PRAMUKA: Tri Satya dan Dasa Dharma Tak Lekang Dalam Kekinian

Selamat Hari Pramuka

Di tengah beragam situasi, seorang Pramuka tidak akan kaget, apalagi panik.  Sebab sudah  tahu apa yang harus dilakukan manakala terjadi sesuatu, sekalipun peristiwanya tak terduga. 

Benarkah demikian?

Dalam era kini yang penuh ketidakpastian dan perubahan bukan saja tidak terduga, tapi demikian pesat, masihkah seorang Pramuka dapat mempertahankan semua ketrampilan itu?

Sebegitu kuatkah nilai-nilai yang ditanamkan dalam kepramukaan terpatri? 

*

Gerakan Pramuka di Indonesia, dikenal juga dengan istilah Kepanduan dimulai sejak 1923. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional dan berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Dan setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

Pramuka sudah berkembang lebih dulu dalam pembinaan remaja di Inggris oleh Lord Robert Baden Powell. Pengalaman dan ketrampilan Powell seperti berlayar, berenang, berkemah dan lainnya yang ditulis dalam buku ‘Aids to Scouting’ dijadikan panduan dalam latihan-latihan Pramuka. Menyebar cepat di Inggris dan berbagai negara termasuk Indonesia.  

Lantas bagaimana dunia pendidikan Indonesia di tengah hantaman jaman yang serba digital kini bisa mempertahankan latihan dasar-dasar kepramukaan? Terlebih membuat tetap diminati para siswa dan nilai-nilai yang ditanamkan tidak luntur?

“Kalau nilai-nilai Pramuka itu sendiri tentulah tetap relevan sampai sekarang. Hanya saja implementasinya memang harus disesuaikan dengan situasi dan gaya jaman sekarang,” demikian diungkapkan Agam Amintaha, Kepala Sekolah SMK Raden Umar Said Kudus di Tengah peringatan Hari Pramuka Indonesia.

Agam Amintaha

Kenyataannya belakangan ini memang banyak siswa mulai setengah hati mengikuti kegiatan Pramuka. Sebagaimana dikeluhkan salah satu remaja ini, “Malas ikut, panas-panas, apalagi kadang kakak-kakak pramukanya nggak bersahabat. Mending ngumpet atau pura-pura sakit kalau ada kegiatan Pramuka.”

Menghadapi penolakan begini, memang selayaknya kegiatan Pramuka dalam kaitannya membangun karakter siswa harus mengikuti perkembangan jaman.

“Nilai-nilai yang diajarkan sebagaimana tertera dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka sangat baik untuk pembetukan karakter. Juga tidak lekang oleh waktu. Jadi saat mengaplikasikan kegiatan itulah harus dibuat kekinian agar tidak terasa ketinggalan jaman,” tutur Rico Andriansyah yang juga merupakan tenaga pendidik. 

Rico Andriansyah

Semua juga setuju, bahwa kegiatan Pramuka sangat baik dan teruji sebagai bahan pendidikan karakter.

“Di sekolah kami, Pramuka tetap dipertahankan. Sekalipun ada beberapa siswa  enggan mengikuti karena berbagai alasan. Tetapi jika  beragam kegiatan itu terus menyesuaikan dan mengikuti tantangan jaman, para siswa pasti tetap bersemangat,” imbuh Arif Jauhari yang di sekolahnya menjabat sebagai Waka  Kurikulum dan merasa wajib mempertahankan Pramuka sebagai bagian dari kegiatan formal sekolah.   

Arif Jauhari
Sya’roni Afandi

“Yang terpenting pelaksanaan kegiatan yang menunjang pembentukan karakter tersebut tidak kaku. Harus membuat siswa lebih bergairah mengikuti. Agar tujuannya tercapai sesuai nilai-nilai terkandung tadi,” demikian ditambahkan Sya’roni Afandi yang juga merupakan tenaga pendidik menutup perbincangan bersama selepas merayakan Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 2023.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories