Overparenting: Apakah Itu dan Cara Mengetahui Apakah Kita Melakukannya

Mudah sekali terpeleset ke jebakan overparenting ini, akan tetapi perlu dan harus dihindari sebagaimana diutarakn seorang ahli yang menjabarkan ciri-ciri ketika kita melakukannya kepada anak kita:

Baca juga: Stressor Juga Diperlukan dalam Perkembangan Anak

  1. Sering Cekcok Dengan Anak. Hal ini bisa jadi indikator kita terlalu memaksakan kehendak kepada anak. Bila kita memilih mendebat anak umur 5 tahun yang tidak mau makan sayur ketimbang membujuk atau mengakalinya, atau ketika kita memaksakan anak umur 15 tahun bahwa gaya rambutnya tidak bagus, maka bisa jadi kita justru mencegah ia menjadi mandiri.
  2. Mikromanajemen. Seringkali terasa mudah menganggap ada satu cara yang terbaik untuk melakukan satu hal dan bisa jadi hal itu kita rasa wajar karena pengalaman kita sudah kaya. Akan tetapi, asumsi seperti itu bisa berujung pada bentuk mikromanajemen terhadap si kecil di mana kita jadinya terlibat terlalu jauh dalam menentukan semua hal tentang dirinya, mencegah ia mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru sendiri. Mulailah dengan hal sederhana, seperti membiarkan si kecil mengenakan pakaian yang tidak serasi warnanya.
  3. Ingin Mengatur Sikap Orang Lain Terhadap Anaknya. Hal ini mudah sekali menyebabkan orang tua rela bertengkar dengan orang lain, termasuk dengan orang tua anak lain, demi membela anaknya. Orang tua memang punya hasrat mulia untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya. Akan tetapi dorongan tersebut dapat dengan mudah berujung pada kompetisi atau bahkan perselisihan dengan orang tua lain selain juga kemarahan dan permusuhan berlebih ketika merasa anak kesayangannya terancam. Para ahli menyarankan agar orang tua melatih anak agar mampu menyelesaikan sendiri konflik di antara mereka, baik dengan teman maupun adik atau kakaknya ketimbang turut campur walau dengann niat meredakan suasana.
  4. Tidak Rela Si Kecil Gagal. Tidak ada orang yang mau gagal. Apa lagi orang tua melihat anaknya gagal. Akan tetapi bila kita selalu melompat masuk ikut campur setiap kali si kecil mengalami masalah maka bisa jadi mereka terlindungi dari kesalahan tetapi tidak tahu bagaimana caranya belajar dari kesalahan. Bila kita dengan sigap memberi tahu jawaban PR yang sedang ia kerjakan maka kemampuan memecahkan masalah si kecil bisa jadi kurang berkembang.

Demikianlah Moms and Pops sedikit mengenal apa yang disebut sebagai overparenting dan semoga dapat membantu kita menyadari dari awal dan menghindarinya bila dirasakan perlu.

Foto oleh Amina Filkins from Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories