Memupuk Empati Anak Sejak Dini

  1. Mengkomunikasikan perasaan

Selain mengajarkan tentang banyak kosakata, Moms and Pops juga sebaiknya memperkenalkan berbagai perasaan yang dirasakan si kecil. Misalnya, ketika hati anak muram lalu kemudian ia menangis, itu dinamakan sedih. Atau ketika ia merasa bersemangat, bosan, marah dan perasaan lainnya.

Ketimbang meredam perasaan anak dengan menyuruhnya jangan menangis atau merajuk, sebaiknya bukalah jalur komunikasi. Kesabaran kita menjadi faktor penentu bagaimana anak mencerna dan mengekspresikan perasaannya. Ketika sudah paham, maka akan lebih mudah baginya untuk memahami perasaan orang lain dan mengembangkan sikap empati.

Foto oleh Vie Studio dari Pexels
  1. Memahami perasaan orang lain

Ketika berinteraksi dengan lingkungannya, potensi konflik mungkin saja terjadi. Bisa saja si kecil berebut mainan, dipukul atau memukul, atau hal lainnya. Ketika anak terlibat konflik, sebaiknya diajak untuk berpikir dan melihat permasalahan dari sudut pandang berbeda agar dapat memahami perasaan orang lain.

Jika tidak ingin sakit dipukul, maka jangan memukul orang lain, contohnya. Ketika terjatuh dan terluka, anak ingin ditolong. Begitu pula ketika ia melihat temannya terluka, ajaklah untuk ikut membantu sebagaimana ia juga akan dibantu jika suatu saat mengalami kesulitan.

Baca juga: “Sharing is Caring” – 6 Tips Ajak Si Kecil Berbagi

  1. Berperilaku sopan 

Sopan santun harus diajarkan sejak dini, antara lain melalui cara dengan mengajar anak menggunakan kata-kata ajaib secara tepat seperti permisi, maaf dan terima kasih. Sikap sopan menjaga agar anak tidak bersikap seenaknya dengan memupuk rasa empati kepada orang lain. Kita tidak bisa menebak kondisi seseorang baik secara fisik maupun psikis, tetapi sikap sopan akan selalu diterima, bahkan menyenangkan bagi siapa saja. 

  1. Jadilah panutan bagi anak

Terakhir dan yang terpenting dan menjadi kunci utama dari semua yang ada di atas tadi karena akan percuma bila perilaku kita tidak mencerminkan hal yang sama. Cara Moms and Pops bersikap sebagai orang tua akan menjadi pelajaran, bahkan panutan bagi anak.

Senantiasa menjaga perilaku serta tetap konsisten baik bagi diri sendiri, anak maupun orang lain harus selalu diutamakan. Pada dasarnya, anak belajar dari lingkungan sekitar dan lingkungan keluarga inti adalah lingkungan paling dekat dengannya.

Mengajarkan empati kepada si kecil harus diiringi dengan segenap perhatian dan curahan kasih sayang agar terefleksikan dalam perilaku mereka sehari-hari.

Foto utama oleh Eyvn dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories