Mia Utari: Usaha yang Lahir dari Pencinta Kain, Tidak Bohong Lho!

  • Memandangi corak kain dari berbagai wilayah seringkali memang  bikin gemas. Apalagi perpaduan warna dengan motif unik yang disematkan dalam sehelai kain membuatnya serta merta jadi begitu bermakna.
  • Banyak kisah dan filosofi tersirat  di balik keindahan wastra nusantara hingga akulturasi budaya. Jangan heran pula kalau sebuah motif pun bisa bersinggungan dengan berbagai hal termasuk strata sosial, adat istiadat setempat bahkan sistem religi. Sarat informasi dan pengetahuan.

Dari beragam makna di balik wastra nusantara inilah rasa cinta Mia Utari, designer Indonesia yang mengusung merek Amithya.mia ini menjadi pencinta kain. Apalagi kegemaran mendesain sudah ada sejak lama. Bukan pula sebatas merancang busana, termasuk meja bahkan apa saja pasti tak luput dari oret-oretannya sambil duduk santai.

Semasa kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia dengan program studi Komunikasi, sembari mendengar para dosen menyampaikan materi pun, pensilnya terus menari di atas kertas. Jam kuliah berakhir, pasti saja disertai goresan-goresan apik juga selesai.

Awalnya sekedar membuat kemeja-kemeja cantik dengan memadu-madankan bahan-bahan polos hasil buruan di toko-toko kain selepas kuliah lalu di jual sebagai pengisi waktu. Belum ditekuni sungguh-sungguh. Masih sekedar iseng melepas kegemaran merancang.

Kecintaannya terhadap kain, tidak terbatas pada wastra nusantara saja, termasuk kain khas negara lain, terutama dengan corak beragam dan meriah seperti Peru, Meksiko, juga jadi sasaran koleksinya. Dengan semakin banyak koleksi kain khas hasil buruannya, mulailah tergelitik lagi memadukan satu kain dengan lainnya.

Sekalipun  corak-corak berseberangan, dengan keterampilannya, maka jadilah harmoni  ciamik dalam satu busana. Koleksi Amithya.mia ini memang identik dengan padu padan kain serta motif, hingga sampai sekarang menjadi ciri khas. Dengan alasan ingin lebih memajukan wastra Nusantara, selain juga lebih mudah mendapatkannya dengan harga terjangkau, Mia memfokuskan diri rancanganya dengan kain Indonesia.  

Keisengan mengembangkan hobi di tengah kesibukan sebagai salah satu staf perusahaan asuransi ternama, akhirnya Mia memutuskan untuk fokus sebagai perancang busana. Dua puluh lima tahun menekuni bidang asuransi, penggemar olah raga sepeda ini tiba-tiba berniat banting stir, mencari sesuatu yang berbeda.

“Pilihannya waktu itu sempat antara menjadi arsitek, interior desain atau desainer baju. Melalui beberapa pertimbangan, yang salah satunya karena aku anggap paling memungkikan untuk memulai sendiri dulu, akhirnya diputuskan merancang busana dengan membesarkan Amithya.mia,” tuturnya bersemangat.

Related Posts

Comments

Comments are closed.

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories