Moms dan Pops, memperkenalkan permainan pada anak sejak kecil akan meningkatkan motorik halus. Otomatis dengan semakin seringnya anak diperkenalkan dengan permainan tersebut, kemampuan anak akan semakin meningkat seiring pertumbuhan.
Banyak orang tua yang ketakutan dan menganggap hanya buang waktu saja ketika anak bermain ragam permainan. Padahal banyak manfaat yang dapat diambil ketika anak bermain, apalagi untuk anak perempuan. Dengan bermain, kemampuan otaknya akan semakin terasah dan ia juga dapat mengasah nalurinya sebagai seorang perempuan.
Manfaat seru permainan untuk anak perempuan
Berikut manfaat seru ketika anak melakukan ragam permainan:
- Mengasah komunikasi
Anak dapat lancar berkomunikasi karena dengan seringnya bermain bersama teman lainnya ia akan tergerak menirukan bahasa seperti yang temannya lakukan tersebut. Dengan bermain dapat menambah kosa kata anak. Karena secara tidak langsung anak bisa menyebutkan nama-nama benda yang ada di seklilingnya hingga hal tersebut dapat menambah pembendaraharaan kata yang sangat membantu dalam hal komunikasi.
- Melatih kesabaran
Dengan bermain bersama teman-temannya, maka anak akan terbiasa berbagi dan memupuk kesabaran dirinya. Ketika bermain biasanya akan bergilir, siapa yang main dahulu. Hal ini dapat membiasakan anak menunggu giliran sehingga akan tumbuh kesabaran. Sebagai bentuk pengendalian diri anak-anak juga bisa menahan emosi yang semua ini terbentuk karena kesabaran.
- Membuat tubuh sehat
Melakukan permainan menimbulkan anak-anak bergerak. Tidak hanya bergerak secara fisik namun juga psikisnya. Hal ini tentu saja membuat tubuh lebih sehat. Sehat secara fisik maupun psikis. Semua terbentuk karena pembiasaan yang dilakukan secara dini.
- Anak merasa bahagia
Anak menjadi lebih bahagia karena bisa bermain bersama teman-temannya. Ketika ada orang tua yang melarang anaknya bermain dengan alasan,  bermain di rumah dengan orang tua, itu tidak seperti yang dipikirkan. Karena kenyataannya anak akan merasa lebih bahagia  bermain bersama teman-temannya. Anak akan lebih senang berbicara dengan teman sebayanya. Berbeda ketika bermain dengan orang tua yang pola pikirnya tidak sama, terkadang orang tua pula tidak mengerti apa yang dikatakan anaknya.
