Perlu diperhatikan bahwa semua anak yang didiagnosis campak harus mendapatkan suplementasi vitamin A. Maka dari itu, apabila si kecil menunjukkan adanya gejala campak, sebaiknya Moms and Pops segera memeriksakannya ke dokter untuk penanganan sejak dini sebelum terjadi komplikasi.
Bagaimana mencegahnya?
Imunisasi campak rutin untuk anak merupakan strategi utama untuk menurunkan angka kematian global. Menurut dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), campak bisa dihindari dengan cakupan imunisasi yang cukup tinggi, yaitu kisaran 91-94%.
“Kalau stop vaksin (campak), kita (berpotensi) akan terkena penyakit itu. Menurut Pak Tedros (Dirjen HO), banyak penyakit menular yang bisa dicegah melalui vaksin. Kalau tidak diberikan, maka bersiap untuk KLB berbagai penyakit yang dapat terjadi, termasuk campak. Tapi kalau kita bei imunisasi cakupan tinggi, dia bisa dieliminasi. Sekalinya terkena, memang akan memiliki daya tahan campak seumur-umur, tetapi tidak ada yang ingin terkena campak,” ujar dr. Anggraini.
Baca juga: Ga Perlu Khawatir Imunisasi. Yuk, Patuhi Jadwalnya!
Sangat dianjurkan bagi Moms and Pops untuk turut aktif dalam memastikan kelengkapan dan ketepatan jadwal program imunisasi anak agar si kecil dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.
Tentunya, apabila terdapat kejadian yang melarikan anak dari kesesuaian jadwal penerimaan vaksin, Moms and Pops dapat berkonsultasi dengan dokter terdekat.
dr. Laksmita Dwana, S.S, Praktisi Kesehatan
Sumber:
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/waspada-campak-jadi-komplikasi-sebabkan-penyakit-berat.
- https://nasional.kompas.com/idai-kasus-konfirmasi-campak-meningkat-32-kali-lipat-tahun-2022
- https://www.cnnindonesia.com/kemenkes-12-provinsi-tetapkan-klb-kasus-campak
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak
