7 Tips Dampingi Anak Atasi Rasa Takut Gagal

KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING

Berani mencoba kemudian gagal itu lazim. Yang janggal, gagal karena tak berani memulai apalagi mencoba, tetapi punya mimpi hasil spektakular. Semua juga maklum bahwa yang berani gagal lah yang mampu mencapai banyak hal!

Kegagalan merupakan kesempatan memulai kembali secara lebih hati-hati dan lebih bijak. Setiap kegagalan, kekecewaan maupun frustrasi masa lalu sejatinya merupakan peletakan dasar pemahaman menciptakan peluang kehidupan baru lebih baik, lebih dapat dinikmati.

Gagal bukan buruk! Tidak pernah dan tidak berani mencoba itulah kegagalan yang sempurna.

Dalam realita, kegagalan terjadi setiap hari. Apa yang membuat tetap baik adalah respon dan reaksi kita terhadapnya. Pengalaman beberapa siswa di kelas, ada satu faktor yang konsisten membuat siswa galau atau berlebihan di kelas: Takut salah atau takut gagal!

Ketika dihantui rasa itu, biasanya bereaksi dengan memilih salah satu dari dua respons berikut: menyerah sebelum memulai atau menghindari kemungkinan kegagalan tersebut. Akibatnya, menjadi kesal, marah atau kecewa pada diri sendiri. Uring-uringan ketika tidak melakukan sesuatu dengan benar. Cemas sekaligus gemas berlebihan hingga prestasi belajar memburuk.

Baca juga: 4 Tahapan Usia Anak dan Kecondongan Merespons Teknologi Digital

Coba perhatikan anak-anak di rumah, termasuk yang belum masuk usia sekolah. Amati ketika takut, khususnya takut gagal, pasti gelisah, frustasi menghadapi kesulitan. Sedih, kecewa lalu berucap: “Saya memang tak pandai dalam … (Misalnya merapikan peralatan bermain atau menyelesaikan pekerjaan rumah).”

Jika keadaan ini tidak dikenali dan ditangani dengan baik, akan menjadi beban. Terus berkepanjangan akibat tak mampu memutus rasa takut gagal atau salah. Segeralah cari jalan agar mereka tidak takut mencoba, atau memulai meski ada potensi kegagalan.

Di era penuh ketidakpastian sekarang, peluang “melakukan” kesalahan bagi anak-anak merupakan keniscayaan. Namun sebagaimana kutipan awal, takut akan kegagalan atau membuat kesalahan sehingga tidak berani mencoba, justru kegagalan sesungguhnya. Jadi, dampingi anak-anak agar berani mencoba meski ada potensi salah bahkan kegagalan. Antisipasi apa sepatutnya disiapkan orang tua?

“Takut akan kegagalan atau membuat kesalahan sehingga tidak berani mencoba, justru kegagalan sesungguhnya.”
Foto oleh Sharon Mccutcheon dari Pexels.

Boleh dicoba tujuh pendekatan berikut, sehingga anak-anak tidak menganggap kesalahan atau menemui kegagalan adalah akhir sebuah perjalanan. Menghalau ketakutan salah dan gagal merupakan upaya antisipatif yang baik dan perlu dilakukan.

1. Utamakan Usaha, Bukan Kemampuan
Tekankan upaya daripada kemampuan! Hindari menghibur anak karena tak memiliki kemampuan cukup. Tunjukkan bahwa kinerja bukan semata tentang kemampuan, tetapi usaha, latihan, strategi, tekad dan sikap pantang menyerah.

Proses dan perjuangan! Bukan sekedar memberi tahu anak-anak, “Cobalah lebih keras!” ketika mereka berjuang, terutama jika sedang mencoba. Tetapi mendiskusikan kiat khusus yang mungkin berhasil. Daripada mengatakan sesuatu berorientasi pada kemampuan, misalnya, “Tak masalah jika matematika bukan pelajaran terbaikmu!”

Baca juga: Manfaat Ikan Kembung dan Selar; Murah dan Bergizi!

Hal yang sama berlaku ketika memuji. Ada percobaan perihal yang memuji satu kelompok atas kemampuan dan lainnya atas upaya. Kedua kelompok diberi tantangan sulit. Kelompok yang dipuji atas usaha keras meski membuat kesalahan. Kelompok yang dipuji karena kecerdasan menjadi putus asa ketika melakukan kesalahan. Mereka melihat kesalahan sebagai kurangnya kemampuan dan tanda kegagalan.

Waspada akan hal ini. Secara keseluruhan, tes kecerdasan untuk kelompok “upaya” meningkat 30%. Sementara kelompok “kemampuan” menurun 20%.

Ternyata, perbedaan terjadi semata karena sikap dalam merespon kesalahan atau kegagalan. Jadi, ketika menangani kesuksesan apa lagi kegagalan, tekankan pada upaya dan proses dibandingkan dengan kemampuan dan hasil! Anak-anak akan belajar melihat kegagalan dari sudut pandang baru.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories