Memperkenalkan Pahlawan dan Kemerdekaan Kepada Anak

  1. Wisata ke museum

Data berdasarkan Asosiasi Museum Indonesia, per Januari 2016, mengindikasikan bahwa ada 428 museum di Indonesia yang walau tidak semuanya tentang sejarah perjuangan bangsa, tetapi tidak sedikit juga yang sarat informasi dan peninggalan terkait perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Salah satu bentuk yang paling menarik adalah Diorama.

Sesuai keterangan di KBBI, diorama/di·o·ra·ma/ adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil atau miniatur yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya, serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami; pola atau corak tiga dimensi suatu adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan objek dan tokoh di depan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Baca juga: Terbang Pertama Kali Bareng Balita? Simak Apa Saja Yang Perlu Kita Siapkan!

Diorama para pahlawan dapat dijumpai di museum-museum perjuangan dengan kualitas yang cukup bagus dan menarik.

  1. Karnaval dengan pakaian para pejuang

Pada saat perayaan karnaval anak anak akan didandani dengan pakaian yang dahulu digunakan oleh para pejuang. Mereka akan memilih untuk menentukan siapa pahlawan kemerdekaan yang menjadi idolanya untuk ditiru. Kita bisa menggunakan berbagai referensi untuk kostum yang akan digunakan, mulai dari Internet, buku sejarah, sampai hasil kunjungan ke museum langsung. Seringkali juga para pahlawan digambarkan mengenakan pakaian kedaerahannya, demi memupuk semangat kebanggaan Bhinneka Tunggal Ika yang beragam tetapi satu.

Foto oleh Yan Arief Purwanto dari Wikipedia
  1. Kurikulum sekolah

Proses pemahaman dan pengenalan sejarah perjuangan bangsa secara mendasar dilakukan pada tingkat lembaga pendidikan formal. Melalui pelajaran sejarah yang tidak hanya akurat tetapi juga disampaikan secara menarik sesuai dengan kondisi sekarang maka generasi muda dapat mengenal sejarah perjuangan bangsa dengan lebih akrab dan antusias.

Foto utama oleh Steijlen, Fridus dari Wikipedia

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories