Gelar Festival, Save The Children Sampaikan Capaian Pemenuhan Hak Anak di Bidang Pendidikan
Memasuki penghujung tahun, Save the Children Indonesia menggelar Festival Save the Children tahun 2021 dengan mengusung tema “Untuk dan Bersama Anak-anak”. Serangkaian kegiatan dengan mengedepankan prinsip partisipasi anak dilaksanakan sejak 20 November s.d 4 Desember 2021.
Tak hanya itu, Save the Children bersama dengan Child Campaigner atau Juru kampanye Anak memaparkan capaian-capaian dari gerakan kampanye Save Our Education yang telah dilaksanakan selama tahun 2021 di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.
“Acara ini merupakan bentuk apresiasi Save the Children kepada child campaigner, volunteer, jurnalis dan media serta public figure yang menjadikan gerakan kampanye Save our Education mencapai tujuan dan berdampak posifif secara langsung pada anak-anak,” sambut Selina Patta Sumbung / CEO Save the Children Indonesia
Selina juga menambahkan bahwa bersama dengan anak-anak yang tergabung sebagai child campaigner, Save the Children melakukan advokasi kepada Pemerintah untuk dapat memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas di lingkungan yang aman baik secara luring maupun daring termasuk dalam kondisi darurat.
Gerakan ini merupakan aksi nyata Save the Children bersama dengan anak-anak, jurnalis, volunteer dan public figure yang memiliki perhatian kepada isu pendidikan anak terutama terkait banyaknya tantangan belajar yang dihadapi anak-anak selama pandemi. Aksi nyata yang dilakukan oleh child campaigner, dirasakan dampaknya secara langsung oleh beberapa kelompok anak.
Di Jawa Barat, setelah berdialog bersama dengan perwakilan child campaigner, Bupati Kabupaten Bandung berkomitmen langsung dihadapan anak-anak untuk memperhatikan akses dan kualitas terhadap pendidikan anak-anak dengan disabilitas, termasuk memberikan kuota ASN (aparatur sipil negara) sebanyak 2% untuk lulusan anak-anak dengan disabilitas.
Di Yogyakarta, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DIY langsung menindaklanjuti hasil survei yang dilakukan oleh child campaigner terkait pemerataan paket internet bagi peserta didik, ditemukan bahwa 44 dari 105 responden anak menyampaikan bahwa mereka tidak mendapatkan kuota gratis baik dari pemerintah maupun pihak sekolah secara langsung. Disdik Provinsi DIY menindaklanjuti dengan mendata kembali sekolah dan anak-anak yang tidak mendapatkan akses terhadap kuota gratis.
Di Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk tidak lagi ada anak yang kehilangan hari belajarnya karena bencana yang terjadi, dengan menyediakan sistem peringatan dini bencana yang ramah anak agar anak-anak dan keluarga lebih siaga dan memiliki rencana kontinjensi terutama pada hak pendidikan anak.
Gerakan yang diinisiasi oleh anak-anak ini juga diapresiasi oleh Dr. Samto selaku Direktur Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus – Kemendikbud Ristek, baginya Gerakan ini sangat membantu Pemerintah Nasional melihat implementasi dan efektivitas dari kebijakan yang telah dikeluarkan serta, dapat mengevaluasi kebijakan tersebut dengan mengedepankan prinsip partisipasi anak.
“Dengan diberikannya ruang yang aman untuk kami bersuara, berdialog dan mengkampanyekan hak pendidikan anak, ini juga merupakan sebuah manfaat untuk pengembangan diri kami, dan tentunya ketika suara kami didengar dan ditindak lanjuti, manfaat dari gerakan ini dapat dirasakan oleh semua anak-anak Indonesia terutama yang berada disekitar wilayah dimana kami berada,” ujar Salma / 17 tahun / perwakilan salah satu anggota child campaigner dari Jawa Barat.
Dalam Festival ini, Save the Children juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para Jurnalis dan media yang telah bersama-sama menyuarakan pentingnya hak-hak anak di Tahun 2021