Hari Kanker Anak Internasional 2022: Tetap Semangat

Oleh: Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.

Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) kembali dirayakan di seluruh dunia. Namun, hampir 2 tahun ini kita merayakannya agak berbeda dibanding sebelumnya karena pandemi COVID-19.

Kanker pada anak sebagai salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak nyaris tidak terdengar lagi bak ditelan bumi, tertutup oleh hingar bingarnya pemberitaan tentang COVID-19. Peringatan HKAI tahun ini kiranya dapat menjadi momentum untuk mengingatkan kembali seluruh masyarakat dunia mengenai kanker pada anak.

Perayaan HKAI tahun ini ingin dipersembahkan bagi semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan kanker anak. Di era pandemi, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam menghadapi COVID-19. Presiden Jokowi bahkan menganugerahkan gelar pahlawan bagi tenaga kesehatan yang gugur dalam tugas ketika menolong pasien-pasien yang terkena COVID-19.

Garda terdepan dalam penanganan kanker anak sama dengan penanganan COVID-19, yaitu tenaga kesehatan. Hanya saja sekarang bebannya menjadi lebih banyak. Selain harus memikirkan bagaimana cara mengatasi kankernya, tenaga kesehatan juga harus memikirkan bagaimana caranya agar anak- anak ini dapat terhindar atau terselamatkan dari COVID-19. Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga-tenaga kesehatan ini harus memikirkan dirinya sendiri juga agar dapat terhindar dari COVID-19, supaya dapat terus memberi pelayanan yang terbaik bagi anak-anak ini.

Bagaimana kita dapat memberi penghargaan kepada tenaga-tenaga kesehatan yang selama ini membantu menangani anak-anak yang terkena kanker? Satu hal yang pasti harus dilakukan di era pandemi ini adalah taat menjalani protokol kesehatan 5M. Tujuannya hanya satu, yaitu agar anak-anak yang terkena kanker berikut orangtuanya dan tenaga kesehatan tidak tertular COVID-19.

Diketahui bersama bahwa kanker merupakan penyakit penyerta dari COVID-19. Jika anak-anak yang terkena kanker sampai tertular, penanganan COVID-19 yang terjadi dapat sulit untuk dikendalikan bahkan dapat berakhir dengan kematian.

Seandainya orangtua yang terkena, siapa yang dapat dan mau mengantarkan anak-anak ini ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Keadaan ini tentu dapat mempengaruhi proses penyembuhan kankernya. Demikian juga halnya jika banyak tenaga kesehatan yang menangani anak-anak yang terkena kanker ikut terinfeksi COVID-19. Siapa lagi yang dapat menangani mereka?

Oleh karena itu, marilah kita menahan diri dan mau menaati 5M untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita, dalam hal ini adalah tenaga-tenaga kesehatan yang menangani anak-anak yang terkena kanker.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories