Moms dan Pops, Ini Tentang Anemia Pada Anak

Konsumsi timbal dapat menimbulkan anemia. Anak-anak biasanya terpapar timbal melalui cat timbal pada bangunan atau rumah, beberapa mainan berlapis timbal, atau air yang terkontaminasi dengan zat timbal. Toksisitas timbal dapat menghancurkan sel darah merah dengan cara memblokir penyerapan besi dan mengganggu sintesis heme, sehingga menyebabkan anemia. Anemia akibat toksisitas timbal dapat dideteksi dengan peningkatan tingkat timbal dalam darah, disertai dengan munculnya titik-titik basophil pada pemeriksaan mikroskopik. Gejala-gejala pada toksisitas timbal, antara lain nyeri perut, mual muntah, lemas, konstipasi, dan pada tingkat yang berat dapat menimbulkan gangguan kesadaran. Tatalaksana toksisitas timbal adalah dengan menyingkirkan sumber timbal dan dengan kelasi jika dibutuhkan.

Defisiensi vitamin B12 atau asam folat juga dapat menyebabkan anemia. Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan sel-sel darah merah dengan ukuran besar yang disebut megaloblastik. Anemia megaloblastik dapat menimbulkan masalah neurologis seperti kejang. Tatalaksana dapat dilakukan dengan suplementasi vitamin B12 atau asam folat baik dengan makanan atau dalam bentuk obat.

Ada juga penyebab anemia lain yang merupakan manifestasi sekunder pada kondisi penyakit lain, seperti infeksi atau penyakit kronis. Tatalaksana terhadap penyakit primer sudah cukup untuk mengatasi kondisi anemia yang terjadi.

Jenis anemia lainnya adalah anemia yang berasal dari kelompok kelainan darah yang diturunkan, antara lain sickle cell anemia, talasemia, spherocytosis, dan G6PD. Kelainan-kelainan genetik tersebut memiliki variasi mekanisme yang kompleks, namun berujung pada penurunan jumlah sel darah merah. Kondisi kelainan genetik tersebut dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Gejala yang timbul dapat beragam, tetapi umumnya pasien-pasien tersebut akan mengalami anemia berulang secara kronis. Transfusi darah merupakan pilihan tatalaksana utama, tetapi sifatnya hanya untuk sementara. Hal tersebut cenderung menyebabkan anak memerlukan transfusi darah yang rutin seumur hidupnya. Tatalaksana definitif untuk anak-anak dengan anemia yang berasal dari kelompok kelainan darah yang diturunkan adalah dengan dilakukan transplantasi sel punca darah.

Upaya untuk mengedukasi orang tua agar mengerti dan mengenali gejala-gejala anemia pada anak diharapkan dapat membantu penegakkan diagnosis anemia lebih awal dan tepat sasaran, sehingga tatalaksana yang sesuai pun dapat diberikan secara optimal.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories