Negeri Rutong, Berdansa Tali, Menikmati Papeda, Menyesap Tomi-tomi, Bersama Morea

Kita juga bisa melihat proses pemangkuran pohon sagu hingga pengolahannya menjadi tepung sagu. Semua dikerjakan secara tradisional. Menurut Bapak David, mantan pemangkur sagu yang kini sudah pensiun namun berhasil mengantarkan anak-anaknya menjadi sarjana dari hasilnya memangkur sagu, butuh waktu 1 hari penuh untuk mengeruk batang pohon sagu. Bapak David juga unjuk kebolehan bagaimana mahirnya beliau membedakan jenis-jenis pohon sagu. Karena menurut beliau, berbeda jenis pohonnya, sagu yang dihasilkan juga berbeda. Tak hanya itu, daun pohon sagu yang berbeda, akan dibuat menjadi barang berbeda pula. Ada yang daunnya hanya bisa dijadikan saringan saat mencuci sagu. Atau ada yang bisa dianyam menjadi tas untuk membawa sagu. Itupun dibedakan lagi untuk membawa sagu kering atau sagu basah. Alat pemangkur sagu pun terbuat dari batang pohon sagu. Jadi 1 pohon sagu ini, benar-benar berdaya guna tinggi mulai dari batang hingga daunnya.

Selain terkenal dengan sagunya, Negeri Rutong menyimpan banyak keunikan wisata mulai budaya, sejarah dan alamnya. Pengunjung bisa menyaksikan tari-tarian di Negeri Rutong seperti Dansa Tali. Tarian asli Negeri Rutong yang di ciptakan pada tahun 1934 oleh Marthen Thenu dan Benjamin Talahatu. Tarian Dansa Tali terdiri dari delapan utas tali dan penari terdiri dari delapan pasang penari laki-laki dan perempuan. Delapan utas tali melambangkan delapan marga yang berdiam di Negeri Rutong pada saat itu. Kedelapan tali di bungkus dengan kain berwarna merah dan putih yang melambangkan Negara Indonesia. Busana yang dipakai penari juga berwarna merah dan putih. Tarian ini telah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Filosofi dari tarian ini adalah Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Dansa Tali

Untuk keindahan alamnya, Negeri Rutong yang terletak di pesisir pantai memiliki pantai-pantai unik dengan mangrove sebagai pagarnya. Bawah lautnya pun tak kalah indah dengan ratusan jenis ikan hias warna warni. Bahkan ada Morea atau belut yang hidup berdampingan di pemukiman warga Negeri Rutong. Hasil alam Negeri Rutong juga luar biasa melimpah mulai dari Pala, Cengkih hingga buah Durian, Nanas dan Tomi-tomi. Buah yang hanya tumbuh di Negeri Rutong dan diolah menjadi juice segar dengan rasa asam manis. Jika ingin menghangatkan badan, Wine Tomi-tomi bisa menjadi pilihan. Juice Tomi-tomi difermentasi dan dicampur dengan sedikit Sopi. Nikmat luar biasa!

Wine Tomi-tomi

Dengan potensi yang luar biasa, Negeri Rutong berhasil menduduki peringkat 10 besar di 2 kategori Anugerah Pesona Indonesia (API Award) 2022. Sagu Negeri Rutong dalam kategori Ekowisata serta Hatu Rutui dalam kategori Kampung Adat. Saat ini voting masih berjalan di Instagram, Youtube, Facebook dan SMS. Dukung Negeri Rutong agar berjaya di malam puncak API Award pada bulan November di Banda Aceh. Danke Banyak! -VLA-

Kategori Ekowisata – Sagu Negeri Rutong
Kategori Kampung Adat – Hatu Rutui

-Finding Indonesia-

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories