Stunting dan Gizi Buruk, Apa Bedanya?

Sementara itu, gizi buruk yang terjadi karena kondisi tertentu bisa dilihat dari keberadaan lemak di bawah kulit yang berkurang, kulit tampak kering, serta volume otak yang mengecil. Anak yang menderita gizi buruk juga biasanya memiliki perut yang buncit, dan harus segera ditangani secara medis, agar kondisinya kembali normal.  

Cara Mencegah Stunting dan Gizi Buruk

Faktor kemiskinan dan terbatasnya pengetahuan orang tua perihal pemberian nutrisi yang optimal, merupakan salah satu penyebab stunting dan gizi buruk. Selain harus mampu membedakan antara kedua jenis gangguan kesehatan di atas, Moms dan Pops juga harus tahu bagaimana cara mencegahnya. 

Di antara beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia enam bulan. Selanjutnya, makanan pendamping ASI bisa diberikan setelahnya, dengan jenis makanan yang bernutrisi tinggi dan bergizi seimbang. Untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, setiap anak harus diberi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral secara seimbang. 

Di sisi lain, Moms dan Pops juga harus rajin berkonsultasi dengan dokter anak maupun bidan, serta memantau tumbuh kembang anak, dari mulai berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan yang lainnya. Pemberian suplemen mungkin saja diberikan, setelah mendapatkan petunjuk dari dokter. 

Baca juga Tentang Anemia Pada Ibu Hamil, Bagaimana Menghindarinya?

Ketika tumbuh kembang anak terpantau baik, ini akan mendukung kondisi tubuh yang sehat, serta perkembangan yang optimal. Pada akhirnya, upaya kompak dari semua orang, bersama pemerintah, untuk mencegah stunting dan gizi buruk, seharusnya bisa meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berdaya saing secara optimal. 

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories