Pemenuhan Impian: Kisah-Kisah Anak Penderita Kanker

Teh Melly kemudian berbisik di telinga sang anak. Anak itu membuka matanya dan memandang teh Melly. Tidak lama kemudian, teh Melly mulai melantunkan lagu “Bunda” dekat di telinganya. Di tengah-tengah lagu, terlihat mata sang anak melirik ke arah ibunya seolah-olah berkata, “Ibu, ini adalah hadiah ulang tahun ibu dari aku”. Ibu terlihat tersenyum dan mengatakan bahwa seharian ini, baru sekarang ia melihat anaknya membuka matanya kembali.

Pukul dua dini hari, setelah sang anak merasa bahwa impiannya sudah terkabul, ia menghembuskan napasnya yang terakhir didampingi oleh ayah, ibu, dan kakak perempuannya.

Ada lagi anak yang impiannya ingin melihat Monas. Padahal kondisinya tidak memungkinkan untuk membawa anak ini ke Monas dengan berjalan kaki.

Foto oleh Wikipedia

Baca juga: Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?

Setelah memutar otak beberapa saat, akhirnya kami memiliki jalan keluarnya. Kami berencana untuk membawa anak ini ke Monas dengan menggunakan ambulans. Sesampainya di sana, kami akan meminta izin kepada petugas yang berwenang agar memperbolehkan ambulans masuk ke area dalam Monas.

Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur lagi, Ambulans diizinkan masuk hingga mendekati Monas. Pintu belakang ambulans kami arahkan menghadap Monas. Setelah posisi ambulans sudah tepat, kami buka pintu belakangnya. Sang anak, dengan penuh antusias mengamati dan melihat bangunan Monas yang saat itu sudah berada di hadapannya.

Ia hanya dapat melihat Monas dengan posisi berbaring di dalam ambulans. Hal ini akibat kankernya yang tidak memungkinkan bagi dirinya untuk duduk atau berjalan lagi. Hanya seperti inilah yang dapat kami lakukan untuk memenuhi impian seorang anak asal Jawa Tengah yang ingin melihat Monas untuk pertama dan terakhir kalinya.

Menceritakan perjuangan kami dalam memenuhi impian anak-anak yang terkena kanker di tahap terminal tidak akan pernah ada habis-habisnya. Sekalipun penuh tantangan dan perjuangan, kami tetap akan berusaha untuk mewujudkannya, sebab senyuman mereka adalah kebahagian kami.

Foto utama oleh Oleksandr Pidvalnyi dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories