Menangis di Hadapan Si Kecil, Bolehkah?

2. Belajar mengekspresikan diri dengan wajar adalah salah satu life skill

Menyalurkan perasaan dan pikiran, salah satunya dengan menangis, adalah skill yang perlu dikuasai setiap manusia ketika beranjak dewasa. Tidak memendam perasaan dan memilih saluran emosi yang positif harus dipelajari dan dilatih karena penting untuk bekal si kecil menghadapi kehidupan nantinya.

3. Membangun empati dan keterikatan emosional dengan si kecil

Ketika si kecil melihat ibunya menangis ketika menonton berita bencana alam di suatu kota, si kecil mengambilkan selembar tisu atau merangkul atau memberi tepukan di pundak. Hal ini menunjukkan bagaimana ia mampu berempati dan berusaha menenangkan. Alangkah baiknya si kecil sejak awal menjadi peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha berpartisipasi aktif memberi bantuan. Si kecil juga belajar bahwa ia pun nantinya tidak harus sendiri bila bersedih, ada orang-orang terdekat yang mendengarkan dan menjadi tempat berbagi dan mendapatkan kenyamanan. Hal ini juga membuka peluang bagi si kecil untuk belajar berbagi dan menghadapi kesedihan bersama orang lain.

Baca juga: Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?

4. Bersembunyi dan menutupi kesedihan dapat memberi pelajaran buruk bagi si kecil

Terbuka mengekspresikan perasaan memberi kesan kejujuran, yang adalah kualitas penting bagi orang tua untuk diturunkan kepada anaknya. Walaupun Moms and Pops memiliki niat baik ketika menyembunyikan kesedihan, si kecil akan menangkap sinyal ini dan karena tidak pernah melihat ekspresi yang wajar, ia akan mengira bahwa menyembunyikan dan menutupi adalah cara yang harus dilakukan ketika merasa sedih dan kecewa. Tidak jarang pelajaran yang salah ini lalu tertanam dalam pikiran dan terbawa sampai dewasa.

Foto oleh Juan Pablo Serrano Arenas dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories