Literasi Finansial bagi Si Kecil: Apakah Perlu?

Salah satu kesalahan yang paling sering dibuat orang tua ketika memberi uang saku anak pertama kali adalah jumlahnya, padahal yang terpenting adalah kesempatan yang terbuka melalui pemberian uang saku di mana pengalaman dan kemampuan mengaturnya yang justru ingin kita kembangkan dari si kecil.

Yang terakhir yang perlu diingat adalah si kecil selalu meniru apa yang ia lihat sehingga dengan demikian perilaku kita tetap menjadi pengaruh terbesar di sekitar si kecil dan hal ini juga termasuk sikap kita terhadap uang.

Baca juga: Terbang Pertama Kali Bareng Balita? Simak Apa Saja Yang Perlu Kita Siapkan!

Brad Klontz, psikolog klinis dan perancang keuangan profesional menamakan pengaruh orang tua terhadap sikap anak terhadap uang dengan istilah “financial flashpoint experiences”, yaitu hal-hal yang terjadi di masa kecil yang menyangkut keuangan tetapi belum sepenuhnya dipahami anak yang bersangkutan akan tetapi menjadi bagian dari proses tumbuh-kembangnya. Salah satu contohnya adalah ketika di PAUD diajari untuk menyisihkan uang untuk ditabung setiap hari, ketika sampai di rumah orang tua tidak mencerminkan hal yang sama dan malah memanjakan si kecil dengan sering membelikan jajan es krim, misalnya.

Literasi Finansial di masyarakat Indonesia memang masih jauh dari ideal, akan tetapi dengan mulai menanamkan kebiasaan yang sehat dalam menyikapi uang maka perlahan seiring bergantinya generasi kita dapat bertumbuh menjadi masyarakat yang melek tidak hanya aksara dan digital tetapi juga secara finansial.

Foto utama oleh Tara Winstead dari Pexels

Foto oleh Angela Roma dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories