Manfaat Vitamin D untuk Ibu Hamil dan Penyebab Kekurangannya

Biasanya gejala ini akan nampak saat usia kehamilan memasuki minggu ke 20. Meski begitu, tak jarang ada beberapa kasus preeklamsia ini  muncul menjelang hari kelahiran. Berdasar penelitian yang dilakukan, ibu hamil yang kekurangan asupan vitamin D memiliki resiko lebih besar terkena preeklamsia ini. Oleh karena itu, Moms sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D agar terhindar dari resiko preeklamsia.

  • Membantu penurunan resiko diabetes gestaasol

Diabetes gestasol adalah sebuah kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan tingginya resiko saat proses kehamilan. Mulai dari kelahiran premature, berat badan berlebih hingga juga preeklamsia.

  • Menghindarkan bayi lahir dengan berat badan kecil

Kekurangan asupan vitamin D selain bisa menyebabkan bayi lahir dengan ukuran yang besar, juga bisa berdampak sebaliknya. Yaitu bayi yang dilahirkan memiliki berat badan terlalu kecil, meski tidak tergolong sebagai bayi yang lahir premature. Bayi yang lahir dengan berat badan terlalu kecil, memiliki resiko tinggi mengalami gangguan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan pada bayi yang memiliki berat badan terlalu kecil ini antara lain hipotermia serta gangguan pernafasan.

Baca juga Mulai Bisnis Dari Nol di Media Sosial

Awas Kekurangan Vitamin D

Seringkali, ibu hamil tidak menyadari jika mengalami kekurangan vitamin D. Biasanya  hal ini muncul sebagai akaibat kebiasaan yang kurang sehat, sehingga menyebabkan kandungan vitamin D dalam tubuh berkurang. Ada beberapa hal yang menyebabkan berkurangnya kandungan vitamin D dalam tubuh seseorang yang perlu dihindari terutama oleh ibu hamil. Beberapa penyebab ini antara lain :

  1. Melakukan diet ekstrem sehingga mengabaikan untuk mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber vitamin D.
  2. Kurang mendapat paparan sinar matahari terutama di pagi hari secara langsung.
  3. Warna kulit cenderung lebih gelap
  4. Adanya masalah kesehatan yang sudah diidap seseorang. Misalnya  hiperparatirodisme, osteoporis, kerusakan hati seerta ginjal.
  5. Berat badan berlebih atau obesitas.
  6. Dampak obat obatan seperti obat antikejang, penurun kolesterol, kortikosteroid, obat pembasmi jamur serta obat HIV.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories