Hari Perempuan Internasional: “Ibu-ibu, kalian perempuan luar biasa.”

Setiap hari, ibu-ibu ini harus menahan air matanya ketika melihat anak mereka diambil darah, dipasang infus, mual atau muntah karena efek samping kemoterapi, berteriak karena nyeri, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di tengah pedihnya hati menyaksikan itu semua, ibu-ibu berusaha menghibur anak mereka dengan berbagai cara. Tidak jarang ada ibu yang akhirnya kehabisan akal dan meminta bantuan ibu yang lain.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, ketika anak-anak sudah mulai kangen makanan rumah, ada yang berusaha masak makanan kesukaan anaknya di rumah singgah atau pulang sebentar ke rumah untuk kemudian kembali lagi ke rumah sakit. Banyak juga ibu yang membawa alat pembuat jus, supaya bisa membuatkan jus buah buat anaknya. Ibu-ibu percaya bahwa jus dapat membantu proses pengobatan anaknya.

Kejadian paling menyedihkan adalah ketika anak harus masuk ruang rawat intensif karena kondisinya yang menurun. Terasa suasana hati mereka yang was-was, “Apakah anak saya masih bisa bertahan hidup?”. Apa lagi kalau ternyata Tuhan memanggil pulang sang anak. Suatu perasaan sedih yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Orangtua selalu berpikir bahwa merekalah yang akan meninggal terlebih dahulu. Oleh karena itu, banyak orangtua yang tidak siap menerima kenyataan kalau sang anak yang justru terlebih dahulu harus menghadap Sang Pencipta. Ibu adalah orang yang paling sedih dalam hal ini. Bagaimana tidak, ibu-ibu ini yang setiap hari bersama anak-anak mereka, menemani mereka menjalani tindakan dan pengobatan, dan lain-lain.

Foto oleh Jordan Whitt dari Unsplash

Baca juga: Beri Antibiotik Si Kecil Harus Teratur

Tidak jarang ibu-ibu ini akhirnya sulit move on. Ada yang sampai tidak mau di ajak ke rumah sakit lagi untuk mengunjungi teman anaknya yang masih dirawat. Bahkan ada yang tidak mau melihat atau lewat rumah sakit tempat anaknya dirawat. Saya tidak menyalahkan mereka. Saya justru berusaha untuk mengerti perasaan ibu-ibu yang anaknya telah Tuhan panggil. Tidak mudah tentunya bagi mereka.

Saya berharap tulisan ini dapat menjadi suatu bentuk penghargaan di Hari Perempuan Internasional, bagi ibu-ibu yang telah berjuang demi anak-anaknya yang terkena kanker. Ibu-ibu yang adalah perempuan, yang selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya, yang bahkan kadang tidak pernah memikirkan diri mereka sendiri. Saya selalu katakan ini kepada ibu-ibu pasien saya, “Ibu-ibu, kalian perempuan luar biasa”.

Foto utama dan ilustrasi oleh National Cancer Institute dari Unsplash

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories