Moms, Ini Strategi Kejar Target Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Peringatan Hari Kartini 21 April bagi BKKBN merupakan kesempatan atau momentum untuk mendongkrak capaian target pelayanan KB, utamanya KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Dalam rangka memanfaatkan momentum Hari Kartini inilah BKKBN menggelar bakti sosial (Baksos) pelayanan KB serentak 18 – 30 April 2024 di seluruh fasilitas kesehatan (faskes). Termasuk tempat praktek bidan di seluruh provinsi di Indonesia.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta, Andi Ritamariani, meninjau pelaksanaan baksos yang diselenggarakan di tempat praktek mandiri bidan Amalia di Kota Bantul, Senin (22/4/2024). Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Emi Masruroh, yang juga istri Bupati Bantul menyambut langsung Andi Ritamariani dan jajarannya.

Emi Masruroh tampak didampingi Agus Tri Widiyantara selaku Kepala Dinas Kesehatan dan Ninik Istitarini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kabupaten Bantul.

“Pelayanan KB yang dipadukan dengan momentum seperti Hari Kartini ini sangat strategis untuk mengejar capaian target,” demikian diungkapkan Andi Ritamariani dalam sambutannya.

Baca juga: Hindari Risiko Stunting dengan Protein

Ditambahkannya, persentase ‘kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi’ atau unmet need DIY sebesar 14,2% yang masih lebih tinggi dari angka nasional 11,5% menjadi keprihatinan bersama. Baksos pelayanan KB menjadi salah satu strategi untuk menurunkannya.

Unmet need merupakan kondisi di mana pasangan usia subur (PUS) yang seharusnya ber-KB namun tidak menggunakan alat kontrasepsi atau tidak terjangkau pelayanan. Sedangkan PUS yang tidak ber-KB karena sedang mengupayakan mempunyai anak (IAS/ Ingin Anak Segera) tidak termasuk unmet need.

Pengaturan kelahiran melalui pemakaian alat kontrasepsi juga merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena penggunaan alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).

KTD sangat berpotensi menambah jumlah anak stunting. Juga menambah risiko kematian ibu dan bayi saat proses kehamilan dan kelahiran. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal. Pertama, pada usia ibu yang di atas 35 tahun kondisi rahim dan organ reproduksi wanita sudah tidak ideal lagi untuk hamil sehingga harus dicegah agar tidak hamil. Anak yang dikandung dalam kondisi rahim ibu yang tidak ideal berisiko mengalami stunting.

Demikian pula kehamilan yang terlalu sering, apalagi jaraknya berdekatan, juga berisiko pada kesehatan ibu dan anak. Disamping itu, jika hamil sementara masih mengasuh baduta (anak di bawah dua tahun), kualitas ASI menurun.

Setelah anak lahir karena harus mengasuh dua balita sekaligus, maka kualitas pengasuhan tidak akan bisa maksimal. Sehingga kedua anak akan lebih besar mengalami risiko stunting.

Untuk menghindari stunting, ibu yang baru melahirkan harus segera mendapatkan pelayanan kontrasepsi agar jarak kelahiran tidak terlalu dekat. Sehingga perkembangan serta pengasuhan bayi dan balita bisa lebih optimal.

Perlu Upaya Gencar

Saat menyampaikan laporan, Kepala DP3AP2KB, Ninik Istitarini, menilai kegiatan baksos ini sebagai langkah yang tepat. “Melalui pelayanan (baksos) KB ini, diharapkan dapat mendorong antusiasme masyarakat atau PUS untuk menjalankan program KB khususnya dengan KB MKJP, agar terwujud keluarga yang berkualitas,” ungkap Ninik.

Baca juga: Ini Pesan Menkes Terkait Penanganan Penyakit Arbovirus

Ninik juga melaporkan angka unmet need di Bantul sebesar 15 persen yang sedikit di atas angka Provinsi DIY. Capaian ini memerlukan upaya gencar dalam mengajak masyarakat ber-KB.

Selanjutnya, Kepala Perwakilan BKKBN DIY bersama Ketua TP PKK, Kepala DP3AP2KB, Kadinkes dan pejabat Forkompimda meninjau pelaksanaan baksos dan berdialog dengan para akseptor.

Baksos pelayanan KB di tempat praktik mandiri bidan Amalia ini rupanya sangat diminati masyarakat. Terbukti lebih 100 calon akseptor yang mendaftar, yang merupakan hasil upaya para Penyuluh KB di 17 Kapanewon (Kecamatan) di Bantul. Peserta juga mendapatkan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai metoda kontrasepsi yang disampaikan dr. I Nyoman Tritia W Sp.OG(K).

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories