Sentuhan dan Kata-Kata Positif dapat Membuat Anak Cerdas!

2. Berikan atensi positif

Atensi positif adalah cara kita menunjukkan kehangatan dan dukungan kepada anak. Biasanya, atensi positif ditunjukkan melalui beberapa gestur seperti senyuman, kontak mata dan ekspresi wajah, kontak fisik yang menunjukkan afeksi seperti pelukan, menggunakan kata-kata yang memberikan afirmasi positif ketika anak mampu melakukan hal-hal kecil atau meraih sebuah prestasi yang ia perjuangkan, menunjukkan antusiasme kita terhadap kegiatan atau ketertarikan anak, serta luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama keluarga.

Sejak lahir, anak membutuhkan pengalaman dan hubungan yang menunjukkan bahwa mereka dihargai – mereka adalah makhluk hidup yang dapat membawa keceriaan bagi hidup orang lain.  Atensi positif membantu anak membangun citra diri mereka sendiri.

Citra diri yang sehat dapat dibangun seiring berjalannya waktu dengan gestur dan kata-kata penuh kasih sayang, sehingga anak dapat merasa lebih aman dan nyaman untuk mengeksplorasi kehidupan serta pengalaman yang lebih luas.

Perlu diingat untuk menghindari kejadian bayi menangis terlalu lama. Segera respon ketika Moms and Dads mendengar tangisan si kecil. Tangisan bayi yang terlalu lama diabaikan membuat mereka merasa ditinggal, tidak diperhatikan, dan tidak mendapatkan kasih sayang.

Photo by Anil Sharma from Pexels

3. Hindari stimulasi berlebih.

Stimulasi berlebih atau overstimulation terjadi ketika anak merasa kewalahan akibat terpapar sensasi, aktivitas, atau kegiatan yang melebihi kapasitas atau kesanggupan dirinya.

Contohnya, bayi baru lahir dapat merasa sangat ricuh hingga menangis setelah dipeluk oleh berbagai tamu di sebuah pesta atau anak usia sekolah mengeluarkan tantrum setelah menjalani kegiatan tambahan di luar jam sekolah.

Penting bagi seorang anak untuk memiliki waktu aktivitas dan waktu istirahat yang seimbang, dalam artian, aktivitas interaktif dengan sekitar (stimulus suara, stimulus visual, dan stimulus sentuhan) perlu diikuti dengan pemberian ruang dan waktu yang hening serta redup cahaya dalam balutan selimut atau penutup lainnya.

Kapasitas seorang anak dalam menerima stimulus dapat bersifat variatif, di mana seorang anak dapat menerima stimulasi lebih banyak atau lebih sedikit dibanding anak lainnya.

Kapasitas ini tergantung berdasarkan temperamen anak. Pandu dan temani anak dalam menjalani aktivitas sehari-harinya untuk membantu menentukan kapasitas tersebut, sehingga Moms and Dads dapat membantu menyeimbangkan aktivitas yang sesuai dalam menunjang tumbuh-kembang kehidupan sang buah hati.

(Main Photo by Wayne Evans)

Oleh dr. Laksmita Dwana, S.S, Praktisi Kesehatan

Sumber:

  1. Health and Safety Notes California Childcare Health Program. Building Baby’s Intelligence: Why Infant Stimulation Is So Important. Available at: http://ww38.ucsfchildcarehealth.org/
  2. https://raisingchildren.net.au/babies/connecting-communicating/bonding/positive-attention
  3. https://raisingchildren.net.au/babies/behaviour/common-concerns/overstimulation#what-is-overstimulation-nav-title
Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories