Itu saja? Tentu tidak, seiring menggali untuk menemukan pasir, perlahan akan muncul air panas. Tak perlu mencari tempat khusus, sembarang saja menggali, saat mencapai kedalaman 5-10 centimeter perlahan akan muncul mata air panasnya. Tak heran jika sepanjang bibir Pantai Kawaliwu terdapat lubang-lubang untuk merendam kaki. Bahkan ada yang membuat lubang cukup besar untuk merendam tubuhnya.
Konon air panas ini berasal dari panas bumi yang dihasilkan oleh Gunung Ile Mandiri. Namun, air laut di Kawaliwu tidak serta merta ikut memanas. Air lautnya tetap sejuk sehingga banyak orang mendinginkan badan sejenak di laut sebelum kembali berendam air panas. Panasnya tak tanggung-tanggung mencapai lebih dari 60 derajat.
Pantai Kawaliwu ramai dikunjungi menjelang sore hari karena suhu air panasnya akan sedikit menurun. Warga lokal terutama anak-anak banyak memanfaatkan untuk bermandi-mandi. Selain itu, senja terbenam di Kawaliwu juga tidak boleh dilewatkan. Semburat lembayung senjanya makin indah Ketika matahari sudah bergulir di garis cakrawala. Saat gelap, remaja-remaja lokal mulai menyalakan api unggun dan berdendang.
Baca juga : Destinasi pilihan API Award 2022
Sedikit tips untuk yang ingin berkunjung ke Pantai Kawaliwu, persiapkan camilan atau minuman karena belum ada warung di sini. Namun ada pemuda Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang siap menyuguhkan kelapa, kopi atau makanan ringan khas setempat. Tentunya dengan biaya tertentu ya. Seperti satu butir kelapa yang dihargai Rp 5.000 saja. Gunakan juga pakaian yang nyaman serta mudah untuk berganti pakaian karena belum ada fasilitas toilet atau ruang ganti di sini.
Tertarik untuk mandi air panas gratis dengan pemandangan senja di Kawaliwu? -LA-
-Finding Indonesia-