Perlu dipahami oleh Moms and Pops bahwa anak-anak melakukan hal ini karena merasa perilaku yang mereka lakukan tersebut mampu menangkal apa yang ia khawatirkan tersebut atau paling tidak membuat mereka merasa lebih baik. Akan tetapi, perilakunya tersebut tidak langsung berhubungan dengan apa yang dikhawatirkan atau perilaku tersebut ekstrim seperti mengunci pintu sampai puluhan kali.
Belum diketahui pasti mengapa sebagian anak menderita OCD sementara sisanya tidak. Kemungkinan ada faktor biologis dan neurologis. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa masalah kesehatan ibu ketika hamil dapat menjadi faktor penentunya juga karenanya kesehatan ibu ketika hamil sangatlah penting.
Baca juga: Pantangan bagi Ibu Hamil: Apa sajakah?
Langkah pertama dalam menghadapi anak yang terindikasi menderita OCD adalah segera berkonsultasi dengan tenaga profesional bidang kesehatan mental agar si kecil dapat dievaluasi. Hal itu akan menentukan apakah perilaku yang terduga OCD tersebut disebabkan oleh trauma yang terjadi atau berdasarkan pemikiran atau kepercayaan saja.
Foto utama oleh Daniel Reche dari Pexels
