Sentuhan dan Kata-Kata Positif dapat Membuat Anak Cerdas!

“Sistem saraf otak berkembang pesat dalam tiga tahun pertama kehidupan anak.”

Kolom dr. Laksmita Dwana, S.S

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa interaksi lingkungan sekitar berdampak pada tumbuh-kembang anak; terutama dalam awal tahun kehidupan anak. Sejumlah stimulasi yang diterima oleh anak menentukan seberapa banyak komponen saraf yang terbentuk, di mana saraf ini menjadi dasar kemampuan kognitif dan emosi anak.

Setelah melewati perkembangan yang pesat di usia 0-3 tahun, perkembangan sistem saraf pusat tetap terus berlanjut dengan tempo yang berbeda. Maka dari itu, lima tahun pertama kehidupan merupakan prime time untuk perkembangan kecerdasan intelektual dan sosial-emosional anak yang hanya terjadi sekali seumur hidup.

Penting bagi para orang tua dan caregiver untuk membantu perkembangan sirkuit saraf ini dengan memberikan stimulasi yang tepat. Bentuk stimulasi yang diberikan untuk anak dapat beraneka ragam, tergantung berdasarkan usia anak.

Secara ilmiah, stimulasi dan kasih sayang dalam bentuk kontak fisik seperti pelukan atau belaian dapat memberikan rasa aman serta membangun kepercayaan diri, sehingga anak lebih berani bereksplorasi hal-hal di sekitar dan mengoptimalkan kecerdasan intelektual, sosial, dan emosional anak.

Tak hanya terbatas pada kontak fisik, atensi positif pun dapat memberikan afirmasi dalam menunjang perkembangan anak. Secara garis besar, berikut tips dalam pemberian stimulasi bagi anak di lima tahun awal kehidupan:

1. Berikan stimulasi yang beraneka ragam

  • Cinta kasih. Bayi memiliki kebutuhan biologis akan kasih sayang dari kedua orang tua, termasuk atensi dan afeksi yang responsif. Cinta kasih tanpa syarat ini membuat self-esteem anak lebih baik dan meningkatkan perkembangan sirkuit otak.
  • Ajak bicara dan bernyanyi, terutama dengan suara yang lemah lembut dan menggunakan kata-kata positif. Obrolan antara anak dan orang tua dapat membangun pengenalan kata, pengenalan emosi, serta mengajarkan kemampuan pemecahan masalah.
  • Respon keinginan anak, bukan ikuti seluruh keinginan anak. Respon ini mengajarkan cara anak dapat mengkomunikasikan keinginan atau kebutuhannya, tetapi juga mengajarkan anak untuk memahami respon orang tua terhadap permintaannya.
  • Berikan sentuhan. Terlepas dari pelukan dan belaian, kegiatan seperti memandikan, mengganti popok, dan memberi makan merupakan kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang melalui sentuhan dan kontak mata.
  • Biarkan anak mendapatkan pengalaman berbeda seperti membawanya ke taman, toko belanja, mall, kebun binatang, museum, dan sebagainya. Every outing is enriching!
  • Bacakan buku atau mainkan lagu. Paparkan anak dengan dunia literasi. Meskipun anak belum tentu dapat mengikuti alur cerita dengan baik, ia akan menyukai gambar visual dan suara orang tua. Sesekali, coba menari dengan anak. Hal ini akan memperkuat kedekatan emosional antara anak dan orang tua.
Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories