Saatnya Menyampaikan Pendidikan Seks Pada Anak

Pendidikan seks di Indonesia masih menjadi suatu hal yang tabu untuk dibicarakan. Di sekolah maupun di rumah, pendidikan seks masih sangat minim sekali. Padahal di luar negeri masalah pendidikan seks sudah diajarkan sejak dini. Pandangan tentang pendidikan seks untuk anak dan remaja di Indonesia perlu diubah untuk kepentingan perkembangan mereka.

Seperti Apa Pendidikan Seks yang Bisa Diajarkan pada Remaja?

Saat remaja mulai mengalami pubertas, mereka mengalami perubahan secara fisik. Remaja akan memasuki fase dewasa secara seksual. Ini bisa ditandai dengan menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Selama ini remaja di Indonesia hanya diberikan pengetahuan yang minim terhadap masalah seksual. Jadi tak heran jika anak-anak malah tahu dari media lain seperti internet.

Orang tua bisa menjadi sosok yang mengajarkan pendidikan seks pada anak-anaknya. Tak hanya remaja, namun bisa mulai sejak dini dengan menyesuaikan isinya. Berikut beberapa hal yang bisa disampaikan serta dikenalkan dalam pendidikan seks pada remaja:

a. Perkembangan fisik manusia saat remaja
Saat remaja, tubuh mengalami perubahan secara fisik. Namun perubahan fisik tersebut akan berbeda-beda bagi setiap individu. Hal ini juga bisa dijelaskan agar bisa menerima bahwa setiap orang punya tubuh yang unik. Pada wanita, biasanya payudara akan membesar dan mengalami menstruasi. Pada pria juga akan mengalami perubahan misalnya suara yang membesar, tumbuh jakun, tumbuh kumis, dan terjadinya ereksi. Orang tua perlu menyikapi perubahan fisik anak-anaknya dengan baik dan mengarahkan mereka agar bisa menjaga dirinya.

b. Sistem reproduksi
Pendidikan seksual terkait dengan sistem reproduksi. Wanita dan pria memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Wanita bisa memproduksi sel telur sedang pria bisa memproduksi sperma. Setiap remaja perlu memiliki pengetahuan tentang sistem reproduksi ini dan bagaimana menjaga kesehatannya.

c. Proses pembuahan dan kehamilan
Di Indonesia, remaja umumnya akan mengetahui sendiri masalah proses pembuahan dan kehamilan. Masalah reproduksi ini biasanya diajarkan dalam pelajaran biologi. Namun orang tua ada baiknya juga memberikan bimbingan tentang masalah kehamilan tersebut. Konsekuensi kehamilan pada remaja juga perlu diperhatikan sehingga anak bisa berhati-hati.

Orang tua bisa menjadi sosok yang mengajarkan pendidikan seks pada anak-anaknya. Tak hanya remaja, namun bisa mulai sejak dini dengan menyesuaikan isinya. Foto oleh Zen Chung dari Pexels.

d. Hubungan seksual yang sehat
Membicarakan hubungan seksual yang sehat pada remaja masih menjadi hal yang dianggap tabu. Tapi, ini cukup penting sehingga remaja tidak terjerumus pada hubungan yang tidak sehat. Di luar negeri, pengenalan penggunaan alat pengaman saat berhubungan adalah hal yang cukup wajar. Selain masalah pengaman, perlu diajarkan juga masalah pelecehan dan kekerasan seksual. Remaja perlu mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Baca juga: Moms, Bagaimana Saat Anak Mulai Terkesan dengan Lawan Jenis?

e. Penyakit seksual
Pengetahuan penyakit seksual juga bisa menjadi salah satu materi untuk pendidikan seks. Remaja perlu mengetahui tentang jenis-jenis penyakit seksual, penularannya, dan gejalanya. Remaja juga perlu diberitahu apa yang harus dilakukan jika merasa memiliki gejala penyakit seksual tersebut.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories