‘Kita perlu riset yang lebih mendalam yang menggabungkan antara data objektif perilaku di media sosial dengan perkembangan biologis dan cognitive seseorang,’ ujar Professor Andrew Przybylski, direktur riset di Oxford Internet Institute, University of Oxford.
‘Karenanya kami mengimbau perusahaan media sosial dan platform daring lainnya untuk berbagi data mereka dengan para ilmuwan independen, dan bila tidak bersedia, agar kiranya pemerintah membuat peraturan yang mengharuskan perusahaan-perusahaan tersebut lebih terbuka terhadap data pengguna mereka.’ jelasnya lebih lanjut.
Baca juga: Yuk Kenali Tipe Kecerdasan Pada Anak!
Penelitian tersebut juga menunjukkan bagaimana anak perempuan lebih cepat mengalami efek negatif dari media sosial ketimbang anak laki-laki. Hal ini disebabkan sensitifitas masing-masing orang terhadap media sosial dipengaruhi beragam aspek, termasuk aspek pertumbuhan tubuh, perubahan struktur otak dan pubertas, yang terjadi lebih cepat pada anak perempuan dibanding anak laki-laki.
Di lain kesempatan, para akademisi dari The University of Technology, Sydney melaporkan adanya 46 efek berbahaya yang berhubungan langsung dengan penggunaan situs media sosial seperti Facebook, Twitter and Instagram.
Salah satu efek berbahaya tadi adalah pelanggaran privasi, penipuan, kecemasan, bahkan konflik dengan pengguna lain.
Akan tetapi, Moms and Pops, jaman sekarang memang hampir tidak mungkin membesarkan anak tanpa mereka terekspos layar kaca gadget. Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan anak-anak saat ini sehingga ketika ktia membahasnya maka kita bahasan kita menjadi terkait banyak hal lain mulai dari waktu tidur, belajar sampai kehidupan sosial.
Sekarang tergantung kita sebagai orang tua menyikapinya seperti apa dan pastinya, kita perlu senantiasa memberikan perhatian lebih dekat akan hal ini. Seperti yang dikatakan Scott Steinberg, penulis “The Modern Parent’s Guide to Facebook and Social Networks.”:
“Semua kembali ke aturan emas atau The Golden Rule: Terlepas daring atau luring, apakah anak-anak kita menghargai orang lain dan dirinya sendiri?”
