Sehat Mental untuk Kartini Masa Kini

Penyimpangan Sosial Positif

Dimulai dari pertanyaan sederhana yang kerap dilontarkan pada sebagian besar perempuan yang belum berumah tangga: “Kapan menikah?” yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa pernyataan atau pertanyaan lanjutan seperti: “Kamu sih sekolahnya ketinggian, jadi para laki-laki takut sama kamu!” “Jangan kerja terus, tuh lihat si A yang seumuranmu sudah gendong anak” “Kasian lho ortumu kalau kamu ga nikah-nikah!” dan masih banyak lagi.

Kalimat-kalimat ini merupakan cerminan tuntutan sosial budaya pada kaum perempuan, bahwa karir dan pendidikan yang tinggi belum sempurna tanpa adanya rumah tangga. Studi sosiologi menggolongkan perempuan yang bekerja, maupun yang memiliki posisi karir yang strategis sebagai penyimpangan sosial positif. Dianggap sebagai penyimpangan karena perilaku tersebut dianggap menyimpang dari aturan, nilai, maupun norma yang berlaku dalam masyarakat, namun masih memiliki dampak positif terhadap diri sendiri maupun tatanan masyarakat (Hisyam & Hamid, 2015; Wardani, 2018).

Baca juga: Sains di Balik Beragam Ulah Si Kecil yang Menggemaskan

Meskipun sudah banyak perempuan Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, memiliki jejang karir yang bagus, dan memiliki posisi strategis dalam karirnya, perjuangan mereka tidak hanya untuk mencapai hal-hal tersebut, namun juga perjuangan melawan ekspektasi masyarakat dan stigma yang ada.

Pernahkah terpikir apa imbasnya ke kesehatan mental mereka?

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories