Hati yang Gembira adalah Obat

Saya pernah melakukan pengamatan terhadap anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi. Mereka yang dari masuk bawaannya selalu sedih, dapat hampir dikatakan kondisinya cepat sekali mengalami perburukan dan tidak jarang juga yang akhirnya meninggal. 

Berbeda dengan anak yang ceria dan menerima kenyataan bahwa dirinya terkena kanker dan harus menjalani kemoterapi yang harus diakui tidak mudah untuk dijalani. Secara fisik dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pengobatan menunjukkan kondisi kankernya yang membaik dan efek kemoterapinya yang tidak begitu parah dibanding anak yang bawaannya sedih dari awal.

Oleh karena itu, selain orangtua, tenaga kesehatan yang mempunyai andil dalam pengobatan anak-anak yang terkena kanker juga harus mendukung agar anak-anak ini selalu gembira selama berada di rumah sakit.

Satu hal yang pasti harus dilakukan adalah memastikan bahwa mereka tidak takut terhadap dokter dan perawatnya. Upayakan bahasa tubuh dan ucapan yang tepat untuk anak yang sesuai dengan usianya. 

Pastikan mereka juga tidak takut dengan tindakan-tindakan yang sebenarnya dapat membuat mereka trauma, seperti ambil darah, ambil sumsum tulang, ambil cairan dari punggung. Terangkan kepada mereka bahwa selama prosedur itu dilakukan, mereka tidak akan merasakan apa-apa karena akan dibuat tertidur atau diberi obat yang dapat menghilangkan rasa sakit.

Foto oleh Lisa dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories