Moms dan Pops, tidak hanya untuk orang dewasa, mengenalkan olahraga pada balita pun penting dilakukan sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Pentingnya mengenalkan olahraga pada balita untuk melatih kemampuan motorik (halus/kasar) anak, daya konsentrasi dan fokus, serta mengenalkan kerja sama dalam sebuah tim.
Selain itu, mengenalkan olahraga pada balita juga membuat kedekatan antara Moms dan Pops dengan buah hati semakin terjalin lewat aktivitas fisik berupa olahraga.
Lalu, bagaimana mengenalkan olahraga pada balita agar asyik dan menyenangkan?
Menurut Laurie Zelinger, Ph.D, psikolog anak klinis dari Cedarhurst, New York, kegiatan berupa olahraga menempati faktor penting.
Mengapa? Karena olahraga bisa mengajarkan anak-anak mengenai keterampilan hidup seperti disiplin, motivasi, komitmen, dan kerja sama.
Olahraga juga bisa menjadi media pelepasan (katarsis) buat anak dalam menyalurkan energi dan daya kreasinya secara lebih positif.
Nah, ada beberapa cara mengenalkan olahraga pada anak yang bisa dicoba oleh orangtua:
1. Jalan santai
Moms dan Pops bisa mengajak anak jalan santai di car free day atau di taman.
Mengelilingi taman sambil bercerita serta melihat berbagai pemandangan adalah cara asyik mengenalkan olahraga pada balita.
Diawali dengan hal-hal ringan dan sederhana, yakni dengan jalan santai merupakan langkah awal mengenalkan olahraga pada balita.
Jika sudah rutin dan biasa dilakukan tiap weekend atau sepekan sekali, maka bisa dinaikkan ke level lari ringan yang dilakukan bersama.
Sebelumnya, Moms dan Pops sudah mendiskusikan pada anak bahwa akan pergi ke taman untuk bermain sambil berolahraga.
Pakaian yang dikenakan pun telah disesuaikan dengan niat awal berolahraga.
Baca juga Apa Itu Mother Wound? Fenomena yang Membuat Seseorang Mengalami Inner Child
2. Bermain bersama
Selain itu, mengenalkan olahraga pada balita adalah dengan ikut serta di dalamnya.
Seperti bermain bola bersama, berenang bersama, berlari kecil, dan juga bisa dengan senam sederhana bersama.
Adanya kebersamaan Moms dan Pops, maka akan meningkatkan bounding atau kelekatan emosional antara anak dan orangtua.
