Anak Alami Fase Falik, Bagaimana Menghadapinya dengan Bijak?

Apakah Moms dan Pops pernah mendengar istilah “Fase Falik” atau “Phalic” pada anak? Ini merupakan bagian dari tahapan tumbuh kembang anak yang wajar, khususnya untuk perkembangan psikoseksual. Jadi, mari kita pelajari lebih lanjut apa itu fase falik dan bagaimana cara menyikapinya dengan bijak. 

Apa Itu Fase Falik?

Ini merupakan salah satu tahapan dari perkembangan psikoseksual, di mana anak senang memainkan alat kelaminnya sendiri. Umumnya fase ini akan berlangsung pada usia 3 sampai 5 tahun, setelah anak melalui tahapan psikoseksual sebelumnya, yakni fase oral dan anal. Setelah melewati fase falik, akan menghadapi fase laten dan genital. 

Jadi ketika si kecil tampak senang memainkan alat kelaminnya, Moms dan Pops tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya. Ketika memainkan organ intimnya, anak merasa senang karena menganggap itu adalah mainan barunya, penasaran dengan bentuknya, serta sama sekali tidak diiringi dengan hasrat seksual. 

Pada intinya, fase falik pada anak merupakan bagian dari tumbuh kembang psikoseksual yang wajar, dan merupakan salah satu cara anak untuk menyadari jenis kelaminnya sendiri. Meski begitu, ada beberapa tips yang bisa Moms dan Pops terapkan agar perilaku tersebut tidak mengarah pada penyimpangan seksual atau hal berbahaya lainnya. 

Cara Bijak Menyikapi Anak yang Sedang Mengalami Fase Falik

Baca juga Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

Dalam beberapa momen, mendapati anak memainkan alat kelamin mungkin membuat sebagian orang tua risih. Terlebih jika ia melakukan hal tersebut di depan umum. Agar anak bisa melewati Fase Falik dengan baik, berikut ini beberapa tips yang bisa Moms dan Pops terapkan: 

Jangan Mempermalukan Anak

Ketimbang mengkritik perilaku tersebut, atau justru mempermalukannya, lebih baik Moms dan Pops memanfaatkan momen ini dengan mulai mengenalkan anak pada organ intimnya. Mempermalukan anak dengan cara menghardik atau mencela dikhawatirkan akan membuat anak tidak percaya diri, dan kebingungan dengan apa yang dilakukannya. 

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories