Tips Parenting: Penguat Tekat dan Pembulat Semangat Anak Zaman Now

KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING

“Ada banyak hal baik dalam banyak hal. Tetapi, bisa jadi, ada juga hal kurang baik meski di dalam hal yang baik. Kita tidak berbuat baik kepada seorang anak dengan cara melindungi dan menghindarkan mereka dari kenyataan tersebut. Upaya kita: Mendampingi dan menyadarkan anak-anak bahwa mempelajari dan melakukan hal baik-lah akhirnya yang akan langgeng!”

Banyak yang berharap dan mengganggap bahwa kemajuan peradaban, terutama perkembangan teknologi, membuat hidup semakin mudah dan lebih sederhana. Artinya, kita mampu menyediakan lebih banyak waktu untuk keluarga, termasuk mengurus diri demi kemajuan pribadi. Juga melakukan aktivitas menyenangkan. Bersantai.

Realita sesunguhnya?

Justru sebaliknya. Kesempatan menyediakan waktu bagi kepentingan diri sendiri menjadi langka. Semua dituntut melakukan kegiatan dengan intensitas tinggi, dalam waktu serba cepat. Tuntutan pekerjaan meningkat bahkan jadi lebih padat. Jadwal kegiatan harian seperti kelebihan beban.

Baca juga: 6 Dampak Pola Asuh Helicopter Parenting

Sementara itu, dipandang dari sisi anak-anak, tidak banyak berubah. Mereka tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang tulus orang tua.

Kemajuan teknologi membuat anak-anak hari ini dapat mengoperasikan seluler dan komputer jauh sebelum bisa membaca. Namun, banyak dari kebutuhan paling dasar mereka tetap sama. Sebagai orang tua, kita perlu menyadari meskipun anak-anak jauh lebih maju secara teknologi daripada yang kita alami dulu, kebutuhan emosionalnya tetap sama.

Dari masa ke masa, meski generasi berganti, anak-anak tetap memiliki ragam kebutuhan dasar tetap sama. Terutama berkaitan rasa ingin diperhatikan, juga dambaan kasih sayang. Sebagaimana ungkapan Khalil Gibran, “Kamu dapat memberi anak-anakmu cinta, tetapi tidak dengan pikiranmu karena mereka punya pikiran sendiri!”

Secara sederhana dapat dikatakan, untuk “membangun dan mengembangkan” pikiran anak, tak terlalu menjadi masalah. Bagaimana dengan memberi cinta kepada anak-anak? Justru di sini pokok permasalahan yang harus diurus sebaik mungkin.

Lalu, sebagai orang tua zaman now, apa sejatinya kita upayakan perlu lakukan agar kebutuhan anak-anak terkait pemenuhan kebutuhan menguatkan tekat dan membulatkan semangat, sehingga tak digilas gelombang kemajuan peradaban?

Berikut tips dalam bentuk uraian elaborative, sebagai keterampilan yang dapat digunakan mendampingi anak tumbuh-kembang di era labil ini. Secara empiris keterampilan berikut teruji dan memampukan sebagai orang tua sehingga cukup cekatan mendampingi anak dalam budaya dan irama yang relevan dengan perkembangan peradaban kini.

Inilah amunisi mendampingi anak menguatkan tekat dan membulatkan semangat agar bermartabat dan bermanfaat bagi semua.

1. Simak dengan seksama. Anak-anak punya cara dan gaya sendiri menunjukkan rasa cinta kepada kita. Kenali hal itu, pelajari bahasa dan gaya mereka. Lalu, gunakan cara dan gaya serupa dalam menunjukkan cinta kita pada mereka. Bisa dalam bentuk kata, gestur bahkan sentuhan kasih secara fisik. Setiap hari, sesering mungkin.

2. Jangan canggung memperlihatkan kepada anak-anak bahwa kita mencintai mereka apa adanya. Bukan karena ada apa-apanya. Jangan berpretensi mereka mengetahui hal itu. Perlihatkan rasa cinta sebagai prioritas dan lakukan rutin.

Agar tak tampak membosankan dan klise, dapat disubstitusi melalui permainan menyenangkan. Cek dan ricek, apakah anak-anak merasakan hal tersebut? Katakan dan pastikan kita menyampaikan semua alasan mengapa kita mencintai mereka.

Foto oleh Annushka Ahuja dari Pexel

3. Menjadi teladan. Berupaya memberi contoh terbaik, di mana saat ini praktik keteladanan banyak hilang. Perankan dan tunjukkan karakter anak yang kita inginkan yang pada saatnya akan kita lihat. Ingat, anak-anak selalu memperhatikan tingkah laku orang tua. Jadi, modelkan jenis karakter yang kita harapkan dari mereka sejak sekarang dan kelak. Ini alasan mengapa kita harus senantiasa memberi contoh baik.

Baca juga: Sajikan Pilihan Menu MPASI Bergizi, Dukung Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

4. Siapkan waktu Bersama. Paling afdol adalah mengupayakan kebersamaan dalam momen santap malam sesering mungkin. Dalam momen beginilah anak-anak belajar keterampilan berkomunikasi dan kolaborasi.

Juga menjadi modal mempelajari hidup dan kehidupan, meski hanya dari seputar meja makan. Di momen seperti ini, singkirkan ponsel. Fokus dan ajukan pertanyaan bermakna kepada anak-anak. Akan terasa sulit di awal, seiring berjalan waktu, akan terbiasa.

5. Tingkatkan frekuensi dan intensitas mengajukan pertanyaan dialogis dan kenali cara maupun gayanya menjawab. Kita akan terkesima dengan apa yang mampu mereka pikirkan dan ucapkan dan menjadikan selalu terhubung secara emosional.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories