asupan lemak dan protein untuk balita.

Sumber Asupan Lemak untuk Balita

1. Lemak Tak Jenuh

Lemak tak jenuh merupakan jenis lemak yang dianggap paling sehat dan sangat baik untuk kesehatan jantung serta berperan penting dalam perkembangan otak, saraf, dan mata pada bayi. Selain itu, lemak ini juga  dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL yang ada di dalam darah. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh, di antaranya adalah minyak zaitun dan kedelai.

2. Lemak Jenuh

Lemak jenuh bisa dikonsumsi oleh balita untuk memenuhi kebutuhan lemak hariannya, terutama bermanfaat untuk memberikan energi. Namun, jangan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke disebabkan bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak jenuh, di antaranya adalah daging, produk olahan susu, dan minyak kelapa.

Baca juga Bayi Dapat Merasakan Aroma Makanan yang Dimakan Ibunya

3. Lemak Trans

Lemak trans tergolong jenis lemak yang paling tidak sehat karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Lemak trans  banyak terkandung di dalam makanan cepat saji yang digoreng dan makanan dalam kemasan, seperti  kerupuk, kue, dan kukis.  Karenanya, jenis minyak ini sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan oleh balita karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatannya.

Sumber Asupan Protein untuk Balita

395FansLike
11,766FollowersFollow
8,385FollowersFollow
15SubscribersSubscribe