Mengenal Lebih Dekat DHA dan Omega: Karena Otak Juga Butuh “Makanan”

Omega 3 adalah komponen pembangun sel otak yang juga menghasilkan enzim penting untuk mengangkut nutrisi keluar masuk sel. Ketika asupannya kurang maka sel akan berusaha membuat asam lemak pengganti yang dapat berakibat tidak sehat seperti:

  • Tekanan darah yang lebih tinggi akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yang telah terhidrogenisasi dan mengandung terlalu banyak asam lemak omega 6.
  • Asam lemak pengganti juga terindikasi tinggi pada orang yang menderita depresi atau ADD (Attention Deficit Disorder).

Mengkonsumsi asam lemak omega 3 seperti LNA dari minyak flaks atau EPA dan DHA dari minyak ikan tidak hanya akan memfasilitasi tubuh dengan lemak sehat tetapi juga menurunkan kadar kandungan dalam darah yang berbahaya seperti kolesterol.

Baca juga: Kapan Si Kakak Mulai Bisa Kita Tinggal di Rumah Sendirian?

Berikut beberapa sumber asupan DHA yang mudah untuk ditemukan:

  • Salmon
  • Sardines
  • Tuna
  • Telur dan jeroan juga memiliki sedikit kandungan DHA di dalamnya tetapi pilihan yang lebih baik adalah makanan laut atau seafood.

Mengkonsumsi sekitar 8 ons ikan yang kaya omega 3 akan cukup memenuhi kebutuhan kita dalam seminggu, khususnya DHA.

Foto oleh cottonbro dari Pexels

Untuk si kecil, Moms and Pops dapat menggunakan acuan tabel berukut ini yang disadur dari situs kesehatan alodokter.com

  • Usia ≤1 tahun: 0,5 gram
  • Usia 1–3 tahun: 0,7 gram
  • Usia 4–9 tahun: 0,9 gram
  • Usia 10–12 tahun: 1,2 gram
  • Usia 13–18 tahun: 1,6 gram

Selain minyak ikan, minyak nabati seperti minyak dari tanaman flaks, kedele dan kanola juga kaya asam lemak omega 3, terutama flaks.

Kalau soal makanan untuk otak, ingat saja, Moms and Pops, DUA F!

Flax and Fish!!!

Foto utama oleh cottonbro dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories